20. Meet The Queen (End)

2.3K 744 574
                                    

Michael telah menghabiskan lebih dari setengah perjalanannya menyebrangi jembatan maut yang ia ciptakan sendiri. Tiga helai senar harpa yang tipis itu berada tepat dibawah sepatu kets-nya, menopang tubuh besar Michael yang mampu berjalan dengan seimbang diatasnya.

Matanya menatap lurus ke depan, ke sebuah tempat tujuan yang disebut sebagai rawa biru. Michael tersenyum. Perjalanan mautnya akan berakhir dalam beberapa langkah lagi, Michael mengambil tiga langkah terakhirnya dengan sangat hati-hati.

Memang seorang pejalan kawat profesional, Michael berhasil menyebrang dengan selamat. Angin musim dingin yang dapat mengguncang tubuhnya berhasil ia kalahkan. Rawa biru itu kini berada tepat di depan sorot mata.

Kakinya mulai berjalan, menelusuri jalan setapak bertanah lembab, sebagian air di rawa itu membeku karena rendahnya suhu. Tangannya menyingkirkan tiap-tiap rerimbunan pohon-pohon berbatang basah yang menghalangi jalannya.

"Ratu!" teriak Michael.

Di tengah-tengah rawa, ia menemukan sebuah gua. Pintu masuknya agak rendah sehingga Michael harus membungkuk untuk masuk ke dalamnya. Sambil menyorotkan senternya ke dalam, ia menelusuri lorong gua itu.

"Ratu Libra apakah kau disana?"

Panggilan itu hanya terjawab oleh pantulan suaranya sendiri, menggema di sepanjang lorong.

***

Tepat di tepi sungai yang mengalir deras, dua orang pemuda sedang membahas situasi aneh setelah sempat terbawa arus sungai yang sukses membuat tubuh mereka basah kuyup.

"Mereka matiㅡdalam perjalanan mencari sang ratu."

Pernyataan yang keluar dari mulut Brian sukses membuat Terry terdiam beberapa detik. Terry mendekati Brian dan menatap matanya dalam, mengulangi kata-kata Brian barusan. "Mereka ... mati?"

Brian mengangguk. "Pukul kepalaku lagi," pintanya.

Terry memukul keras kepala Brian sekali lagi hingga yang dipukul merintih kesakitan.

"Aw! Aku bisa gegar otak! ㅡOh!? B-brine ... Brine ... mati tenggelam di sungai ini. Ternis ada di lokasi, tetapi karena hatinya keras, ia terlalu gengsi untuk menyelamatkan Brine. Oh, Jesus! Ini mengerikan!"

"Jangan bercanda."

"Jadi ... maksudnya, jika barusan kau tidak  menyelamatkanku, aku akan mati seperti Brine?"

"Astaga, itu tidak masuk akal!" 

"Ternis juga mati. Ia tewas setelah bergelut dengan Hermia di rawa biru. Hermia membunuh Ternis dengan tangannya sendiri."

"Bagaimana dengan kondisi Millenis?"

"Millenis menyebrang sebuah jembatan. Ya! Jembatan! Ada jembatan rapuh untuk mengakses rawa biru. Pasti Millenis hendak ke sana untuk menemui Ratu Libra!"

"Jangan bilang dia jatuh dari jembatan."

"Ya. Jembatannya terlalu rapuh dan berujung roboh. Ia jatuh."

"Shit! Bagaimana dengan Sephyre? Dabrus?"

"Aku tidak tahu jelas lokasi spesifiknya, tetapi Sephyre ditembak anak panah di tengah hutan. Oh! Jesus! Pelakunya Hermia!"

"Ada masalah hidup apa Hermia-ku!?"

"Dabrus berada di lokasi yang sama dan mencoba menyelamatkan Sephyre. Dabrus membawa Sephyre yang sekarat untuk lari, kabur dari lokasi, dan Hermia mengejar mereka. L-lalu ... "

The Midnight Carnival | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang