Bonus Part [ Suara Misterius dan Awal dari Perubahan ]

1.3K 176 39
                                    

Note :

"Jujur sih, di satu sisi saya bingung kenapa ya book ini dan book lainnya masih belum kelar ceritanya, padahal hiatusnya juga masih belum selesai. Dan di satunya lagi saya merasa tidak enak membiarkan chapter ini terlalu lama di upload. Jadi saya memutuskan untuk membuat Bonus Part khusus untuk buku ini (^^).

Kemungkinan ini adalah sebuah cerita oneshoot maupun bukan dan cerita ini sudah saya konfirmasikan sebagai cerita Omake dari 'Chapter Prolog', atau Omake dari 'sebelum Chapter Prolog'.

Kalau begitu mari kita langsung pada ceritanya dan semoga kalian suka, enjoy!"

____________________________________

A Villain
Story by : ElysiaElisa
Bonus Part : Omake dari Chapter Prolog [ Suara Misterius dan Awal dari Perubahan ]

******

Hanya dengan melangkah maju menuju kelas, banyak sambutan kata yang menusuk hati dilontarkan secara bertubi-tubi kepada remaja yang bernama Midoriya Izuku. Bahkan tak sedikit juga para murid yang ikut melemparkan berbagaimacam benda ke arahnya. Kebanyakan benda itu adalah kertas yang di remas menjadi bola dan sisanya berupa sampah bekas pakai maupun batu kerikil.

"hei, lihat. Bukannya dia si bocah quirkless itu?" ucap salah satu dari mereka dengan nada suara yang tinggi.

"benar, dia orangnya. Tapi kenapa kau bertanya soal itu? apakah kau merasa kasihan dengannya?"

"pfh... Jangan bercanda, untuk apa aku harus kasihan kepadanya. Lagipula dia kan hanya seorang bocah ingusan yang bermimpi bahwa dirinya bisa menjadi seorang pahlawan, padahal dia seorang quirkless dan apa yang akan terjadi nanti jika menjadi seorang pahlawan?"

"hah, tidak mungkin. Paling juga dia sudah mati duluan sebelum memulai karirnya"

Dan setelah mengucapkan perkataannya, tawa keras itu muncul dari seluruh murid yang berada disana. Memang kata itu sangatlah mudah untuk diucap karna bagi mereka itu hanyalah sebuah candaan maupun sebuah lelucon semata, padahal itu bisa saja menyinggung seseorang, dan untungnya tidak ada satu kata pun yang bisa melemahkan jati diri dari seorang Midoriya. Jadi Midoriya memutuskan untuk mengabaikannya dan pergi meninggalkan mereka yang masih membicarakan dirinya.

Sesampainya di kelas Midoriya hanya bisa melihat pada meja belajar yang penuh akan tulisan, sampah kertas, maupun permen karet sisa dipakai. Ia juga bisa mendengar para murid yang berbisik satu sama lain. Walaupun ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, yang pasti bisikan itu hanya mengarah pada Midoriya seorang.

'lawan mereka... '

'kau tidak boleh berdiam diri seperti itu... '

A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang