Nadya yang sedang berada di depan kelas tiba-tiba diajak masuk sama geng Sofie. Nadya sudah menduga kalau mereka bakalan kembali meneror dirinya,tapi Nadya sudah menyiapkan mentalnya agar bisa tegar dalam menghadapi sikap mereka.
Ntah apa yang akan mereka bahasa lagi,padahal Nadya tak pernah melakukan kesalahan,mungkin karena hasutan seseorang sehingga mereka beraksi kembali.
"Sini lo" Pintah Sofie pada Nadya sembari menarik pergelangan tangan Nadya dengan keras.
"Ada apa mba?" Tanya Sofie penasaran.
"Lo gak nyadar apa! Punya salah tapi pura-pura gak punya salah!" Ucap Sofie dengan sangat marah.
"Emang aku punya salah apa sama mba?" Tanya Nadya heran.
"Bukannya aku cuma diem di sini" Lanjut Nadya seraya menunjuk tempat duduknya.
"Eh Lo diem! Mulai berani jawab nih anak" Gertak Sofie sembari melirik teman-temannya.
"Mba aku kan udah tanya sama mba,tapi mba gak menjawab. Berarti aku gak ada salah dong" Ucap Nadya membela diri.
"Lo bilang gak punya salah hah.... Lo ngaca liat diri Lo muka Lo sok polos tapi hati Lo busuk!"
Perkata Sofie memang terdengar menyakitkan,tapi Nadya tetap berusaha tegar. Nadya yakin kalau mereka gak akan lama marah-marah,pasti mereka akan capek dan meninggalkan Nadya. Ketika Sofie mengatakan perkataan yang tidak enak untuk di dengar,Nadya hanya menanggapi nya dengan senyuman.
"Eh Lo kenapa senyum-senyum! Emang gue badut apa?" Tanya Sofie sembari menjambak rambut Nadya.
Nadya tidak menghiraukan perkataan yang dilontarkan oleh Sofie.
"Mba lepasin!" Ucap Nadya dengan sangat pelan.
"Gak akan!" Jawab Sofie.
Nadya mulai menanyakan kembali apa masalah nya sampai-sampai Sofie melabrak dirinya.
"Mba jelasin apa masalahnya!" Pintah Nadya sembari melepaskan tangan Sofie yang masih menjambak.
"Salah Lo itu selalu ikut campur dalam hidup orang,gue gak suka kalau lo selalu ngatain cowok gue itu pemalak anak kecil! Gue gak suka Lo bilang kalau cowok gue suka bikin masalah sama orang lain. Dan satu lagi gue gak suka kalau lo ngomongin guru gue,gue paling benci sama yanguka dua."
Setelah mengungkapkan semuanya, Sofie baru saja melepaskan rambut Nadya.
Nadya masih diam,tanpa ada pembalasan pada Sofie. Nara dan Nadya memanggil nama Natni,tapi Natni tidak berani menunjukkan dirinya dihadapan Nadya.Setelah mereka pergi meninggalkan Nadya, seperti biasa mereka menanyakan kejadian tapi pada Nadya. Sinta langsung menghampiri Nadya dan mengelus punggung Nadya,Nadya menghembuskan nafasnya dengan perlahan-lahan.
"Nad emang bener apa yang dikatakan sama Sofie" tanya Riansyah.
Nadya membalasnya dengan gelengan kepala,tanpa bicara. Mungkin Nadya masih menahan tangis,jika Nadya bicara pasti suaranya akan jelas kalau Nadya akan menangis.
"Ya sudah jangan di ladenin orang kaya gitu mah"
Nadya membalasnya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Tergores
Подростковая литератураNadya,gadis yang masih terlalu polos dan tidak memiliki nyali untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti hatinya. Nadya hanya diam dan tersenyum ketika hatinya merasa terluka. Nadya memang terlahir dari keluarga sederhana,tapi bagi Nadya keluarga...