Sepulang sekolah,Nadya langsung tidur karena kepalanya masih merasakan sakit.
Rasa sakit yang dirasakan Nadya mulai dicurigai oleh ibunya."Nadya kamu kenapa, keliatannya kamu kesakitan kalau kepala kamu terbentur padahal pelan banget?" Tanya Ramila pada Nadya.
"Gak papa ko Bu,Nadya cuma refleks aja" Jawab Nadya bohong.
"Ibu gak percaya,coba liat!"
Nadya langsung mendekati ibunya, perasaannya mulai tak karuan. Nadya takut kalau berkata jujur ibu nya akan menyuruh ayah nya untuk menemui Elang untuk menasehati supaya tidak nakal lagi. Yang Nadya takut kan ketika orang tua nya sudah pergi dari sekolah,si Elang bakalan gangguin lebih dari tadi.
"Kepala kamu kenapa benjol begini?" Tanya Ramila.
"Tadi disekolah Elang narik kursi yang lagi aku duduki Bu"
"Terus guru nya ngasih nasehat tidak sama anak bandel itu?" Tanya Ramila dengan sedikit emosi.
"Iya ngasih nasehat,tapi cuma bilang Elang jangan bercanda seperti itu,sok atuh minta maaf sama Nadya"
"Terus Elang nya minta maaf sama kamu tidak?" Tanya Ramila dengan menyebut nama Elang ngasal.
"Enggk,malah si Elang ledekin aku bu. Dia ngatain aku cengeng,terus suara tangisan aku kayak mesin potong pohon"
"Harusnya dia nyobain sendiri,biar tau rasanya sakit atau gak nya! Ya sudah nanti ibu akan ke sekolah kamu,biar Eling nya gak lakuin itu lagi. Takutnya nanti sama orang lain juga begitu"
"Jangan bu"
"Kenapa?" Tanya Ramila dengan wajah penuh tanya.
"Ntar kalau si Elang nambah jail gimana Bu"
"Ya kamu bilang sama guru,biar si Elang dimarahin sama guru"
"Percuma Bu,tadi aja ngelak terus. Orangnya gak mau disalahin,tapi sukanya bikin kesalahan terus" Gumam Nadya dalam batinnya.
"Gimana Nadya,boleh kan?" Tanya Ramila yang menyadarkan lamunan Nadya.
"Emm...jangan Bu,aku gak ingin nanti ada masalah lain"
"Ya sudah kalau kamu gak ngizinin ibu gak akan maksa,tapi inget kalau dia jailin kamu lagi kamu bilang sama ibu! Jangan kayak tadi diem aja!" Pinta Ramila.
"Iya Bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tergores
JugendliteraturNadya,gadis yang masih terlalu polos dan tidak memiliki nyali untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti hatinya. Nadya hanya diam dan tersenyum ketika hatinya merasa terluka. Nadya memang terlahir dari keluarga sederhana,tapi bagi Nadya keluarga...