4)Ini baru awal

4.6K 204 0
                                    

"kenapa kau menatapku seperti itu?" Devan heran sejak tadi Lestari menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Itu pasti sakit,biar ku kompres lukamu" Lestari mengambil air hangat diwadah dan mengompres luka Devan

"Aku bisa sendiri" Devan mengambil kompresan yang ditempelkan lestari

"Kau bersihkan saja dirimu,mataku sakit melihat gelandangan sepertimu" Ucap Devan ketus

"Tapi aku ga ada baju ganti semuanya hilang dijalan" Lestari meratapi dua tasnya yang entah dimana

"Mandilah 10 menit lagi bajumu datang"Devan menempelkan kompresan dilukannya

Devan menelfon suruhannya untuk membeli satu karung baju dan dalam sepuluh menit bajunya datang. Lestari terheran-heran untuk apa Devan membeli banyak sekali baju padahal 2-3 saja sudah cukup

Paginya Devan dan lestari pergi dari rumah Beni dan Ratna, Devan membawa Lestari ke apartemen milik nya

Lestari melihat lihat apartemennya dengan takjub walaupun tidak seluas rumah Devan tapi ia takjub dengan riasan riasannya yang cantik dan memanjakan mata

"Emm tuan aku mau pergi sebentar" Lestari berkata dengan menundukan kepala. Ia teringat di dalam tasnya yang hilang ada barang berharga

"Mau kemana kau bereskan dulu barang-barangku dan bersihkan apartemen ini sampai tak ada debu satupun jangan berharap kau akan jadi nyonya disini" Ucap Devan dengan kesal

"Setelah aku pergi aku akan membereskan semuanya" Lestari berkata dengan penuh keyakinan

"Aku tau kau mau kabur,memangnya aku bodoh kau senang melihat aku dimarahi orang tuaku?" Raut wajah Devan terlihat marah

"Tidak aku hanya ingin mencari tasku disana ada barang berharga" Lestari menundukan kepalanya takut

"Aku akan mengganti barang mu dan sekarang rapikan semuanya"Nada bicara Devan terdengar kesal

"Kau tidak bisa menggantinya"Ucap Lestari kesal dan meninggalkan Devan

"Apa kau meremehkanku!" Bentak Devan

"Apa kau bisa mengganti foto keluargaku? Itu foto satu-satunya yang aku punya setidaknya aku akan tenang jika ada foto itu bersamaku" Lestari mengatakannya dengan nada tinggi

"Baiklah, hanya foto itu? dalam sekejap aku akan menemukannya dan kau bersihkan saja apartemen ini" Devan menelfon suruhannya agar mencari tas itu dijalan xxxxxxx  tempat Devan menyeret Lestari semalam

"Ya baiklah" Ucap Lestari pasrah

Lestari menyelesaikan semua pekerjaannya tubuhnya semakin lelah karna belum sempat istirahat. Lestari membaringkan tubuhnya di sofa

***
"Permisi pak Devan apa ini tas yang anda maksud?"

"Ya, pergilah"

Terdengar samar perbincangan Devan dengan seseorang namun lestari tak menghiraukannya karna matanya sudah mulai tertutup karna ngantuk

Bugh

Devan melempar tas itu pada tubuh lestati yang sedang berbaring disofa

"Awww" Lestari terlonjat kaget perutnya terasa sakit karena terlempar sesuatu

"Siapa yang suruh kau bermalas-malasan. Sudah kubilang jangan harap kau jadi nyonya disini" Ucap Devan geram

"Aku hanya beristirahat sebentar"Lestari mengucek matanya yang masih mengantuk

"Selama aku disini kau adalah pembantuku bukan istri tapi jika kita sedang berada dirumah orang tuaku berpura-puralah layaknya seorang istri paham!" Bentak Devan membuat bulu kuduk Lestari merinding

"Ya terserah tuan saja, lagian buat apa menikahi saya jika hanya dijadikan pembantu" Ucap lestari setengah sadar karena rasa kantuknya membuat sedikit linglung

"Karena kau menolak pernikahan ini jadi saya tertantang untuk tetap menikahimu" Devan melongos pergi dari hadapan lestari

"Dasar suami kejam" Gumam lestari

Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang