Happy reading!
***
Firaa berjalan tergesa - gesa menuju kelasnya. Hari ini adalah hari Senin, namun dia datang 10 menit sebelum upacara dimulai. Itu semua akibat dirinya yang terlambat bangun. Ditambah dia sedang datang bulan, jadi bangunnya agak kesiangan karena terlanjur nyaman dengan tempat tidurnya.
Firaa menginjakkan kakinya di lantai koridor kelas 12 IPA. Bisikan - bisikan dan juga sindiran mulai masuk di indra pendengarannya.
Eh itu yang nolak Nizar 'kan?
Iya, dih sok jual mahal, pasti dia mau sama Nizar tapi pura - pura nolak dulu biar di bujuk.
Gaya gitu aja sok nolak cogan.
Gak cantik - cantik amat kok orangnya.
Rifky malah pacaran sama temannya si lonte itu woi!
Sisi? Temannya si jamet itu, maksud lo?
Loh, itu yang udah bermasalah sama Tamara yang rebutan Nizar 'kan?
Iya woi, sekarang diajak pacaran malah nolak.
Gak waras tuh cewe!
Cukup! Firaa sudah sangat kesal dengan sindiran yang di lontar kan kakak kelasnya. Gadis itu berjalan ke arah rombongan biang gosip yang mengatainya 'lonte dan jamet'.
"Maksud kalian apa, ngatain aku lonte dan jamet?" tanya Firaa dengan tangan bersedekap dada.
"Lah, kan emang kenyataannya. Lo itu lonte!" sarkas salah satu cewek yang menggunakan make up menor.
"Jamet pula!" tambah teman cewek tadi yang duduk di sampingnya. Bibirnya di hiasi dengan lipstik merah terang, membuat mata Firaa menjadi silau saat melihatnya.
"Lo udah gak waras kali!" tambah satu cewek lagi yang gaya nya tidak terlalu menor di antara dua orang tadi.
"Ini buat lo, yang udah ngatain gue lonte!" ucap Firaa pada cewek yang make up nya menor.
Plak!
"Ini buat lo, yang ngatain gue jamet!" ucap Firaa pada cewek yang lipstik-nya membuat mata menjadi silau.
Plak!
"Ini buat lo, kakak kelas gue, yang udah ngatain gue nggak waras!" ucap Firaa lagi sambil menampilkan senyum devil nya.
Plak!
"Ck, baperan banget jadi adek kelas! Ups, canda baperan" kata salah satu siswi yang baru datang saat acara pemberian hadiah sudah berlangsung.
Firaa menatap tajam siswi yang di ketahui kakak kelasnya itu karena lambang yang melekat di lengan seragamnya.
"Ya iya lah! Namanya juga manusia, punya otak punya hati. Beda sama lo, yang ngomongnya ceplas ceplos. Hati mati, otak tidak berfungsi." ucap Firaa cepat, membuat semua orang yang sudah berkumpul disitu menjadi ternganga.
Tanpa Firaa sadari, Nizar DKK dan juga sahabatnya sudah ada disitu sedari tadi, namun tak melerai.
"Oh ya? Di hati gue ada Nizar, gue cinta dia. Jadi hati gue gak mati karena berpenghuni." Ucap enteng siswi itu.
Baru saja Firaa ingin membuka mulutnya untuk kembali berbicara, namun suara Nizar yang juga ada di situ namun baru sempat dia sadari, membuat Firaa menghentikan ucapannya.
"Sorry Njel, tapi gue nggak cinta sama lo." ucap Nizar dengan raut wajah datar.
Jleb
"Bwhahahaa" gelak tawa para penonton yang berbentuk bundar itu, suara bel tanda upacara pun, mereka hiraukan.
"Diam!" teriak Arif membuat semuanya terdiam dan menatap ke arahnya.
"Guys? Menurut kalian, gimana rasanya mencintai tanpa di cintai?" teriak Arif dengan hebohnya.
"Gimana tuh, rasanya?" tanya balik para penonton, membuat Arif tambah bersemangat untuk menjawab.
"Seperti memeluk pohon kaktus, semakin erat di peluk, maka semakin sakit rasanya." ucap Arif sambil tersenyum bangga pada semuanya. Untung kemarin dia dapat quotes dari Twitter, jadi agak pandai.
"Uh kasihan.., uh kasihan.., aduh kasihan..." ujar para penonton sambil menambahkan melodi.
Siswi yang tadi menahan malu setengah mati. Andai saja tadi dia tak membuka suara dan tidak ikut campur urusan itu.
Firaa tersenyum puas sekarang.
"NGAPAIN KUMPUL DISINI?! GAK DENGER BEL?! PADA BUDEK YA?!" teriak Pak Susanto dengan lidi di tangannya.
Siswa - siswi yang tadi berkumpul, langsung lari berhamburan menuju lapangan untuk mengikuti upacara, sekaligus menghindari serangan lidi yang dipegang Pak Susanto.
***
Bel istirahat telah berbunyi 10 Menit yang lalu. Firaa DKK dan Nizar DKK, sekarang sedang berada di kantin sekolah. Mereka belum memesan makanan sama sekali, karena sibuk bercanda.
"Hari ini makan gratis kan?" tanya Aletta mengalihkan topik pembicaraan teman - temannya.
"Ooh jelas!" timpal Arif membenarkan.
"Kan ada Kak Rifky sama Sisi yang bayar" ucap Gina.
"Lah kok-" Sisi hendak protes, namun segera didahului oleh Rifky.
"Iya tenang aja, pesan makanan sono!" ujar Rifky pada Arif.
Arif dengan semangat kemerdekaan, berdiri diikuti Aletta untuk memesan makanan.
Tak lama kemudian, Arif dan Aletta kembali membawa banyak makanan dibantu oleh salah satu penjual di kantin itu.
Sisi melongo melihat kelakuan kedua dajjal yang tidak tau diri itu. Mentang - mentang dibelanjain, belinya kelewatan.
Berbanding terbalik dengan Rifky, cowok itu mengambil salah satu makanan dan menyantapnya tanpa mempersilahkan yang lain untuk ikut makan.
***
Thanks for reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine! [HIATUS]
Teen Fiction[[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]] ____________________________________________ °°° Blurb : Felicia Zhafiraa Ayumna, perempuan cantik dengan segala kecerdasannya tak lupa pula sikapnya yang aneh. Firaa memiliki 2 orang mantan kekasih, yang dimana mantan k...