Omake 5

526 68 6
                                    

Kuroko masih menyandarkan wajahnya di bahu wanita berambut Crimson itu memeluk Kuroko sembari menepuk lembut punggung Kuroko.

"Yang mulia apa yang harus aku lakukan sekarang" ucap Kuroko bingung harus bagaimana cara menghilangkan kutukan kematian ini, seketika seluruh ruangan bingung harus bagaimana, apa lagi Nijimura karena dia tahu kemalangan Kuroko.

"Kalau kematian adalah kutukan untuk mu, maka hiduplah" ucap Shiori lembut sembari mengecup lembut rambut Kuroko layaknya seorang ibu pada anaknya.

"? ? ?" perlahan Kuroko terkejut dengan jawaban Shiori, seolah dengan jawaban singkat itu kabut di kepala Kuroko mulai menyingkir dan Kuroko bisa kembali bernapas dengan biasa.

"Tet-chan, jangan panggil aku yang mulia.

Panggil aku seperti tadi pagi, Tet-chan~" ucap Shiori dengan senyum mengintimidasi Kuroko, bibirnya tersenyum namun matanya tidak, begitu mirip Akashi Seijuuro sang anak sulung.

"Ka-ka-sama" ucap Kuroko akhirnya, hanya bisa menurut, dia tak mau berakhir dengan kemarahan sang Empress.

"Bila kematian adalah kutukan untukmu, maka kehidupan adalah berkat untukmu,

Maka teruslah hidup,

Banyak cara untuk mendapatkan hidup panjang di dunia ini.

Para elf dan siren(duyung) memiliki umur yang panjang,

Seijuuro dan saudaramu yang lain tentu akan membantumu mencari cara untuk kau bisa umur panjang,

Benar bukan?

Masaomi-sama?" ucap Shiori meminta sang emperor untuk memerintahkan ke 5 pangeran, untuk bersama Kuroko mencari cara agar Kuroko bisa hidup lama,

"Hmp kalau begitu akupun akan membantu,

Tak ada yang lebih menarik, dari apa yang terjadi padamu, Kuroko ouji-sama" ucap Nijimura sedikit bergurau, namun niat tulusnya untuk membantu Kuroko, namun karena jengkel karena seolah Nijimura membuat Kuroko seakan menjadi hewan percobaan.

"Oiya Aku lupa mengatakan padamu, kalau seseorang yang kelak akan menjadi istrimu ada di istana ini.

Dan aku takkan mengatakan siapa itu" ucap Kuroko,

"Aku akan mencari tahu ya sendiri" ucap Nijimura tiba tiba mencubit kedua pipi Kuroko ke kiri dan ke kanan,

"Apa kau lakukan ssu" ucap Ryouta langsung menarik tubuh Kuroko ke pelukannya,

"Ryou nii-sama?" ucap Kuroko diam saja di peluk Ryouta sang pangeran paling tampan, seperti kelinci dalam pelukan anjing goldenriver.

"Nijimura-sama kau bisa ikut aku.

Banyak hal yang ingin ku ketahui juga mengenai penyihir terhebat sepanjang sejarah.

Anda bisa tinggal di istana ini selama yang anda mau" ucap Masaomi mulai berjalan mendekati Shiori dan mereka ber 3, termasuk Nijimura shuzo pergi bersama keluar ruangan, meninggalkan para pangeran di dalam ruangan.
.

.

.

1 bulan berlalu dan Nijimura masih tinggal di Rakuzan, sedang Masaomi dan Shiori tengah berdiskusi mengenai apa yang Shiori ungkapkan beberapa waktu lalu,

Mengenai cara agar Kuroko bisa memiliki hidup lama, sampai kematian takkan menghampiri Kuroko lagi,

Di ruangan Emperor dan Empress, Masaomi, Shiori dan Seijuuro masih dalam diskusi.

"Tunggu dulu Shiori apa maksudnya kau benar benar serius?

Bagaimana bila kita perintahkan prajurit terbaik kita untuk mencari jangan para pangeran?" ucap Masaomi dia berfikir bila terjadi sesuatu pada semua pangeran karena mencari ramuan yang belum tentu ada, maka siapa yang akan meneruskan kerajaan Rakuzan.

"Masaomi-sama?

Apa yang kau katakan?

Apa kau tidak ingat apa yang Tet-chan lakukan untuk kita? Dan sekarang tugas kita untuk melakukan apapun untuknya bukan?" ucap Shiori,

"Aku mengerti apa yang kau maksud, Shiori.

Hanya saja, bukankah lebih baik begini saja.

Kalau kau memang ingin mengirim para pangeran, setidaknya Ryouta, Atsushi dan Shintaro tetap di istana" ucap Masaomi.

"Apa yang kau katakan Masaomi-sama!?

Apa kau sudah lupa dengan apa yang Tet-chan lakukan untuk kita?

Kini giliran ki-" ucap Shiori, namun tiba tiba Akashi memotong.

"Tou-sama, Ka-sama. Apa menurutmu kami akan di kalahkan? Sampai kalian berfikir kami takkan bisa kembali ke istana, hmp?

Kami ber5 akan pergi bersama Kuroko keluar dan akan kembali dengan keberhasilan.

Kami takkan kalah dan kami takkan pernah kalah, tou-sama.

Jadi berhentilah berfikir hal yang mustahil seperti kekalahan" ucap Akashi lalu undur diri dan keluar dari ruangan,

"Iie, Sei kau akan kalah. Sama seperti aku kalah oleh mu, Shiori" ucap Masaomi memeluk sang istri,

"Lihat, anakmu itu Masaomi-sama.

Putra mahkota kita sudah dewasa sekarang" ucap Shiori sangat bangga dengan anak pertamanya itu,

"Ah, kau benar Shiori"
.
.
.

Di kamar Kuroko di saat Kuroko masih terlelap dalam mimpi, kalau dia tengah di timpa oleh seekor beruang coklat yang sangat besar sampai dia tak bisa bernafas sampai-

"Tetsuya ouji-sama, waktunya anda bangun.

Dan Atsushi ouji-sama tolong anda juga segera bangun" ucap Chihiro.

"Enghh?" Kuroko terbangun karena panas akibat tubuh nya yang di jadikan bantal guling oleh sang pangeran bertubuh titan.

"Iieeee~" ucap Atsushi semakin memeluk Kuroko.

"Atsushi bangunlah sebelum aku yang menarik mu dan merobek matamu itu, hmp!" ucap Akashi muncul setelah Chihiro, dia hendak membicarakan kapan keberangkatan mereka ber 6 untuk mencari rahasia keabadian, bukan lagi untuk ramuan agar Kuroko awet muda dan takkan mati,

Bila dia bisa membuat 1 keluarganya abadi lalu mengapa hanya 1 orang saja, karena ada kurokolah Akashi bisa memikirkan rencana gila ini dan semua sesuai yang di ramalkan oleh merlin pertama.

"Chihiro-san kau bisa pergi sisanya serahkan padaku, hmp" ucap Akashi hendak mengurus adik adiknya.

"Hai, Seijuuro ouji-sama,

Kalau begitu hamba mohon undur diri" ucap Chihiro.

"Atsushi, beri tahu yang lain kalau dalam beberapa hari lagi kita akan pergi, dan Tetsuya akan ikut bersama kita" ucap Akashi dengan santai nya.

"Sampai?" ucap Kuroko tanpa ekspresi.

"Sampai batas waktu yang tak bisa di tentukan" ucap Akashi menatap Kuroko dengan tatapan yang sulit di ungkapkan oleh Kuroko sendiri.

"Kalau boleh tahu kita mau pergi kemana dulu, nii-sama?" ucap Atsushi dengan suara malas nya sebelum ia menghilang di balik pintu.

"Kita akan pergi ke daerah Siren, dunia para duyung" ucap Akashi cukup membuat Kuroko terkejut.

'Siren? Bahkan dalam buku hanya sedikit saja yang menceritakan mengenai Siren karena mereka tinggal di tempat yang tersembunyi'

"Dan kenapa Atsushi bisa tidur di kamarmu?

Tetsuya?" ucap Akashi menyelidik,

"Haruskah aku menjawabnya?" ucap Kuroko tanpa ekspresi seperti biasa.

"Jawab, jangan sampai aku mengulanginya" ucap Akashi.

"Atsushi-nii ingin cemilan yang aku katakan, ice cream. Tetapi setelah aku buatkan dia sudah tertidur di kamarku karena terlalu lama menunggu" ucap Kuroko, karena di jaman ini belum ada namanya ice cream.

"Ice cream?"

". . ."

"Kalau kau membuatnya lagi, buatkan satu untukku" ucap Akashi lalu keluar ruangan,

"? ? ?"

TBC

A/n kan gak mungkin buat maibo di jaman segitu wkwkwk ice cream aje dahhh

BROCON Love SCENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang