Omake 1

714 68 14
                                    

-Notification

-Haizaki Shougo telah sampai di istana, apakah anda ingin menemuinya,

-Ya

-Tidak

'Hah?

Notifikasi ini?" jangan bilang kalau

"Chihiro-san, bisa aku bertanya?" ucapan Kuroko terduduk dari kasurnya.

"Hai, yang mulia" ucap Chihiro.

"Panggilkan Nii-sama tachi dan bilang bawa senjata" ucapan Kuroko serius.

dan tanpa terduga Haizaki masuk ke kamar Kuroko bertepatan saat Chihiro keluar dari sana.

"Otto-,

Tak ku sangka akan di sambut oleh sang pemilik kamar" ucap Haizaki santai.

". . ."Kuroko mencoba menjauh dengan segera turun dari kasur, meski tubuhnya masih lemas.

Dia harus segera menjauh dari Haizaki atau kejadian dimana hanya ada kematian.

"GARA GARA KAU SEMUA RENCANA KU GAGAL!

GARA GARA KAU SEMUANYA HANCUR BETANTAKAN!

MAKA AKU AKAN MEMBAWAMU BERSAMA DENGAN KEHANCURANKU!" ucapan Haizaki langsung menerjang Kuroko namum dia mencoba menghalangi dengan menusukan tangannya sendiri ke belati yang harusnya melukai leher Kuroko seperti yang harusnya terjadi.

Namun dia mengubah alur fuzzy cerita dimana tidak akan terjadi deja vu, jadi dia sengaja mengarahkan belati Haizaki itu menembus telapak tangan kiri Kuroko karena Haizaki menusuk dengan tangan kanan.

BUKKKK

pintu di buka dan Daiki, Ryouta yang duluan masuk.

"Nii-sama" ucap Kuroko dengan sisa tenaganya karena dirinya yang baru tersadar dengan tubuhnya yang belum leluasa, entah ini di dunia game Brocon atau dunia nyata dia masih belum tahu.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA TETSU!" ucap Daiki langsung menerjang Haizaki, dan langsung di hindari olehnya.

Kuroko langsung di dekati Seijuuro dan Shintaro.

"Atsushi tahan emperor bodoh itu!" ucapan Akashi tanpa memandang Haizaki seolah tahu bahwa menangkap seorang emperor Haizaki yang kini datang menjadi tamu kerajaan seolah hal yang begitu mudah.

"Wakatta~" Ucap sang titan dengan suara khasnya yang malas.

Sedang di sisi Kuroko tubuhnya yang kini berbaring di lantai sudah di topang Akashi, saat hendak mencabut belati yang masih menembus telapak tangan Kuroko terus mengeluarkan darah.

"Jangan di cabut dulu nodayo" ucap Shintaro mengingatkan Akashi kalau bila belati itu di cabut maka pendarahan Kuroko akan semakin parah.

"Nii-sama (keduanya cukup terkejut, bahwa Kuroko memanggil mereka 'Nii-sama' bukanlah salah dengar) buat aku pingsan dan lakukan apa yang perlu di lakukan" ucapan Kuroko sendiri sebenarnya sudah sampai batas menahan kesakitan di tangannya.

"Wakatta" ucap Akashi lalu tangannya memegang kepala Kuroko dan dengan cepat menggerkan setengah putaran sehingga seketika Kuroko pingsan.

"Shintaro sekarang kau bisa mengobatinya bukan?" ucap Akashi menyerahkan Kuroko lalu diapun berjalan mendekati Haizaki yang sudah di tangkap oleh Daiki, Ryouta dan Atushi.

"KALIAN KIRA AKAN LOLOS SETELAH MELAKUKAN INI PADA SEORANG EMPEROR!!" ucap Haizaki masih membela dirinya, padahal sudah jelas jelas dia duluan yang melanggar peraturan etika kerajaan, dimana seorang emperor memasuki teritori seorang pangeran tanpa ijin.

"Kau yang memulai Emperor Haizaki Shougo, hmp.

Inilah ganjarannya karena telah bermain main dengan seorang Akashi" ucapan Akashi langsung menusuk kedua mata Emperor dengan gunting merah yang tajam miliknya.

"Aghhhhhhhh!!!!" teriakan melengking itu tentunya terdengar sampai ke seluruh lorong istana, Masaomi dan Shiori mengetahui kalau Kuroko terluka saat Shintaro membawa Kuroko ke ruangan Khusus dimana ruangan yang penuh obat obat experimen miliknya.

.

.

.

Setidaknya kali ini Kuroko tidak berakhir dengan luka di leher yang terbuka lebar, mengharuskan Kuroko LogOut dengan cara paksa yaitu 'GAME OVER'.

TBC

BROCON Love SCENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang