Chapter 2

3.7K 492 192
                                    

Dichapter kali ini akan ada adegan darah walaupun tidak banyak karena author tidak pandai menulis adegan perkelahian

Bagi yang tidak terbiasa dengan darah silakan dilewati atau tidak usah mebaca chapternya demi kenyamanan para pembaca

+ chapter ini akan sedikit panjang

Jadi selamat membaca

____________________________________

19.30 pm

Malam yang dingin memenuhi seluruh kota sehingga banyak orang yang berlalu lalang dijalan sana, ada yang segera pulang kerumahnya sehabis bekerja diluar dan masih ada orang yang berkeliaran hanya sekedar jalan jalan, hangout dan lain lain

Tapi seorang pemuda bertopeng sedang duduk diatas bangunan tua dengan bosan karena tidak ada mood untuk membunuh

Dia melihat kerumunan orang yang berjalan seperti semut yang berjalan menuju sarangnya sampai dia mendengar keributan dibawah sana

" PENCURI!! "

Wanita itu berteriak kepada sekelompok penjambret yang berlari menjauh masuk kedalam mobil, orang orang yang mendengarnya hanya menonton saja sambil menunggu pahlawan datang

Mereka hanya mengandalkan pahlawan saja tanpa memedulikan lingkungan sekitar yang membuat si pemuda bertopeng itu menjadi jengkel terhadap pahlawan dan peraturan hukum pada masyarakat

Sekarang pemuda bertopeng itu pergi mengikuti kelompok penjambret. Melompati beberapa bangunan dan bersembunyi diobjek tertentu sudah menjadi keahliannya dan sekarang dia berhenti diatas bangunan gang hanya untuk melihat mobil itu berhenti

Kelima orang tersebut keluar dari dalam mobil sambil mengeluarkan hasil pencurian mereka

" Bagaimana dengan gadis yang kau bilang kemarin " kata Salah satu dari mereka yang merupakan bosnya

" Sudah ku dapatkan " jawab salah satu anak buahnya sambil mengambil karung besar didalam mobil

Dia membuka karung itu yang menampakan seorang gadis cantik berambut panjang yang telah pingsan, tangan dan kakinya diikat dan itu membuat mereka ngiler melihat paras cantiknya walaupun mulutnya diselotip

" Jadi kita apakan dia ? " tanya mereka yang sudah memasang wajah mesum

" Itu terserah kepada bos " jawabnya

Sementara pemuda bertopeng yang sedang melihat hanya jijik dengan pikiran kotor mereka.

Dia tidak tahu lagi kenapa masih mengikuti mereka, tapi satu kata muncul dikepalanya

Bunuh

Yah dia tidak punya pilihan lain lagi selain membunuh mereka pada saat suka dan tidak. Menjadi villain sudah menjadi hobi, mayoritas  dan pekerjaannya sekarang. Bisa bebas kemanapun yang dia mau dan bisa memuaskan hasrat membunuhnya untuk kepentingan diri sendiri

Kembali ke masa sekarang

Kuku jari pemuda bertopeng itu menjadi panjang dan runcing, dia bersiap melompat kearah mereka pada saat mereka lengah, dan disaat itulah dia mulai melompat kearah mereka dengan secepat kilat

A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang