Masih dalam pe-neror-an

4 2 0
                                    

Ketika Sofie sudah berada didepan pintu,pak Yazid sudah ada di sana. Pak Yazid menanyakan pada mereka mengapa mereka semua berkumpul di depan kelas empat.

"Kalian..?"Ucapannya terhenti oleh sapaan Neri.

"Eh bapak,gimana pak? Udah masuk ya pak?"Tanya Neri dengan suara lebih pelan.

"Iya,kan bel sudah berbunyi. Kalian kenapa masih ada di sini,emang lagi pada ngapain?"Tanya pak Yazid penasaran.

"Kita...e...kita lagi...eh kita abis dari temen pak"Balas Neri.

"Kita masuk kelas dulu pak"Ucap Sofie dengan tergesa-gesa.

"Sofie kenapa?"Tanya pak Yazid.

"Nggak tau pak" Jawab wide.

"Ya sudah kalian semua cepat masuk kelas!"

"Siap pak"

Pak Yazid pun masuk kedalam kelas,tapi pak Yazid hanya memberikan tugas lalu pergi ke kantor lagi.

"Nad,maaf ya tadi aku gak bantuin kamu"Ucap Sinta.

"Iya gapapa"Balas Nadya sembari senyum.

"Emangnya kamu ada masalah apa sama mereka Nad?"Tanya Sinta penasaran.

"Aku juga gak tau Sin, tiba-tiba mereka datang terus marah-marah gitu. Aku tanya malah jawabnya gitu,emang polos tu artinya apa Sin?"

"Nad,kamu tu emang beneran polos...cuma mereka nya aja gak bisa liat orang polos tu kaya gimana." Jawab Sinta dengan wajah penuh kemarahan.

"Udahlah Sin,jangan dibahas lagi. Mungkin mereka gak sengaja,atau bisa jadi mereka cuma bercanda." Ucap Nadya dengan suara sangat tenang.

"Ck...aku sih gak percaya"

Salah satu temannya mendekati Nadya,dan menanyakan hal yang sama.

"Nad,kamu punya salah apa sama mereka?"

"Aku juga gak tau"

"Awas loh Nad,kamu harus hati-hati sama mereka."Ucap Cesa mengingatkan nadya yang masih duduk dengan ketenangan.

"Iya, makasih"

"Nad aku jadi takut,kalau mereka bakalan kesini lagi dan marah ke kamu lagi"

"Biarin aja Sin,terjaga capek sendiri"

"Ya sudah kamu laporin aja sama guru, atau sama orang tua kamu!"

"Gak usah Sin,aku gak mau bikin masalah atau bahkan menambah masalah kecil jadi besar"

"Ya sudah deh"

Hati Yang Tergores Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang