Chapter 3

3.1K 445 35
                                    

Deku dengan bosannya sedang berjalan di dalam mall sehabis bermain(membunuh) dengan orang orang. Dia menutupi dirinya menggunakan hodie berwarna hijau tua, berserta dengan topi dan masker agar tidak ada yang mengetahui identitasnya.

Karena merasa haus dia memutuskan untuk pergi membeli minuman, kebetulan di samping kanannya dia menemukan sebuah kedai kopi dan masuk ke kedai itu.

Saat memasukinya dia disambut oleh kasir toko dengan ramah. Dia mengabaikannya dan fokus kepada papan menu.

" Kopi Capucino 1, dibungkus " ucapnya datar

" Baiklah silakan di tunggu "

Sang kasir langsung membuat minuman yang dipesan tadi. Deku sekarang sudah mulai gelisa dengan interaksi orang yang ada di sekelilingnya, bahkan dia sempat melihat pahlawan datang kemari hanya untuk berpatroli.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya minuman itu sampai kepadanya. Tidak lupa Deku langsung membayar minuman itu

" Terima kasih telah memesan ~ " ucap sang kasir

Tanpa sepatah kata pun, Deku langsung mengambil minumnya dan pergi meninggalkan toko itu

Dia sudah muak melihat interaksi orang di sekelilingnya, pahlawan yang berpatroli, bahkan senyuman si kasir. Jadi dia berjalan melewati beberapa orang yang menjengkelkan itu, sampai tidak sadar kalau dia telah menabrak seorang wanita

" Maaf, apakah kau baik baik saja ?" tanya wanita itu

Dari penampilannya, dia memiliki rambutnya panjang berwarna hijau berserta dengan matanya, tubuhnya yang kurus dan suara yang begitu familiar baginya

Ya itu ibunya

Dia sedikit terkejut ketika bertemu langsung dengan ibunya. Kalau diingat ingat, dia pernah mengawasi ibunya ketika dirinya tidak kembali kerumah selama dua tahun penuh dan bahkan sempat melihat Bakugou yang sedang menjenguk ibunya setiap hari. Dia juga tahu jika Bakugou menyukainya dan masih mencemaskannya ketika dirinya hilang dari kuburan.

Toh kenapa harus sekarang ?

Kenapa tidak dari dulu saja ?

Cuma itu yang dipikirkan Deku selama ini.

Sekali lagi, ibunya melihat Deku dengan bingung karena tidak merespon apapun sampai mereka dikejutkan oleh suara yang familiar

" Oi brengsek, apa yang kau lakukan kepada bibi Inko ?!" kata orang yang berada di belakang ibunya

Deku sudah tau siapa orang ini. Yang merupakan teman masa kecilnya, cinta pertamanya, dan sekarang sudah dia anggap sebagai musuhnya (walaupun tidak sepenuhnya).

" Bakugou Katsuki, huh." ucapannya dalam hati

Dia sudah mulai gelisa akan kehadiran mereka berdua yang secara kebetulan. Karena tidak ingin berlama lama dengan, jadi dia memutuskan untuk pergi dari sini daripada berlama lama dengan mereka

Bukan karena dia membenci mereka, tapi dia bukan Midoriya lagi melainkan Deku yang terlahir sebagai orang yang akan menghancurkan dunia.

Orang yang bernama Bakugou itu mulai kesal karena tidak diresponnya, dia mulai berbicara lagi

" Cih, jangan membuat ku-" ucapannya terpotong oleh Deku yang berlari menjauhi mereka

" Huh, untung saja mereka tidak mengenal ku " Batinnya

Deku masih berlari dan dia harus mencari sebuah gang untuk menenangkan diri dari kegelisahannya. Dia tidak peduli akan menabrak orang yang ada di sekitarnya.

Akhirnya dia sampai di dalam gang sambil terengah engah. Dia mulai menenangkan diri sambil meminum kopi yang dia beli tadi.

" Huh, benar benar menjengkelkan,

Mereka benar benar benar menjengkelkan,

Aku sudah tidak bisa terus bersembunyi lagi,

Aku harus menyusun rencana agar dunia ini tahluk kepada ku,

Sepertinya aku harus mengajak 'nya' lagi,

Dia akan sangat berguna nantinya,

Dan lihat saja,

Suatu hari nanti nama kalian akan ternodai oleh darah,

Juga khusus untuk mu ....

All Might " gumamnya sambil terkekeh dan berjalan kedalam gang yang lebih gelap










Saat ini nezu sedang mengadakan pertemuan dengan staf UA lainnya yang terdiri dari Cementoss, Ectoplasm, Snipe, Midnight, Eraser Head, Present Mic, Thirteen, dan All Might dalam wujud kurusnya

Mereka biasanya akan membahas tentang kemajuan siswa dalam pembelajaran, baik untuk kursus pahlawan maupun umum.

Tapi kali ini mereka sedang mempermasalahkan tentang si buronan misterius itu yang sudah meresahkan masyarakat

" Dari apa yang aku dengar si buronan itu memiliki jumlah pembunuhan sebanyak 3.189 korban jiwa dalam dua tahun terakhir, dengan motif tubuh korban yang sudah dimutilasi dan organ dalam tubuh yang telah keluarnya

Bahkan para mantan murid kita yang sudah menjadi pro hero itu sudah tewas di bunuh olehnya sejak tadi pagi "

" Benar benar tidak bisa dibiarkan, kita harus segera menangkapnya " seru Present Mic

" Aku juga sependapat dengannya, jika terus dibiarkan lagi maka para calon hero akan berkurang dan itu akan memperburuk nama baik sekolah ini " Ucap All Might

Yang lainnya hanya mengangguk setuju soal pendapat All Might

" Memang kita harus segera menangkapnya tapi buronan itu sangat gesit untuk di tangkap, bahkan beberapa pahlawan yang memiliki qurik kecepatan seperti Ignenium pun tidak bisa mengapainya "

" Kalau begitu apakah kau punya rencana Nezu? "

" Sebenarnya aku masih belum yakin soal recana penangkapannya, tapi yang menjadi prioritas utama kita hanyalah keamanan murid kita yang akan menjadi pahlawan masa depan nantinya

Maka dari itu kita harus memperketat lagi sistem keamanan sekolah dan untuk jurusan pahlawan para guru harus sedikit memperketat pelatihan qurik agar siswa kita dapat dengan mudah meningkatkan kekuatannya dan dapat dengan mudah mengalahkan beberapa villain yang kuat "

~•~

Pertemuan itu telah selesai. Para staf UA lainnya sudah pergi ke kelas untuk mengajar murid mereka tentang materi yang sedikit tertinggal karena rapat tadi.

Sekarang hanya tersisa All Might sendiri. Semenjak rapat tadi dia mulai sedikit gelisa tentang buronan yang mulai meresahkan kota, bahkan setelah mendengar informasi tentang kasus pembunuhannya dia mulai khawatir dengan penerusnya yang sekarang sudah menjadi pro hero itu.

Tapi sebuah ingatan lama muncul di benaknya

" Apakah aku bisa menjadi pahlawan, bahkan tanpa kekhasan ? "

Dia sudah tidak nyaman setelah mengingat pertanyaan dua tahun yang lalu, tapi dia merasa kalau ada sesuatu yang menjanggal tentang anak itu

" Tapi apa itu? Apakah ada hubungannya dengan buronan itu " batinnya

" Aku akan mencari tahu "


Bersambung

A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang