9)suamiku

3.8K 155 4
                                    

Pagi ini Lestari tampak fokus pada laptopnya, bukan tugas yang sedang ia kerjakan melainkan mencari pekerjaan di website kerja online.
"susah banget sih cari kerja" Lestari menggerutu pada laptop dihadapannya

"Apa yang susah?"
"H-hah?,G-gaada" Ucap Lestari gelagapan, bagaimana tidak, Devan tiba tiba muncul dari belakang Lestari,Untung Lestari langsung menutup laptopnya sudah dipastikan Devan tidak melihat website kerja online yang sedang di otak atik Lestari

Devan acuh tak acuh dengan lagak Lestari yang gelagapan. Ia malah fokus pada teh hangat yang sudah Lestari siapkan di meja.

"Ambilkan koran di ruang kerja" Perintah Devan pada Lestari

"Iyaa" Dengan sigap Lestari langsung beranjak mengambil koran.

"Ini korannya" ulur Lestari memberikan koran pada Devan

"Lama" Ucap Devan menarik kasar koran yang ada di genggaman Lestari

"iya maaf" Sambung lestari

"Tu../jangan panggil saya tuan" Kata-kata Lestari terpotong oleh Devan

"Yaudah lestari Panggil Om"Ucap Lestari

"Gila kamu, saya masih muda gapantes dipanggil om" Protes Devan

"Yaudah bapak deh"
"Yang lain"
"Abang?"
"Yang lain"
"Mas?"
"Yang lain yang lebih keren"
"Paman?"
"Yang lain lagi Lestari!"
"Pakde?"
"Gak"
"Terus mau dipanggil apa? Suami tercinta tersayang terlope lope gitu? Apa my husband my love?" Cerocos Lestari tanpa jeda

"Boleh"jawaban singkat Devan sukses membuat Lestari melotot

"Apa?"

"Coba ulang lagi yang kamu sebut barusan"

"S-suami tercinta tersayang ter/cukup" Devan menghentikan ucapan Lestari

"Panggil aku Suamiku atau sayang" Sambung Devan

"Hah? Gamau" Dengan cepat Lestari menggelengkan kepalannya sebagai tanda penolakan

"Siapa yang suruh kamu nolak? Ini perintah dan gak ada bantahan apapun" Lanjut Devan

"Iya s-suamiku"

"Emm aku bosen di rumah terus boleh ga lestari keluar sebentar?" Tanya Lestari penuh harap

"Terserah" Jawab Devan
"Yess makasih sayang" Lestari refleks manggil Devan sayang bukan cuma itu lestari refleks meluk Devan

Deg deg deg jantung Devan berontak dalam pelukan Lestari.

"M-maaf gak sengaja" Lestari melepas pelukannya

"Rupanya Istriku sudah pandai menggoda "ucap Devan sembari menaikan alisnya sebelah. Sudah pasti menggoda iman insan yang ada di hadapannya

"ISTRIKU? OMG PINGSAN GUA" Jerit batin Lestari

"Coba katakan sekali lagi kalimat terakhir yang kau ucap" Perintah Devan

"Aku bilang maaf gak sengaja" Sambung Lestari

"No! Sebelum kalimat itu istriku" Jari Devan menitik pada ujung hidung mungil Lestari dan otomatis sentuhan itu membuat lestari mengerjapkan matanya

"I-itu tadi a-aku bilang makasih sa SAYANGKU" Seru Lestari gugup dan diberi penekanan di kata terakhir

Devan mendekatkan tubuhnya dengan Lestari, semakin dekat dan tepat 1 inci muka mereka berdekatan. Devan memiringkan wajahnya dan reflek Lestari menutup matanya

"Sering sering bikin suami bahagia" Bisikan itu terucap dari mulut Devan tepat di telinga Lestari

"Buka mata kamu, ngapain pake merem merem segala. Kamu pikir aku bakal cium kamu gitu? Maaf yah istriku suamimu gak nafsu" Ucap Devan dan otomatis membuat Lestari membuka matanya

"A-aku takut makanya aku merem" sambung Lestari gelagapan

"Astaga Lestari ngapain Lo tutup mata segala sih? Lo pikir Devan bakal cium Lo gitu? Malu maluin banget sih Lo. Ntar kalo Devan mikir macem-macem gimana?" Batin Lestari merutuki pikirannya yang terlalu suci

"Apa apaan ini kenapa detak jantung gue gak bisa dikontrol, kenapa pas Lestari peluk gue rasanya gue bahagia banget. Waktu tubuh gue sedekat itu sama Lestari rasanya gue pengen terbang.Bahkan dengan Sofi pun gak pernah gue punya perasaan kaya gini" Batin Devan





Suami kejamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang