"Mau ngelabrag mereka" Jawab mba Nung dengan berjalan menghampiri mba Sofie dan mba Wedi.
"Cabe-cabean,sini kamu!"Pintah mba Nung dengan sangat marah.
"Ada apa mba?" Tanya Sofie dengan suara gemetar.
"Ada apa- ada apa,kalian jangan gangguin Nadya lagi! Apa lagi nyuruh Nadya buat gak ikut ekskul lagi!"
"Nggak ko mba,kita gak bilang kaya gitu" Elak Sofie matanya melotot kearah Nadya.
"Iya mba,aku gak ngelarang Nadya buat berhenti kita cuma bercanda aja mba" balas Wedi dengan suara sedikit gemetar.
"Bercanda-bercanda....emangnya lucu hah?"
"Maaf mba" Ucap mereka bersamaan.
"Awas aja ya kalau kalian masih bikin Nadya nangis atau sedih,aku gak akan maafin kalian. Kalain bakal dapat pelajaran!" Ancam mba Nung sebagai peringatan buat mereka.
Selama mba Nung masih ada di sekolah,Nadya bakalan baik-baik saja. Karena mba Nung bakalan melabrak mereka balik.
Sudah berbulan-bulan Nadya merasa tenang tanpa ada ocehan dari kakel,Nadya kembali tersenyum tanpa ada tekanan dari orang-orang yang membuat Nadya bersedih.
Tapi setelah Nadya naik kelas lima,Nadya kembali diteror sama mereka. Nadya kembali terpuruk,Nadya tak ada lagi yang melindungi dirinya. Nadya hanya bisa pasrah dan bersabar,bahkan Nadya harus bisa menyesuaikan keadaan. Setiap malam Nadya menangis, mengingat semua kejadian yang dilakukan kakak kelas terhadap dirinya. Tetapi didepan semua orang Nadya terlihat baik-baik saja, kesedihan dan luka yang dia rasakan tidak ia tampaknya didepan semua orang.
Nadya tak pernah menceritakan tentang kejadian disekolah maupun di sekitarnya,bukan berarti Nadya tertutup pada orang tua atau orang lain. Hanya saja Nadya tidak menginginkan permasalahan baru,Nadya selalu berfikir jika masalah yang ia hadapi menambah besar maka sama halnya Nadya membuat kesalahan yang akan dirasakan oleh dirinya sendiri.Nadya selalu diam,tapi Nadya selalu meminta kepada Allah agar semua orang yang sudah melukai hatinya tak lagi mengulangi hal yang sama,bahkan Nadya berdo'a untuk memaafkan dan bisa diberikan hati yang kuat,agar bisa memukulnya dengan tabah dan ikhlas.
"Ya Allah,hamba mohon kepadaMu semoga mereka tidak berbuat seperti itu lagi,semoga mereka sadar dengan perbuatannya....ya Allah jika hamba memiliki salah pada mereka maafkanlah,semoga mereka menjadi lebih baik lagi" Nadya berdo'a tanpa bosan-bosannya. Setiap harinya Nadya berdo'a dengan do'a yang sama.
"Kenapa ya mereka begitu,padahal aku tidak melakukan kesalahan sama mereka. Apa aku punya salah tapi aku tidak menyadarinya? Tapi mereka selalu melibatkan mba Natni. Apa hubungannya sama mba Natni? Apa mba Natni yang melakukan semuanya?" Astagfirullah kenapa aku berfikir seperti ini" Gumam Nadya.
Di sekolah, Sinta bilang kalau Natni yang udah bikin Sofie dan teman-temannya marah pada Nadya.
"Nad kamu tau gak siapa yang udah ngadu domba?" Tanya Sinta pada Nadya.
"Aku gak tau Sin"
"Aku tau"
"Siapa?" Tanya Nadya penasaran.
"Natni"
"Gak mungkin Sin,dia kan teman aku"
"Teman tidak selalu baik!" Balas Sinta dengan suara sedikit keras.
"Tapi..."
"Ya sudah kalau kamu gak percaya gapapa!"
"Iya deh aku percaya ,udah jangan ngambek" ledek Nadya sembari senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tergores
Teen FictionNadya,gadis yang masih terlalu polos dan tidak memiliki nyali untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti hatinya. Nadya hanya diam dan tersenyum ketika hatinya merasa terluka. Nadya memang terlahir dari keluarga sederhana,tapi bagi Nadya keluarga...