07. The First Time I Meet Myself

3.3K 919 491
                                    

30 September 2025ㅡ Karnavalnya tidak jadi diundur dan hari ini adalah hari terakhir latihan serta geladi. Sungguh hari yang cukup melelahkan bagi para pemeran utama The Midnight Carnival yang harus mempersiapkan pertunjukkan dalam kondisi fisik yang tidak baik.

Malam ini, semua anggota seharusnya beristirahat karena besok karnavalnya akan dimulai, namun kelima pemuda yang terlalu banyak pikiran itu kini tidak bisa tidur.

Sean, Brian, dan Michael sedang berkeliaran ke seluruh penjuru asrama mencari jimat mereka yang hilang.

Brian baru saja kehilangan kain katun merah yang ia pesan secara khusus seharga 100 euro di penjahit terkenal di Oxford. Sebenarnya bukan masalah jika Brian harus menggunakan kain yang lain, tapi kain merahnya yang hilang ini harganya mahal sekali.

Michael juga baru saja kehilangan seperangkat kawat yang selama ini ia gunakan untuk berlatih berjalan. Ia sudah terbiasa dengan kawat yang satu ini, jika ia harus menggunakan kawat yang lain, kakinya yang sudah terlatih masih harus beradaptasi lagi walaupun perbedaan diameter kawatnya hanya terpaut beberapa milimeter.

Dan Sean juga, baru saja kehilangan seperangkat alat make up dan seluruh properti yang akan ia gunakan untuk pementasan. Seluruhnya.

Sementara itu, yang sedang tidak tertimpa musibah sedang bersantai di teras asrama sembari menikmati langit tengah malam yang indah.

Daniel sedang mencukur janggutnya sambil duduk di pinggiran bangku, Di depannya, tergelar 6 surat misterius di atas meja. Sambil memperhatikan setiap surat, ia merenungkannya.

Di sebelahnya, ada Terry yang sedang berbaring di bangku. Tangan kiri yang terbalut perban diletakkan di atas perut, tangan kanannya sibuk memainkan dua lembar kartu remi, Jack waru dan Queen waru. Tentunya sambil menyindir, "Mana ada seseorang yang mencukur janggut di malam sebelum pentasnya dimulai."

"Diam. Lebih baik kau membantu Sean, Brian, dan Michael untuk mencari jimat mereka yang hilang."

"Malas sekali."

Tak menggubris Terrry lagi, Daniel melanjutkan aktivitasnya. Setelah ia membersihkan seluruh krim cukur di janggutnya, ia pun membersihkan tangannya dengan kerah pakaian Terry. Seperti kata Sean, orang Perancis memang sinting.

Terry pun bangkit dan sempat mengumpati Daniel, tapi kemudian ia merasa ada yang tidak beres dengan pantatnya. Pantatnya terasa rata, padahal ia ingat bahwa ia menyelipkan setumpuk kartu remi di saku celananya.

Kemudian, Daniel yang baru saja selesai bercukur segera mengangkat sekarung gandum gulung yang sedari tadi disandarkan di bangku, lalu ia berpamitan dan meninggalkan Terry, "Aku ke belakang dulu, ya, Terry."

Sambil menyalakan senter dari ponselnya, Daniel mengangkat sekarung gandum gulung dan segera berjalan menuju halaman belakang dimana terdapat jejeran kandang hewan disana. Dan pastinya ia akan bertemu dengan sahabat tercinta, Terrius.

Ketika tiba tepat di depan kandang milik Terrius, Daniel segera mengisi wadah makanan yang kosong dengan gandum gulung. Tapi kemudian ia menyadari, ada sesuatu yang berbeda dengan kandangnya. Ia bertanya dalam hati, kenapa kandangnya kosong?

Dan ia butuh waktu hampir satu menit untuk menyadari bahwa Terrius menghilang.

Matanya langsung melotot begitu menyadari kuda putih kesayangannya tidak ada di kandang. Dengan paniknya, ia segera mengecek setiap kandang, namun semuanya kosong. Kemudian ia segera meninggalkan lokasi dan mengabari rekan-rekannya.

Malam itu, di antara kelima pemuda yang kehilangan jimat mereka, Daniel menjadi yang paling heboh dan mengundang seluruh rekannya untuk mencari Terrius.

The Midnight Carnival | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang