AADJ - 5. Kerja Kelompok

62 13 3
                                    

Senyum bahagia tercentak di bibir bu Ririn Riani saat memasuki kelas 11 IPA 3. Penyebabnya ialah karena semua anak muridnya hari ini lengkap. Bangku kelas terisi semua, bahkan sang raja bolos pun datang yakni Alan Almahera. Peristiwa tak biasa ini, membuat bu Ririn tambah semangat untuk mengajar mereka.

Bu Ririn memulai dengan mengucapkan salam serta mengabsen muridnya seperti biasa. Sesekali senyumnya tak pernah luntur dari bibirnya.

"Saya senang, karena hari ini tidak ada yang absen" Ucap Bu Ririn.

Bu Ririn meminta kepada anak muridnya untuk membaca bab tentang sistem gerak manusia. Hanya sebagian murid saja yang benar-benar membaca karena selebihnya melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tanpa sepengetahuan Bu Ririn.

Seperti yang di lakukan Alan, bukunya memang terbuka dengan posisi berdiri, tapi di belakangnya terdapat ponsel miliknya yang sedang dia mainkan.
Chiko yang duduk di sampingnya pun tidak berbeda jauh dengan Alan. Bedanya, Chiko membuka bukunya untuk menutupi dirinya yang sedang tidur bukan untuk bermain game seperti yang Alan lakukan.
Pada barisan cewek, Jihan benar-benar membaca bab sesuai intruksi dari bu Ririn agar dia mengerti dengan tugas yang akan diberikan. Tapi di sampingnya, Chacha sedang membuka bukunya dengan posisi berdiri, tapi di belakangnya terdapat ponsel yang Chacha gunakan untuk stalk akun KPOP.

Setelah mengira para muridnya sudah selesai membaca, Bu Ririn beranjak dari tempat duduknya. Mengambil spidol hitam dan memberikan sedikit catatan di papan tulis. Kali ini, lebih banyak yang menulis daripada melanjutkan kegiatan mereka tadi. Karena, catatan itu sangat mereka butuhkan untuk ulangan meskipun dengan tujuan yang berbeda. Sebagian murid menggunakannya untuk belajar dan sebagiannya lagi mereka menggunakannya untuk mencontek.

"Sekarang, kalian buat kelompok dengan anggota per kelompoknya 4 orang untuk mengerjakan tugas menganalisis sistem gerak manusia.Ada yang kurang jelas? Bisa ditanyakan! " Perintah bu Ririn. Semua anak muridnya seketika membolak-balikkan buku yang bersampul ipa dan mencari bab yang di maksud oleh Bu Ririn.

"Kelompoknya bagaimana bu? Sesuai absen atau acak?" Tanya Sandra Salsabilla, sang sekertaris dua atau biasa di sebut wakil sekertaris. Dia yang selalu bertugas untuk mengatur kelompok agar teman-temannya tidak ribut hanya karena memilih kelompok.

"Acak saja, seperti biasa" Sahut Bu Ririn.

Kata 'seperti biasa' yang dimaksud bu Ririn adalah membagi kelompok secara rata, tidak berat sebelah seperti mengelompokkan murid yang pintar dengan yang pintar dalam satu kelompok.

Sandra mulai membuat kelompok, sedangkan Jihan yang menulis anggota kelompok di papan tulis agar semua temannya bisa melihat anggota kelompok masing-masing. Sandra cukup adil dalam membuat kelompok, itu alasan kenapa semuanya tidak ada yang protes jika Sandra yang membuat kelompok bukan guru pengajarnya.

"Kelompok satu,Gilang, Abizhar, Lala, Gue" Sandra membacakan nama di setiap kelompok. Jihan pun menulisnya di papan tulis sesuai dengan yang dikatakan Sandra.

"Sejak kapan di kelas ini ada yang namanya Gue?" Protes Chiko. Dia sebenarnya tahu maksud dari ucapan Sandra tapi dia memang berniat untuk menjahili cewek itu.

Sandra melirik kesal. "Gue itu maksudnya Sandra! "Ucap Sandra sedikit keras, gemas menghadapi makhluk seperti Chiko.

Chiko hanya nyengir "Ngomong dong!"

Semua orang yang melihat mereka menggelengkan kepala termasuk Bu Ririn. Bukan rahasia milik negara lagi kalau Chiko memang hobi menguji kesabaran orang.

"Lanjutin San! Ga usah di ladenin mulutnya Chiko!"Perintah Jihan. Sandra mengangguk lalu kembali menyebutkan bagian anggota kelompok yang telah ia bagi.

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang