7)sial

3.7K 167 3
                                    

"Putri" Teriak Devan dari dalam kamarnya

"Putri''

''PUTRI!"panggil Devan semakin keras

Lestari yang sedang menyapu hanya diam, toh bukan nama dia yang dipanggil

"Putri siapa yah, apa pacarnya Devan " Gumam lestari dan melanjutkan pekerjaannya

"Lestari kau tuli cepat kemari" Devan mengencangkan suaranya dua kali lipat

"I iya " Jawab lestari dan segera bergegas ke kamar Devan

"A a da apa?" Lestari terpaku melihat Devan yang telanjang dada dan memperlihatkan perut sixpack nya, itu sangat sempurna menurut lestari

"Kau tuli dari tadi aku memanggilmu" Devan membuat lestari tersadar dari lamunannya

"Apasih ni orang aneh banget kadang Lo gue kadang aku kamu kadang saya anda emang sarap ni orang" batin lestari

"Yang dipanggil kan putri bukan saya" Sambung Lestari polos

"Apa nama panjangmu" Devan melipat kedua tangannya di dada

"Lestari Dwi Yulia Cantika Rembulan Putri Adiwijaya"Jawab Lestari dengan lantang

"Tuan lupa nama saya?"Lestari berkata dengan sedikit canggung

"Lo yang lupa bukan gue" ucap Devan

Lestari masih bingung apa yang dibicarakan Devan dalam hatinya terus mengulang ulang nama lengkapnya

"Astaga Putri kan nama gue" Lestari menutup mulutnya

Bisa bisanya dia lupa dengan namanya sendiri.

"Panggil aja saya Lestari tuan jangan yang lain" Lestari berkata canggung sedangkan Devan berusaha menahan tawanya saat melihat muka Lestari yang polos

"Terserah saya mau panggil kamu apa"Sambung Devan

"Cepat bantu saya mandi" Devan mengambil handuk dari gantungan

"Apa?" Lestari membelalakkan mata

"Bantu saya mandi atau rambut kamu saya gundul" Sebuah ancaman dari Devan membuat Lestari Manut

"Iya baik"

***
"Gosok yang benar"ucap Devan

Lestari hanya meneguk salivanya dengan sulit saat menggosok punggung Devan,jantungnya berdegup kencang

"Astaga mata gue ternodai...."jerit Lestari dalam hati

"Woy kenapa gue deg degan apa gue terlalu takut ya sama si brengsek makanya degdegan" Batin Lestari

"Gue harus pergi,gue ga bisa liat aurat orang entar dosa eh tapikan dia suami gue ah bodoamat yang penting gue pergi" pikir Lestari

"Su dah sel selesai " Lestari melempar penggosok itu sembarangan dan cepat melarikan diri dari kamar mandi

"Lestari!" Devan membentak Lestari namun lestari sudah menutup pintu kamar mandi

"Kurang ajar" Devan membasuh matanya yang perih karna penggosok itu tepat mengenai muka Devan

Devan menyelesaikan mandinya sendiri. Dengan penuh amarah Devan keluar kamar menghentakkan kakinya tergesa untuk menemui Lestari

"Eh bego apa yang gue lakuin ntar dia ngamuk gimana" Lestari mondar mandir kebingungan dan menepuk kepalanya berkali-kali

"Ah sebelum dia selesai mandi gue harus kab.." Lestari menghentikan kata-katanya saat memutar setengah badannya

"Ah tuan" Lestari nyengir canggung

Devan sudah berdiri tepat dihadapan Lestari

"Mau kemana kau" Tanya Devan kesal

"Ga ga kemana mana" Jawab lestari gelagapan

"Kau siap dengan hukumanmu?" Ucap Devan

"Apa? Hukuman? Saya ga salah apa apa ko dihukum" Elak Lestari

"Apakah benar jika seseorang melempar penggosok yang penuh dengan sabun ke mata?" Jelas Devan sambil menunjukan matanya yang merah

"Ah sa saya gak sengaja, maaf" Lestari menggaruk tengguk nya yang tak gatal

"Baik saya ga butuh maafmu, jalankan saja hukumanmu" Ucap Devan

"Ya baiklah apa hukumannya" sambung lestari dengan pasrah

"Hitung ada berapa helai rambut kamu" Ucap Devan

"APA?" lestari membelalakan matanya

"Kerjakan atau saya beri hukuman tambahan"Jelas Devan dan langsung melongos pergi namun langkahnya terhenti dan membalikan badannya

"Ah ya satu lagi,tutup mulutmu" Jelas Devan

Lestari yang sedang mematung sambil menganga langsung mengerjapkan matanya dan menutup mulut.

"Ya baiklah ini akan jadi hari yang berat"Gumam lestari






Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang