12)

3.5K 172 2
                                    

Semenjak Devan melarang Lestari pergi ke cafe Sodefi, Lestari selalu menyelinap keluar rumah tanpa pengetahuan Devan, dan kembali ke rumah sebelum Devan pulang bekerja

Sudah satu Minggu Lestari bekerja, namun hari ini hari yang berat untuk Lestari kerjakan karena sejak pagi tadi kepala Lestari terasa pusing.

"Silahkan untuk memilih pesanan" Ucap lestari pada salah satu pengunjung di cafe

"Lestari, tolong anterin pesanan ini ke pengunjung yang di pojok sana yah" Teriak Fira dari dapur

Lestari mengambil nampan berisi 5 minuman untuk diantar "Okeee siap antar" Ucap lestari setelah mengecek pesanan.

Lestari berjalan menuju kursi pojok yang ditempati pemesan, langkahnya tiba-tiba goyah pandangannya kabur, pusing dikepalanya tiba-tiba menyerang dan

PRANGGGG
Gelas yang dibawa Lestari pecah berserakan. Lestari tak sengaja melepaskan nampan karena tangan lestari refleks memegang kepalanya yang pusing. Semua mata tertuju pada Lestari saat ini

"APA-APAAN INI" Bentakan itu tertuju pada Lestari, saat lestari mencoba membersihkan pecahan kaca. Lestari mendongak melihat orang yang sudah berdiri di hadapannya "Bos Sofi?" Ucap lestari was was

"KAMU BISA KERJA GAK SIH!" Bentak Sofi

"Maaf saya gak sengaja" Lestari menundukan kepalanya

"Ikut saya!" Perintah Sofi pada Lestari.

"Fira, bersihkan semuanya dan ganti dengan yang baru. CEPPAT" Teriak Sofi pada Fira

Lestari membuntuti Sofi dari belakang, dan sampai tiba di suatu ruangan.

"Kamu tau apa kesalahan kamu?" Tanya Sofi menatap Lestari dengan tajam

"Saya tau, saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja, maaf"

"Anak baru udah buat masalah, gimana kalo kamu kerja berbulan -bulan, bertaun-taun udah rugi saya"

"Kamu saya pecat" Lestari membelalakan matanya saat kalimat dari Sofi terlontar ditelinganya

"T-tolong jangan pecat saya, kasih saya kesempatan sekali lagi" kalo bukan karena butuh uang Lestari tak Sudi memohon mohon seperti ini apalagi pada mantan dari suaminya

"Baik saya kasih kamu kesempatan, tapi kamu harus mendapat sanksi" Ucap Sofi tersenyum licik

"Saya siap menjalankan hukumannya apapun itu"

"Kamu harus mengikuti perkataan saya kalo tidak kamu akan mendapat hukuman yang lebih berat"

"B-baik" Ucap Lestari manut

"Besok kamu temui saya digedung mawar jangan ajak siapapun, datang sendiri. Paham!" Seru Sofi

"Paham"

"Sebagai hukuman pertama, kamu bersihkan semua sudut dicafe ini termasuk gudang dan WC"

Hukuman pertama membuat Lestari pasrah akan keadaanya sekarang ditambah Sakit dikepalanya tak kunjung reda malah semakin bertambah akibat bentakan bentakan dari Sofi

"Udah sana pergi!" Perintah Sofi pada Lestari, Sofi tersenyum penuh arti saat lestari beranjak pergi.

"Permulaan yang bagus, untuk akhir yang memuaskan" gumam Sofi 

****

Lestari menata barang-barang yang berserakan digudang. Banyak berkas berkas yang tak dimengerti oleh Lestari, Lestari membaca nya sekilas dan menatanya kembali

"Pasti ini berkas bekas Devan" Gumam Lestari

"Duh ini kepala pusing banget sih, rasanya mau pingsan tapi gak pingsan-pingsan, istirahat dulu aja deh daripada pingsan beneran kan" Gerutu Lestari.

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang