13)

3.6K 157 9
                                    

"Udah?" Ucap Lestari, Devan masih mencerna kejadian itu. Tubuhnya masih mematung dengan jantung yang berdetak lebih cepat

"K-kamu?" Ucap Devan menunjuk pipinya yang masih terasa basah

"Kenapa?, Kamu gak suka?" Lestari memasang wajah sedih

"B-bukan gitu, aku suka eh m-maksud aku,aku kaget kamu tiba-tiba cium aku" Ucap Devan gelagapan

"Oh ya kamu mau ngapain datang kesini?" Ucap Devan mengalihkan pembicaraan

"Mau liat kamu kerja" Ucap Lestari dengan polosnya

"Aneh" gumam Devan

"Pipi kamu masih sakit?" Devan memegang bekas tamparan di pipi Lestari

"Nggak biasa aja, segini doang mah gak sakit, soalnya udah ada yang lebih kenceng namparnya daripada yang ini" Ucapan Lestari membuat Devan tersindir

"Biar aku obatin" Ucap Devan langsung beranjak mencari p3k

"Gausah pake p3k segala, kamu aja yang jadi obatnya"Ucap Lestari

" Maksudnya?" Tanya Devan

"Ya kamu ituin pipi aku, kaya tadi yang aku lakuin ke kamu" Lestari menundukan kepalanya malu. Entah hasutan dari mana yang merubah sikap lestari menjadi manja seperti ini

"Gak" Ucap Devan langsung mengerti apa yang dikatakan Lestari

"Jahat banget sih kamu" Lestari memalingkan mukanya, matanya sudah berkaca-kaca

"Kamu kenapa sih, aneh tau ga dari tadi" Ucap Devan heran dengan tingkah Lestari

"Aku juga gak tau hiks, Harusnya kamu ngertiin aku saat aku gak ngerti diri aku sendiri." Tangisan Lestari membuat Devan semakin bingung

"Hey Lo aduh kenapa nangis sih?"

"Suami aku panggil Lo sama aku? Jahat banget sih hiks, kamu suami terjahat yang pernah aku temui" Isak Lestari semakin keras

"I-iya, berhenti nangis. Apa mau kamu?"

"Aku cuma mau di Ciu/ Cup cup cup" Devan mencium pipi lestari kanan dan kiri serta bonusnya ciuman di kening.

"Lagi" Pinta Lestari. Devan membelalakkan matanya mendengar permintaan Lestari

"Gak ada pengulangan" Ucap Devan tegas

"Yaudah aku mau pulang" Lestari membalikan badannya kesal dan melangkah pergi namun tangannya ditarik oleh Devan hingga posisi Lestari sekarang berada di dekapan Devan.

Devan mendekat kan wajahnya pada lestari. Tatapan mereka lekat satu sama lain. Wajah Devan semakin dekat mendekati pipi lestari dan

HOEKKK

Lestari menutup mulutnya, karena tiba-tiba mualnya kembali.

"Lestari? Kamu sakit? Bentar aku panggil dokter" Devan bergegas menelfon nomor dokter di hp nya namun di cegah Lestari

"Gausah, aku mual liat rambut kamu" Ucap lestari jujur

"Rambut?"

"Baunya gak enak, kamu pake minyak rambut apa sih? Baunya bikin mual."

"Minyak rambut biasa"

"Besok-besok pake yang wangi jeruk biar aku gak mual"

"Emang ada?"

"Ada" Ucap Lestari tegas

"Kita pulang aja yah, kayanya kamu beneran sakit" Ajak Devan

"Iya ayo tapi kamu jangan balik lagi ke kantor, temenin aku dirumah"

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang