"Ayo pergi!"Dijawab dengan gelengan lemah yang membuat Karina mendesah frustasi. "Ayolah Winter, Giselle sudah didepan!"
"Tidak"
Oh, Shit! Biarkan Karina kali ini berbicara kasar atau mengumpat kasar, ada apa dengan dia?
"Ningning kemana?"
Deg!
Ia bahkan melupakan adik terakhirnya tersebut itu, kepalanya mendadak ingin pecah saat ini juga.
"Masalah itu biarkan nanti saja, yang terpenting itu dirimu, Winter"
Winter beranjak, hendak pergi meninggalkan Karina tapi ia urungkan saat mencoba berpikir 1000 kali.
"Nanti? Nanti, Karina?! Dia adikmu! Kau biarkan saja dia terperangkap dan kita pergi dengan bebas?!"
Seumur hidupnya, Karina tidak pernah melihat Winter marah apalagi membentaknya. Winter adalah gadis sabar, ia terkejut saat ini tepat.
"Kau bodoh, Karina! Hanya karena aku kau begini?! Meski begitu aku sayang dengan Ningning! Dia adikku juga!"
Entah kenapa, hatinya terasa sakit saat Winter mengucapkan 'aku sayang dengan Ningning!' oh, ayolah! Dia hanya adikmu, tapi kenapa ia malah jengkel dengan adik terakhirnya itu.
"Kau kemana Winter?"
Karina mendadak lebih terkejut saat Winter berjalan cepat meninggalkan nya. "Mencari Ningning!"
Oh, Ghosh!
...
"Mana Winter?"
Dibalas dengan gelengan lemah, Giselle berdecak. "Kau ini bagaimana sih?! Katanya--"
"Jangan marahi aku, bodoh!"
Terjadilah pertengkaran tidak berfaedah yang justru malah membuang-buang waktu yang berharga.
"Terus siapa jika bukan kau?!"
"Ningning"
Hening seketika.
Yang membuat Giselle menegang atas jawaban yang dilontar Karina. Mendadak ia melirik Karina yang juga melirik nya.
Sialan.
Malah lirik-lirikan.
"Kenapa Ningning tidak dicari, bodoh?!"
"Kau juga! Kenapa salahkan aku?!"
"Bodoh!"
"Sialan!"
Mengumpat lah sesuai keinginan kalian.
...
"Ningning!!"
"Winter?"
Kaki jenjang nya berlari cepat menghampiri Ningning, gadis itu tergeletak lemah di tanah.
"Kau tidak apa-apa?"
Winter melihat bahwa Ningning akan tidak sadarkan diri, ia mengangkat tubuh Ningning dan menggendongnya ala bridal style.
"Ah! Untung aku kuat"
Ia melirik gadis itu, benar-benar tak sadarkan diri. Untungnya ia cepat membawa gadis itu pergi sebelum sudah tak sadar disana.
"Ningning, sadarlah! Astaga"
Entah tujuan nya kemana, ia membawa Ningning kesembarang Arah mengikuti jalan kakinya. "Tidak mungkin aku bersama Karina, aku tadi bertengkar dengannya"
"Ish! Mengesalkan sekali jika mengingat kejadian tadi!"
Netranya menangkap sebuah pohon besar tepat berada di depannya, buru-buru ia berjalan kesana dan meletakkan tubuh Ningning untuk bersandar disana.
"Huh, akhirnya. Ningning, sadarlah! Aku tahu kau takut"
"Aku juga"
Omong-omong disini mengerikan, sepi. Ia merasa sendirian, padahal disini ada Ningning. Ia menatap Ningning, astaga! Ia baru sadar bahwa adiknya itu cantik.
"Hey! Bangun, aku takut"
Persetan dengan cantik, ini mengerikan. Kenapa disini terasa dingin? Ia mengelus kedua lengannya, udara kencang berhembus membuat beberapa anak rambutnya berterbangan.
Shh!
"NINGNING, BANGUN!!"
TBC
VOTE!
HEHE MAAP BARU UP🙏
IDENYA BARU KEKUMPUL LANGSUNG UP, MUEHEHE
UDAHLAH, AUTHOR CAPEK NGETIK
SEE YOU NEXT CHAP 💖

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Time 'WINRINA'
DiversosKetika Karina (Yoo Jimin) perlahan mulai berubah setiap waktunya. 1 hari, 1 Minggu, 1 bulan, 1 tahun, semuanya berubah. Kecuali sesosok gadis manis. Winter, tipe penakut. Menghadapi sikap Karina yang lama-kelamaan menjadi buruk nan menakutkan. Apaka...