20)

2.7K 122 2
                                    

Matahari pagi sudah menyoroti kedua kelopak mata Lestari.

"Udah bangun" Tanya Devan setelah membukakan gorden

"Udah" Jawab Lestari lesu

"Aku mau bakso dicampur bumbu rujak" Ucap Lestari tiba-tiba

"Kamu ngidam?" Devan mendekati Lestari antusias

"Gatau, tapi aku pengen banget itu"

"Nanti aku beliin, sekarang kita sarapan dulu" Devan beranjak dari kasur Lestari untuk mengambil sarapan

"Tapi aku maunya sekarang" Lestari terdengar sedikit merengek sekarang

"Sarapan dulu sayang"

"Sekarang Devan! aku mau sekarang juga. aku mau bakso campur bumbu rujak" Rengekan Lestari kali ini diiringi isakan

"Iya aku beliin sekarang" Jawab Devan cepat

"Yes"

Selang beberapa lama Devan datang membawa sekantung kresek yang pasti didalamnya bakso dan bumbu rujak

"Makasih" Ucap Lestari menerima kantong kresek dari Devan

"Sama-sama"

Lestari menuangkan semua bakso kedalam mangkuk dan atasnya diberi bumbu rujak

"Kamu dapet bumbu rujaknya dari mana?" Tanya Lestari sembari melahap rujak bakso dihadapannya

"Dari tukang rujak masa dari Abang baksonya"

"Enak?" Sambung Devan ketika melihat Lestari makan begitu lahap

"Enak banget"

"Aku cape Lo nyari Abang-abang rujak nya" Keluh Devan seperti anak kecil

"Kamu kan naik mobil" Ucap lestari enteng

"Tetep aja cape, nanti kalo udah makannya kasih aku hadiah yah" senyum Devan mengembang dengan mata berbinar penuh harap

"Kamu mau apa?"

"Mau hadiah C dari kamu"

"C?"

"Ci u man" Eja Devan

"Gimana yaaaa"

"Please, pipi aku pegel banget pengen dicium, kening aku juga bibir juga deh" Rengek Devan

"Iya baby besarnya aku" Ucap Lestari gemas

Setelah menghabiskan makanannya. Devan menunggu Lestari diruang tamu

"Kamu kenapa kok tegang gitu" Ucap Lestari melihat mimik muka Devan yang kaku

"Kamu katanya mau itu" Ucap Devan menaggih hadiahnya

"Apa?"

"Yang tadi hadiah C" Bisik Devan

"Cium doang tapi gak lebih"

"Iya"

"Kamu tutup mata tapi" Devan langsung menutup matanya rapat-rapat. Lestari mendekati Devan dengan gugup. Lestari menarik nafasnya dalam-dalam dan

"Devan Lestari sayang Ibu sama ayah datang" Teriak Ratna terdengar dari kejauhan

"Yah Ibu" Ucap Devan kesal dan langsung membuka matanya kembali

"Nanti aja yah" Lanjut lestari gugup

Tok tok tok

"Devan buka pintunya nak" Ucap Ratna dibalik pintu

Devan membuka pintu sambil menekuk wajahnya kesal

"Gimana sayang udah sembuh?" Tanya Ratna pada Lestari yang sedari tadi dibelakang Devan

"Udah bu tinggal ngilangin bekas lukanya doang"

"Oh iya, ayo masuk Bu,Yah" Ajak Lestari

"Ibu ngapain sih kesini kan bisa besok atau besoknya lagi kenapa harus sekarang sih bu" Ucap Devan kesal

"Hush gaboleh gitu" Lestari mencubit lengan Devan dan bicara dengan nada pelan

"Ibu cuma pengen tengok Lestari sama cucu ibu diperut Lestari. Terserah ibu dong mau jenguk kapan aja iya gak Yah" Ucap Ratna meminta persetujuan pada Beni

"Iya, kalo kalian mau ehem ehem mending malem aja" Beni membuat Lestari dan Devan bertatapan

"Enggak/Enggak" Ucap Devan dan Lestari bareng

"Iya juga gapapa" Lanjut Beni

"Aku ke kamar dulu yah mau nyelesain proyek buat bulan depan" Ucap Devan

"Iya"

"Devan baik kan sama kamu?" Ucap Ratna tiba-tiba

"Baik, baik banget. Tadi aja aku suruh beliin rujak bakso langsung Devan beliin" Ucap Lestari jujur

"Ayah susul Devan ke kamar. Ibu jagain Lestari" Ucap Beni

"Iya sana" Jawab Ratna

"Bu kok Devan suka banget nyosor yah, bukan apa-apa sih bu, tapi aku kadang-kadang kaget gitu. Ga ada persiapan tiba-tiba udah nempel aja dipipi kaya cicak" Lestari menceritakannya dengan polos dan jujur

"Emang yah buah jatuh gak jauh dari pohonnya. Ayahnya Devan juga gitu gak tau kenapa sekalinya cium suka tiba-tiba kan Ibu juga kaget. Mana ciumnya pas Ibu lagi bengong" Ucap Ratna diiringi tawa

"Mungkin kitanya aja Bu jadi istri kagetan"

"Mungkin iya"

"Oh ya Bu, kemarin Devan bilang katanya "kalo ada yang lebih dari kata cinta mungkin aku bakal kasih itu ke kamu" katanya kalo gak salah gitu. Maksudnya apaya aku gak paham" Tanya Lestari

"Terus kan aku bilang aku gak ngerti apa yang dimaksud tapi Devan malah bilang "Kamu gak perlu ngerti. Cukup tau aja kalo hati aku ada dikamu" katanya gitu Bu" Sambung Lestari sambil memperagakan cara Devan bicara

"Hahaha kamu itu lucu banget sih. Gitu aja gak paham, itu artinya Devan cinta banget sama kamu" Ucap Ratna Enteng

"Oooo berarti yang jatuh cinta itu Devan bukan aku" Gumam Lestari sambil mengangguk-angguk ria

"Baguslah kalo Devan bisa mencintai kamu. Seneng ibu dengernya" Ratna mengelus rambut Lestari lembut

"Yuk pulang, udah siang" Ucap Beni yang tiba-tiba datang bersama Devan

"Yah Lestari pengen cerita banyak sama Ibu" Ucap Lestari lesu

"Kapan-kapan Ibu jenguk lagi yah, ibu pulang dulu. Jagain istri kamu" Ucap Ratna pada Devan dan Lestari

"Yaudah deh, hati-hati dijalannya . Ayah jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya" Ucap Lestari

"Iyaa siap tuan putri"

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang