AADJ - 12. Jihan Murka?

33 6 0
                                    

"Yok Han, gue anter. Udah jam setengah 5!"Ajak Alan.

"Anu, gue numpang."

"Numpang apa?" Tanya Alan tak mengerti.

"Toilet."

"Sana." Tunjuk Alan dengan jempol kanannya.

Jihan langsung ngabrit ke toilet meninggalkan Alan di ruang tengah.
Alan menunggu Jihan sambil memainkan ponsel. Seperti dilakukan layaknya kaum adam, bermain game.

Tak lama kemudian Jihan kembali, ia melangkah menghampiri Alan.

"Udah?" Tanya Alan membuat Jihan mengangguk.

"Lo udah makan?" Tanya Alan.

Jihan hanya menggelengkan kepala tanda ia belum makan sedari tadi sepulang sekolah.

"Lo duduk dulu, gue mau ke dapur!" Perintah Alan.

Jihan tak banyak tingkah, ia menuruti perintah dari Alan. Ia kembali duduk di ruang tengah. Sesekali Jihan mengedarkan pandangannya.

Beberapa menit kemudian, Alan kembali dengan semangkok mie di atas nampan. Ia menghampiri Jihan yang kini tengah duduk.

"Maaf Han, cuma mie instan." Ucap Alan sambil menyodorkan semangkok mie instan di mangkok.

"Lo yang masak?" Tanya Jihan.

"Iya, kan nggak terlalu ribet."
"Lo makan ya!"

Jihan hanya mengangguk. Menyantap mie instan yang Alan berikan tanpa rasa enggan.

"Lo mau?" Tawar Jihan, Alan hanya menggeleng.

Jihan menyendek mie lalu menyodorkan sendoknya kepada Alan.

"Aaaa.." Ucap Jihan sambil manggut-manggut.

Alan menggeleng, tapi karena Jihan memaksa Alan terpaksa memakan suapan pertama dari Jihan.

"Biar cepet abis, gue dah kenyang!"

"Kalo dah kenyang, taro situ aja Han."

Jihan ber gimana lalu meletakkan semangkok mie instan yang kini tinggal seberapa di atas meja.

"Pulang sekarang!" Pinta Jihan.

Alan memutar bola matanya jengah "Iya, habis makan pulang."

"Udah sore Lan."

"Iya yok."

Alan dan Jihan melangkah di ruang tamu, yang kini ada Galang, Chiko dan Jordan.

"Bos, mau kemana?" Tanya Chiko.

"Nganter Jihan." Jawab Alan.

"Jaga anak orang woi!" Ucap Jordan.

Alan tetap melangkah, mendengar suara Jordan ia berbalik sambil mengacungkan jempol kanannya "Iya, bang aman dah kalau sama gue."

Dengan mengenakan celana pendek hitam, kaos oblong putih dan tak lupa  jaket hitam Alan berjalan menuju parkiran tempat motornya terparkir.

Alan memakain helmnya, juga menyodorkan helm untuk Jihan. Lalu, Alan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

****

Cuaca agak mendung, Jihan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kota Jakarta.

"Lan, Lo bisa janji sama gue?" Ucap Jihan tiba-tiba sedikit berteriak.

"Janji apa?" Bingung Alan.

"Lo harus tepatin kali ini!" Paksa Jihan.

"Iya apa dulu."

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang