16. Pebble x Queen

2.5K 798 284
                                    

MILLENIS PEBBLE

Harpa klasik yang nampak mewah itu dimainkan oleh seorang pemuda tampan di sebuah kamar sempit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harpa klasik yang nampak mewah itu dimainkan oleh seorang pemuda tampan di sebuah kamar sempit. Jari-jarinya yang lentik dan cantik dengan lihai memetik tiap senar hingga menghasilkan alunan suara harpa lembut yang memenuhi ruangan. Penampakan malaikat.

Millenis berdiri di pojok ruangan, di samping kasur, dengan mulut menganga, menyaksikan permainan harpa luar biasa yang dilakukan oleh kembarannya dari masa depan, yang hasilnya sungguh diluar dugaan. Namun dibanding kagum, Millenis lebih penasaran, mengapa pemuda masa depan itu lebih mahir bermain harpa ketimbang dirinya sendiri?

Millenis bertepuk tangan dengan mulut yang masih saja terbuka, tepat setelah kembarannya, Michael berhenti memetik senar harpa.

Kemudian Millenis memberi pujian panjang, "Malaikat! Kau pasti tidak datang dari masa depan, melainkan jatuh dari surga! Dimana sayapmu!? Dimana!? Rasanya aku ingin menangis saja."

"Sepertinya jari-jariku tersihir otomatis ketika aku dilempar kesini," balas Michael sambil terus memelototi jari-jarinya.

"Jika begini, sih, kita tidak butuh waktu lama untuk berlatih. Kau sudah lebih dari siap! Sekarang kau adalah Millenis Samm Xanther Gadreeliel Klaaelvhelm Gil Pebble! Bukan Michael Kendrick lagi!"

"Sebentar.."

"Ya? Ada apa, Tuan?"

"Kenapa aku harus menyamar menjadi dirimu? Bukankah kau bisa melakukannya sendiri? Kau satu-satunya anggota The Five Guards yang tidak dikurung di penjara terpencil, bahkan Ratu Hermia mengenalmu."

Millenis berjalan mendekati Michael dan berseru, "Disitulah poinnya! Kau tetap harus menyamar menjadi diriku, karena selama proses pencarian sang ratu, aku harus pergi ke suatu tempat."

"Kenapa kau harus pergi? Kemana kau akan pergi?"

Millenis tersenyum dan menatap ke luar jendela kamarnya. Di luar sana, terpampang jelas jendela kamar milik ratu, ratu yang lama, Libra. Jendela kamar Millenis dan Ratu Libra saling berhadapan, hanya berjarak 20 meter.

Michael yang penasaran dengan sorot mata Millenis ikut berbalik dan menatap ke luar jendela, memperhatikan jendela kamar sang ratu dari sini. Michael mempertegas pertanyaannya lagi, "Kemana kau akan pergi?"

Pemuda primitif yang berdiri tepat di belakang Michael tersenyum lagi, sambil menjawab, "Kau lupa dengan karnaval yang ke-553?"

Michael mengerutkan dahinya bingung, hendak mencerna kata-kata Millenis barusan. Namun fokusnya terlanjur dialihkan dengan penampakan bayangan tubuh seorang wanita yang jatuh terhantam anak panah, tepat di seberang sana.

The Midnight Carnival | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang