AADJ - 2. Pohon Mangga

110 37 74
                                    

"Han, sini bentar!" Panggil bu Luna-ibunya Jihan.

Jihan yang tengah duduk manis di depan layar televisi pun beranjak berdiri menghampiri ibunya. Dimana ibunya sekarang berada di dapur. Jihan langsung melangkahkan kakinya ke dapur tanpa menunda.

"Ada apa ma?" Tanya Jihan sopan.

Jihan melihat satu cobek penuh berisikan sambal.

"Mama minta tolong ke rumah Alan. Minta mangga ya sama bu Anik" Pinta bu Luna.

Bu Anik adalah mama dari Alan. Ibu Luna, yakni ibunya Jihan sangat kenal bahkan sangat akrab dengan ibu Anik,ibunya Alan.

"Dibuat apaan ma?" Tanya Jihan.

"Buat rujak mangga" Jawab bu Luna.

"Oke ma" Patuh Jihan.

Jihan kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar. Mengambil hoodie berwarna pink yang berada di lemari, lalu memakainya. Jihan keluar kamarnya lalu pamit pada bu Luna.

"Jihan ke rumah Alan dulu" Pamit Jihan.

"Hati-hati" Ucap bu Luna membuat Jihan mengangguk.

Jihan keluar rumahnya. Ia menatap cuaca cukup terik. Jihan menarik penutup kepala pada hoodie pinknya. Hal ini lakukan untuk melindungi kepalanya dari sinar matahari.

Jarak rumah Jihan pada Alan tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai untuk berjalan kaki.

Tak lama kemudian, Jihan sampai di depan rumah Alan. Jihan melihat motor dengan logo bertuliskan 'Black Heros' melekat pada sisi depan motor.

Jihan mulai ragu untuk melangkahkan kakinya kedepan. Dapat dipastikan bahwa motor Alan tengah berada di rumah, sudah jelas menandakan bahwa cowok itu berada dirumah sekarang.

Jihan mengetuk pintu dengan ragu.

'Tok..tok..tok'
"Assalamualaikum" Ucap Jihan.

Tak lama kemudian terdengar suara dari balik pintu. Dapat dipastikan suara berat dan serak itu menandakan seorang lelaki.
"Iya" Sahut lelaki tersebut.

Seorang laki-laki membuka pintu dan menyambut siapa yang bertamu.

"Kak bayu" Lega Jihan.

Awalnya Jihan cukup malas kalau saja yang membuka pintu tersebut adalah Alan. Jihan malas berdebat dengan anak itu. Membuang waktu saja.

"Ada apa Han?" Tanya Bayu.
"Ayo masuk dulu" Sahutnya kemudian membuat Jihan mengangguk.

Bayu Permana, yakni kakak kandung Alan Almahera Muhammad. Usia Bayu dan Alan selisih 3 Tahun saja.

Bayu membawa Jihan pada ruang tamu. Bayu dan Jihan bersama-sama duduk di sofa yang berwarna coklat dengan sopan.

Jihan melihat laptop, buku dan juga lembaran-lembaran kertas berada di atas meja.

"Kak bayu lagi nugas?"Tanya Jihan.

"Iya, tugas kuliahan. Ada apa?" Ucap Bayu.

Jihan manggut-manggut. "Tante Anik ada?" Ujar Jihan.

"Ada ,entar ya" Enteng Bayu lalu beranjak dari tempat duduknya.

Setelah kepergian Bayu, Jihan mengedarkan pandangannya pada sudut-sudut ruangan rumah nan luas itu.

Tak lama kemudian, bu Anik dan Bayu menghampiri Jihan bersamaan. Lalu duduk bersandingan dengan Jihan. Dimana posisi Jihan sangat dekat dengan bu Anik, tepat di sampingnya. Sementara Bayu melanjutkan tugasnya. Menatap laptop dan terlihat sangat sibuk.

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang