11

17.7K 409 9
                                    

Sejak kejadian itu Keira berubah menjadi pendiam. Bahkan seharian ia mengurung dirinya di kamar tanpa peduli ketukan pintu kamarnya. Ia mengunci dan mematikan lampu kamarnya. Beruntung kamar mandi berada di kamarnya sehingga ia tak perlu repot-repot keluar kamar.

Tiga hari sudah ia mengurung dirinya tanpa makan dan minum, hanya tidur dengan menyelimuti tubuhnya. Semua penghuni rumah itu sudah cemas bahkan beberapa kali mereka mencoba mendobrak pintu namun tak bisa karena Keira menahan pintu dengan sofa kecil yang lumayan bila di dorong olehnya.

Suasana rumah itu berubah panas dan mencekam, Ryan dan Nicholas berulang kali bertanya pada Alex. Karena tak menemukan jawaban mereka akhirnya memeriksa CCTV dan terkejut saat melihat Alex menyeret tubuh Keira menuju bawah tanah.

Mereka tahu ruangan apa itu dan tak sanggup membayangkan apa yang telah terjadi disana. Tapi mengingat reaksi Keira, mereka sadar bila Alex sudah menyakiti gadis mereka.

Sontak saja Ryan berjalan dengan emosi mendobrak pintu kamar Alex dan tanpa banyak kata ia memukul wajah Alex berulang kali hingga Alex tersungkur. Alex sadar akan kesalahannya mencoba tak melawan kakaknya yang membabi buta memukulnya. Nicho yang melihat itu segera menghubungi Stevan dan memintanya pulang dengan mengatasnamakan Keira.

Beruntung saat itu tak ada jadwal operasi atau pasien yang harus ditangani Stevan hingga secepat kilat menyambar kunci dan ponselnya lalu pulang.

Nicho di bantu beberapa pengawal mereka berusaha melerai Ryan yang sibuk memukul Alex.

"Lo tau gak apa yang udah lo lakuin hah!! Gue tau lo punya obsesi sendiri di kamar sialan itu tapi jangan Keira, bangsat!!!" Amuknya mencoba menendang Alex tapi karena tubuhnya di tahan ia hanya menendang udara.

Sementara Alex yang wajahnya sudah babak belur hanya diam dengan Mia yang membantu mengobati lukanya atas perintah Nicho.

"Sekarang lo liat hasilnya!! Keira mengunci dirinya selama tiga hari dan kita gak bisa dobrak karena ada yang menahan pintunya!!"

"Dia belum makan dan minum selama tiga hari, brengsek!! Dan disini elo enak-enakan santai. Bajingan lo!!" Ryan yang masih murka dengan kelakuan adiknya dan pikirannya kalut karena gadisnya belum berhasil ia keluarkan berteriak frustrasi.

"Bongkar jendela kamarnya, sekarang!!" Tiba-tiba suara Stevan menggelegar memerintah membuat beberapa pengawal mereka tergesa-gesa melaksanakan perintah Stevan.

Dugh!!

Dugh!!

Dugh!!

Prang!!

Suara pecahan kaca dari jendela kamar Keira terdengar dan juga suara dobrakan pintu kamarnya. Keira tak kuat membuka matanya saat ia merasakan sinar lampu dari kamarnya.

Terdengar olehnya umpatan seseorang dan tangan yang memeriksa keningnya.

"Suhu tubuhnya turun. Siapkan mobil kita harus membawanya ke Rumah Sakit sekarang." Seru Stevan pada yang lain setelah ia memeriksa tubuh Keira. Segera saja Ryan menggendong tubuh lemah itu dan mendorong tubuh Alex dengan bahu saat ia melewatinya. Stevan segera memerintahkan asistennya untuk menyiapkan ruangan IGD.

Nicholas bergerak cepat dengan memerintah Aldo untuk memantau keadaan, jangan sampai ada yang mengetahui keadaan Keira dan memanfaatkannya.

Setelahnya ia bergegas mengendarai mobil dan membawanya kerumah sakit dengan Stevan duduk di sampingnya dan Ryan di belakang memangku Keira.

"Sebenarnya apa yang terjadi!? Kenapa kalian tidak bisa menjaganya sampai kecolongan seperti ini!!?" Tanya Stevan marah melihat keadaan gadis kecilnya yang melemah akibat dehidrasi.

"Tanyakan sendiri pada pelakunya. Sialan Nic apa tidak bisa lebih cepat!!" Umpat Ryan yang semakin cemas saat mendapati tubuh menggigil Keira dalam pelukannya.

"Sebentar lagi sampai." Dan benar saja, setelah melakukan manuver mobil itu berhenti tepat di depan pintu IGD. Dua orang suster diantaranya asisten Stevan juga dokter jaga sudah bersiap membawa tubuh Keira ke dalam ruangan IGD.

"Keadaan pasien menggigil dengan detak jantung dan nadi yang melemah dokter. Ia mengalami dehidrasi." Seru seorang suster yang mengecek denyut jantung dan nadi Keira.

"Aku yang akan tangani." Seru Stevan saat melihat rekan sejawatnya hendak membuka piyama Keira untuk memeriksanya.

"She's mine!" Dokter tersebut mengangguk dan mundur setelah mendengar ucapan Stevan. Beberapa dokter dan suster disanapun terdiam mendengar pengakuan Stevan.

Bagi mereka ini adalah berita besar, karena dokter RS tahu tabiat dingin Stevan dan terkejut saat mendengar sendiri bahwa pasien yang baru saja masuk ruang IGD adalah miliknya.

Ryan mondar mandir di depan ruang tunggu itu dengan Nicholas yang sibuk menanyakan keadaan dirumahnya. Dari Aldo, ia mendengar Alex duduk diam di dalam Keira dan tak mengijinkan siapapun masuk.
Setidaknya kakaknya itu tak buat ulah lagi yang nantinya akan semakin memperburuk keadaan.

Satu jam berlalu dan Stevan beserta perawat memindahkan Keira ke ruang perawatan VIP. Stevan tak menghiraukan pertanyaan adik-adiknya ia malah memerintahkan Ryan menjaga Keira lalu ia menyeret Nicholas pulang. Ia benar-benar marah dengan Alex saat ini. Nicholas memejamkan matanya sejenak. Ia berpikir Alex akan habis kali ini.

Sesampainya dirumah Stevan berteriak memanggil Alex, salah satu pelayan mengatakan Alex berada di dalam kamar nona mudanya. Mendengar itu dengan langkah tegas ia mendobrak masuk dan menyeret Alex ke ruang kerjanya.

Wajah Stevan memerah marah. Ia kecewa saat melihat keadaan Keira yang melemah dengan luka di kedua kakinya akibat cambukan.

Stevan tak habis pikir, bagaimana bisa Alex melakukan itu pada Keira. Ia tahu Keira bukanlah tipe gadis pemberontak, dan melihat luka di kedua kakinya dan kewanitaan Keira yang memerah lecet membuat Stevan rasanya ingin memutilasi saja adiknya itu.

"Jelaskan!" Tuntut Stevan pada Alex dan mengalirlah awal mula Alex kehilangan kontrol emosinya.

Plak!!

Satu tamparan Stevan layangkan hingga sudut bibir Alex kembali terluka begitu ia selesai mendengarkan cerita Alex.

"Apa hanya karena itu kau menyiksanya!? Apa kau tak bisa bertanya dengan baik!!?" Tanya Stevan lagi dengan dinginnya memandang Alex marah.

"Maafkan aku. Aku kehilangan kendali. Aku begitu marah dan cemburu melihatnya bersama lelaki lain selain kita." Jawab Alex mencari pembenaran atas tingkahnya.

"Tapi kau lihat akibatnya sekarang tubuhnya tak bisa menerima kelakuanmu! Jika terjadi sesuatu dengan mentalnya aku akan membunuhmu!"

"Dan jangan pernah lagi kau menyentuhnya!" Tegas Stevan menghukum Alex untuk tidak menyentuh Keira. Dan ia segera kembali ke rumah sakit setelah mengatakan itu.






***



YOU BELONGS TO US (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang