11).

3.4K 169 5
                                    

"Jam berapa ini?" Devan mengeraskan rahangnya saat Lestari tiba diambang pintu.

"Siapa yang suruh kamu buat pulang malem?" Sambung Devan dengan tatapan matanya yang mengintimidasi

"M-maaf" Lestari menundukan kepalanya

"Aku abis beli nasi goreng buat makan malam, tapi nasi gorengnya jatuh dijalan" Sambung Lestari bohong.

"Aku bukan anak kecil yang gampang kamu bohongi Lestari! Jawab jujur, tadi siang kamu kemana?" Tanya Devan

"Tadi aku abis main ke rumah temen terus pulangnya aku mampir ke tukang nasi goreng. Tapi nasi gorengnya jatuh dijalan" Jawab Lestari gugup

"Gausah bohong, ngapain tadi kamu ke cafe Sodefi?" Pertanyaan Devan kali ini sukses membuat Lestari membelalakkan matanya

"Kamu tau dari mana?" Ucap Lestari spontan karna kaget

"Jadi bener tadi kamu kesana?" Tanya Devan

"I-iya, t-tapi kamu tau dari mana aku kesana? Kamu ngikutin aku?" Tanya Lestari was was

"Apa Devan tau gue kerja disana?" -Batin Lestari

"Jawab dulu pertanyaan aku, kamu ngapain kesana?" Pertanyaan Devan membuat Lestari memutar otaknya untuk mencari alasan

"Makan" Jawab Lestari singkat

"Terus kenapa kamu harus bohong tadi?"

"Ya karna aku tau cafe itu milik mantan kamu, atau masih pacar kamu aku gatau, kalo aku bilang aku abis dari sana takutnya kamu marah marah sama aku" Jelas Lestari

"Tau dari mana kamu itu cafe mantan aku?" Tanya devan

"Kamu lupa diri apa gimana sih, kan kamu terkenal, semua media cetak beritanya tentang kamu, udah jelas lah banyak berita yang aku dapat dari sana" Jawaban Lestari dibuat semeyakinkan mungkin

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, kamu ngikutin aku kan tadi? " Sambung Lestari

"Ga guna ngikutin kamu, aku dengar dari papah yang kebetulan lewat sana, terus papah liat ada kamu disana" Jelas Devan membuat Lestari lega

"Tentang apapun itu usahain kamu jujur, aku gak suka punya istri pembohong, oh ya satu lagi jangan pernah ke cafe itu lagi" Ucapan Devan terdengar manis ditelinga Lestari

"I-iya, aku mau ke kamar, aku cape" Lestari menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah. Devan membuntuti lestari dari belakang sampai menuju kamar

***
Devan dan Lestari membentangkan tubuhnya dikasur yang sudah diberi pembatas.

"Eh kenapa dilempar" Ucap lestari saat Devan membuang pembatas mereka

"Ganggu" Jawab Devan

"Kamu akhir akhir ini kenapa jadi baik banget sih?" Ucap Lestari tiba-tiba

"Emang ada larangannya suami baik sama istri" Jawab Devan

"Emang kamu udah anggep aku istri? Bukannya kamu bilang aku itu pembantu kamu disini"

"Menurut kamu, Ada gitu pembantu yang panggil majikannya suamiku" Tatapan Devan saat ini membuat jantung Lestari berontak

"Jadi?" Tanya Lestari untuk mengambil kesimpulan

"Pikir aja sendiri" Devan merangkul pinggang Lestari mencari posisi ternyaman dan memejamkan matanya

"K-kamu ngapain p-peluk aku" tubuh lestari seketika membeku

"Suttt, gausah banyak tanya, cepetan tidur" Devan meletakan telunjuk nya dibibir Lestari agar lestari berhenti bicara

"Sialan sekarang meluk Lestari sebelum tidur udah jadi candu, gue gabisa tidur tanpa pelukan kaya gini" Batin Devan

"Pelukannya longgarin dikit bisakan? Soalnya aku sesek kalo dipeluk erat banget kaya gini" ucap Lestari

"Udah gausah banyak omong" Devan melonggarkan sedikit pelukannya.

"Nah kalo ginikan gak sesek" Gumam Lestari dan mulai memejamkan matanya sampai terlelap ke alam mimpi

"Selamat tidur istriku" Devan memejamkan matanya

"ASTAGA"Teriak Lestari terbangun dari alam mimpi.

"Kenapa?" Ucap Devan kaget, dan langsung mengambil posisi duduk

"Aku lupa belum mandi"

"Gausah mandi udah malem"

"Emang ga bau apa?"

"Bau sih" Ucap devan

"Tuh kan, aku mandi dulu deh"

"Gausah, cepetan tidur"

"Tapi badan aku lengket"

"Yaudah sana mandi, tapi aku yang mandiin, nanti aku yang gosok badan kamu, atau gimana kalo kita mandi bareng" Goda Devan

"Ga! Ga gausah, aku mau tidur aja" Lestari cepat cepat menutup matanya

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang