AADJ - 10. Bolos Lagi?

44 5 0
                                    

"Jihan, gimana sekolahmu?" Tanya Luna, mama Jihan di sela-sela kunyahannya.

Mereka kini tengah berada dalam satu meja makan. Mereka berdua sarapan pagi tanpa seorang Glen Anggara papa Jihan.

"Baik Ma." Jawab Jihan.
"Oh ya Ma, papa masih lama ya pulangnya? Jihan kangen banget sama papa ma."ucap Jihan meluapkan kerinduan dengan papanya kepada Luna.

"Mungkin minggu depan Han." Respon Luna.

Mendapat respon dari Luna, Jihan mengangguk dan sesekali menarik sudut bibirnya. Akan bahagia sekali apabila Glen segera pulang.

"Jihan." Panggil Luna.

"Iya ma?" Tanya Jihan.

"Apa kamu bahagia sama Defan?"

Uhuk..uhuk

Jihan tersedak di sela-sela kegiatan mengunyah makananya ketika Luna memberikan pertanyaan mengenai hubungannya dengan Defandra Bagaskara.

Melihat anaknya tersedak, Luna menyodorkan segelas air putih kepada Jihan. "Hati-hati kalau makan." Ucap Luna yang membuat Jihan mengangguk.

Jihan menghela nafas sejenak, menatap sang mama dengan penuh pertanyaan. Tidak biasanya Luna memberi pertanyaan tentang masalah pribadi Jihan ketika tengah dekat dengan seseorang.

"Mama kok tanyanya gitu." Respon Jihan setenang mungkin.

"Mama cuma mau mastikan."

"A..anu, Defan baik kok anaknya sama Jihan." Jawab Jihan.

"Baguslah, Mama harap begitu."

'Tinn...tin...tin...'

Suara klakson mengalihkan atensi Luna dan Jihan. Luna dibuat binggung, jarang ada suara klakson mobil menyapa di pagi ini.

"Siapa?" Tanya Luna.

"Mungkin Defan Ma."

Jihan mengambil segelas air lalu meneguknya sekali lagi. Setelah itu meletakkan dan berdiri menghampiri sang mama. "Yaudah Ma, Jihan berangkat dulu." Ucap Jihan sambil mencium punggung tangan Luna.

"Hati-hati."Sahut Luna mewanti-wanti sambil mengelus rambut anak tunggalnya.

Jihan hanya mengangguk, lalu berjalan menghampiri Defan yang sudah menunggu di depan rumahnya.

Defan mengamati Jihan dari atas sampai bawah, beruntung sekali ia bisa memiliki Jihan.

"Pagi Bee." Sapa Defan.

"Iya def, pagi" Sapa balik Jihan.

Luna sedari tadi mengikuti Jihan dari belakang, kini posisinya tengah berdiri di dekat pintu sambil mengamati putrinya.

"Mama kamu?" Tanya Defan pada Jihan sambil menunjuk tangannya pada Luna.

Jihan hanya mengangguk.

Defan langsung menghampiri Luna. Pertama melihat Luna adalah wanita cantik, sungguh Jihan adalah duplikat dari Luna.

"Pagi tante." Sapa Defan pada Luna.

"Iya pagi." Sahut Luna.
"Kalian mau berangkat sekarang?" Tanya Luna.

"Iya tan, bolehkan kalau saya berangkat bareng Jihan?" Tanya Defan sopan.

"Iya boleh, hati-hati." Jawab Luna.

Defan lalu menyalami punggung tangan Luna. Kemudian, melangkahkan kaki masuk menuju mobilnya.

"Ma Jihan berangkat." Pamit Jihan lalu menyusul Defan yang sudah berada di mobil.

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang