Aku sangat bersusah payah untuk menghalaunya dari pikiranku - Ho Seok
🌒🌓🌔🌕
Wajahnya dan wajah si berambut emas itu tinggal lah se-inci lagi. Taehyung bingung mengapa ia mendekatkan dirinya hanya karna untuk melihat tanda lahir itu. Jin sudah menutup matanya, hidungnya memerah dan air matanya mengalir deras. Tubuhnya bergetar ketakutan dan Taehyung sangat menikmati 'suguhan' ini.
Bukan. Ia bukan menikmati karena mengerjai Jin. Tapi karena Jin tampak polos dan lugu, Taehyung yakin bahwa banyak pikiran - pikiran negatif di kepala Jin seperti bahwa ia akan dicambuk, digantung, atau dipenggal kepalanya oleh Taehyung. Dan dengan jarak sedekat ini Taehyung bisa menyadari bahwa wajah Jin sangat kecil dan manis. Bibirnya mungil dan penuh namun akan selebar samudera ketika ia tersenyum dan tertawa, bulu matanya sangat tebal ketika basah oleh air mata juga matanya sangat bening sekali. Kulitnya tampak seperti bayi dan punya pinggang yang ramping sekali.
Oke, abaikan 'barangnya' di bawah sana yang membuat Taehyung menyadari bahwa dia ini laki - laki.
"Seorang Raja tidak pernah tidak menepati janji-nya. Kau tidak akan ku apa - apakan" ujar Taehyung masih dalam mengunci tubuh Jin dengan jarak wajah sedekat itu.
Jin berhenti menangis dan memandang takjub wajah Taehyung.
"Kau...benar - benar tidak akan membunuhku?"
"Untuk apa membunuhmu...memangnya kau mata - mata...? Atau jangan - jangan kau memang orang yang ditugaskan untuk membunuhku ya!?" ujar Taehyung jail membuat Jin panik
"Aku bukan mata - mata! Tahu bahwa kau Raja saja baru sekarang!"
"Oho!~ Kau berani memanggilku dengan sebutan 'kau' beraninya dirimu!"
"Mak-maksudku Jeonha! HUAAA AKU BENAR - BENAR MINTA MAAF, AKU BERSALAH KARENA MENGOTORI PAKAIANMU, TIDAK SOPAN KEPADAMU DAN..." ujar Jin terhenti
"Dan apa...?"
Jin menggigit bibirnya kuat - kuat dan melirik kearah meja sang Raja.
"Wah! Kau benar - benar lancang luar biasa! Sekarang kau berani menyentuh meja kerjaku!"
"Bukan!...bukan begitu!..." ujar Jin.
Dia bingung harus mulai darimana memulainya. Wajah panik dan kebingungannya menjadi hiburan tersendiri bagi Taehyung. Taehyung kembali memakai pakaian Jin dan mengikatnya dengan tali.
'Sebelum aku 'hilang kendali' lagi' pikirnya.
Taehyung beringsut dan melihat sebuah amplop dan membukanya.
Isinya luar biasa. Kertas berwarna pink dengan hiasa bunga - bunga kecil dan bunga Matahari.
'Lee Tae Hyung'
Kaligrafi namanya tertulis indah disana.
"Aku ingin meminta maaf dan berterima kasih kepadamu- anni! Maksudku kepada jeonha tapi karena jeonha bilang bahwa kita akan bertemu pada malam hari. Aku mengikuti Dayang Yoo untuk membuat kertas dan menulisnya...dan...lancang menaruhnya diatas meja"
Sekarang, Taehyung benar - benar bingung sekarang. Orang tulus macam dia tidak mungkin Taehyung berani nistakan.
"Kau bisa menulis?"
Jin cemberut.
"Aku ini bukan budak dan tentu saja aku ini bisa menulis. Bukan hanya menulis, aku juga bisa membaca!" seru Jin bangga membuat Taehyung tersenyum dan sekaligus heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Moon
Historical Fiction[REPOSTED FROM FFN] Aturan Kerajaan membuat Jin dan Taehyung hidup dengan ketidak tahuan bahwa mereka adalah saudara kembar dan kembali dipertemukan dua puluh tahun kemudian sebagai seorang Raja dan 'Calon Bulannya'. Its BTS Fanfic! VxJin or TaexJi...