6

26.7K 444 4
                                    

Nicholas dan Keira bersenang-senang bermain di taman bermain. Semua arena permainan telah di lewati hingga hari menjelang sore. Tanpa terasa lelah sudah mendera tubuh keduanya begitu rasa lapar.

"Kak, Kei lapar." Cicitnya pada Nicho. Meski ia cukup dekat dengan dua kakak lelakinya, rasa takut masih menaungi dirinya. Rasa trauma akan tersiksa selalu hadir dalam dirinya. Meski Ryan Alex dan juga Nicho begitu baik memperlakukannya, namun masih ada sedikit rasa was-was bila sedikit saja ia melakukan kesalahan.

"Iya kakak juga, ayo kita cari makan. Kamu mau makan apa Princess?" Tanya Nicho yang menggandeng erat tangan adik kecilnya itu.

"Hm, Kei mau makan itu." Tunjuknya pada salah satu cafe di antara taman bermain itu. Terlihat olehnya sebuah gambar menu yang menggugah seleranya.

"Ya sudah ayo kesana!" Jawab Nicho dan menarik tubuh Keira menuju cafe itu. Setelah memesan makanan Keira minta ijin untuk ke toilet guna membersihkan tangan juga wajahnya yang sedikit berantakan akibat permainan disana tadi.

"Ya, aku sedang mengajak Keira ke taman bermain dan sekarang kami sedang makan." Ucap Nicho pada seseorang melalui ponselnya.

"Baik, nanti aku akan mengajaknya kesana. Sudah dulu dia sudah datang." Tutupnya lalu menyambut kedatangan Keira dengan senyuman.

"Sudah selesai Sayang?" Tanya Nicho saat Keira duduk di samping kanannya.

"Iya, kakak gak cuci tangan?" Jawab Keira dan bertanya pada Nicho lagi.

"Kakak sudah cuci tangan disana tadi. Ya sudah ayo makan setelah ini kita pulang." Ujarnya dan merekapun memakan makanan yang tersaji.

Puas sudah dengan makanan mereka pun kembali pulang. Keira yang merasa mengantuk dan juga lelah tertidur dengan kepala yang bersandar di jendela. Nicholas tersenyum melihatnya seraya mengecup punggung tangan Keira.

Nicho mengarahkan mobil mereka menuju gedung Hardy Group. Ternyata tadi Ryan dan Alex mengajak mereka untuk makan malam bersama diluar. Sesampainya di depan gedung Hardy Group, Nicho mencoba membangunkan Keira. Dengan menggeliat dan mengusap matanya, Keira menatap bingung sekelilingnya.

"Kita dimana Kak?" Tanyanya yang masih mengantuk. Nicho terkekeh melihat wajah mengantuk Keira dan mencium gemas pipi memerah adiknya itu.

"Kita sudah sampai di kantor. Kak Ryan dan Alex mengajak kita makan malam bersama diluar. Atau kamu mau pulang aja??" Jawabnya dan menanyakan pendapat Keira saat melihat wajah mengantuk gadis yang semakin terlihat menggemaskan itu.

"Gak usah, kita makan malam bareng aja setelah itu baru pulang." Jawabnya lalu menurunkan kaca jendela saat melihat Ryan dan Alex yang kini berdiri di samping mobil mereka.

"Kamu lelah? Mau pulang aja, hm?" Tanya Ryan yang mengusap pipi Keira dengan lembut membuat wajah Keira memanas dengan perlakuan manis Ryan padanya.

"Gak usah kak. Ayo kita makan malam sama-sama." Jawabnya tersenyum.
Sementara Alex terpaku melihat senyuman adik kecilnya itu. Membuat jantungnya berdebar kencang dan jangan lupakan sesuatu yang sudah berdiri tegak dibawah sana hanya karena senyuman manis Keira.

Alex meringis dan mengumpat dalam hati. Lagi-lagi ia bergairah hanya karena senyuman Keira. Padahal selama ini ia tak pernah secepat itu bergairah. Ia memalingkan wajahnya saat mata Keira menatapnya. Segera saja ia mengubah wajahnya menjadi dingin dan datar, membuat Keira sedikit menciut karenanya.

Tak lama mereka memutuskan makan malam bersama dan lagi-lagi tanpa si sulung Hardy karena sedang seminar di Bandung. Keira mulai merasakan rasa kantuk yang teramat sangat hingga sekedar membuka matanya saja tak sanggup.

YOU BELONGS TO US (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang