2)Menikah?

5K 207 9
                                    

Devan membuka matanya perlahan Kepalanya terasa sangat pusing. Devan menyandarkan tubuhnya dan mencoba mengingat kejadian semalam.

"Siapa kau" Devan terlonjat kaget ketika melihat seseorang melamun di kursi sofa dan memeluk lututnya seperti orang ketakutan

"Hiks.. hiks.. penjahat! kau manusia terkutuk laknat kau,kau manusia jahat" Lestari menatap Devan dengan tubuh yang bergetar perasaannya sekarang hanyalah rasa takut

Devan mengingat kejadian yang dilakukannya semalam,Devan melihat tubuhnya yang hanya dibalut selimut tanpa mengenakan sehelai kain dan terlihat percikan darah dikasur. Devan mengusap wajahnya kasar

"Shit! Apa yang gua lakuin" Devan mengacak rambutnya frustasi dan kembali mengenakan pakaiannya

"Tolong keluarkan aku dari sini" Ucap Lestari lirih dengan pandangan yang kosong

Devan mendekati Lestari perlahan dan duduk disampingnya

"Apa aku semalam menamparmu?" Devan melihat wajah Lestari yang penuh dengan lebam dan luka dibibir

"Kau bukan cuma menamparku kau menyiksaku kau menjambakku dan kau juga mengambil kehormatanmu" Jawab Lestari dengan tangis pecah sambil memegang kepalanya frustasi

"Aku akan bertanggungjawab,berapa bayaran yang kau minta? aku akan membayarmu berapapun itu asal kau tidak memperpanjang urusan ini" Devan menatap Lestari dengan intens

"Apa bayaran? Kau fikir aku gadis murahan yang gila harta, kehormatanku tidak bisa kau beli dengan uang!" Lestari menatap Devan dengan tajam,walaupun takut tapi lestari tidak bisa menerima dirinya direndahkan seperti itu

"Lalu apa yang kau inginkan?" Devan kesal dengan wanita dihadapannya yang menurutnya angkuh

"Kembalikan kehormatanku hiks... Kembalikan" Lestari kembali terisak

Devan menatap Lestari dengan bingung pasalnya semua gadis menginginkan tidur dengan Devan bahkan rela menyodorkan tubuhnya demi cuan tapi berbeda dengan Lestari

"Aku tak bisa menikah seumur hidup jika kehormatanku sudah hilang" Gumam Lestari meratapi hidupnya

"Kenapa?" Tanya Devan heran

"Siapa yang mau menerima perempuan yang udah ga suci? Ga ada kan" Lestari menahan matanya agar tak menangis

"Aku akan menikahimu" Jawab Devan santai

"Tidak perlu,Keluarkan saja aku dari sini aku mau pergi" Lestari beranjak dari sofa menuju pintu keluar namun Lestari tersadar pintunya masih terkunci

"Dia menolakku?" Gumam Devan semakin kesal

"Aku akan tetap menikahimu,tidak ada penolakan" Devan menatap Lestari tajam

"Jangan! Aku mohon hiks...hidupku sudah terlalu menderita hiks hiks.. Aku ga mau punya suami kasar sepertimu hiks ..." Lestari bertekuk dan memohon pada Devan

"Kau belum tau siapa aku hah?" Devan semakin naik pitam karena Lestari berani menolaknya dengan mentah-mentah

"Siapapun kau aku tidak peduli asal kau jangan menikahiku"Ucap Lestari lirih

Devan beranjak dari sofa dan membuka pintu yang terkunci,Devan menyeret Lestari keluar membawanya ke suatu tempat yang pastinya tak diinginkan lestari

Devan membawa lestari ke KUA

"Siapa namamu?" Devan melirik Lestari yang sedang terisak

"Les ta ri" Ucap Lestari terbata-bata

"Nama lengkapmu? Nama ayahmu?" Devan memasang wajah ketusnya

"Kenapa kau banyak tanya sekali" Lestari menjawab dengan kesal

"Aku akan menikahimu dan aku tidak tau nama lengkapmu dan nama ayahmu" Ucap Devan membuat penghulu kebingungan

"Sudah kubilang aku tak Sudi menikah dengan pria jahat sepertimu" Gumam Lestari kesal

"Cepat katakan"Devan mencubit lengan Lestari karna kesal dari tadi Lestari hanya menekuk mukanya

"Lestari Dwi Yulia Cantika Rembulan Putri Adiwijaya dan ayahku Adiwijaya" Lestari menyebutkan namanya tanpa titik

"Ck Sebutkan namamu dengan pelan aku tak bisa mengingatnya, nama sepanjang itu buat apa yang dipakai hanya Lestari nya saja"Devan berdecak kesal

"Tak ada pengulangan,kalau kau tak mengingatnya berarti kau tak perlu menikahiku"

"Kalian ini mau menikah tapi tak saling mengenal satu sama lain,jadi kalian mau nikah apa tidak?" Penghulu sudah jengah dengan pertengkaran dua orang dihadapannya

"Aku sudah mengingatnya mari mulai" Devan menegapkan tubuhnya setelah mengingat nama Lestari

Ingatan Devan terlalu tajam sehingga nama sepanjang itupun bisa diingat dengan sekejap.

Pernikahan Devan dan Lestari berjalan dengan lancar hanya satu kali pengucapan langsung sah.Lestari tak habis fikir pria jahat(Devan) itu bisa mengingat namanya yang panjang itu, padahal orang yang sudah bertahun taun kenal pun selalu susah mengingat nama Lestari . Bahkan penghulunya pun harus menulis nama Lestari di kertas sebelum ijab qobul

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang