13. Salah Paham

575 60 2
                                    


Karina hancur, ia tahu. Ia paham, Winter sudah pergi darinya. Bahkan mereka terpisah, mereka semua terpencar. Tidak ada yang bersatu.

Kepercayaan itu hilang, kesetiaan itu hilang, semuanya hilang. Andaikan ia selalu ada disamping gadis itu, pasti semuanya akan baik-baik saja.

Hanya andai, semuanya sudah berlalu. Waktu tidak bisa di putar kembali, kini ia sendiri. Dengan penampilan acak-acakan.

"Minjeong-ah"

Jika kalian bertanya dimana keberadaan nya sekarang?

Apakah masih disana?

12 jam yang lalu, ia berhasil keluar. Bagaimana bisa? Ia melewati pintu besar. Yang Karina tidak tahu, ia tidka tidak sengaja melewati dan berhasil keluar.

Syukurlah.

"Kau tahu? Aku merindukan mu, aku tidak bisa jauh-jauh darimu"

Kaki jenjang nya melangkah ke sembarang arah, tatapannya kosong, wajahnya pucat pasi. Keadaan Karina saat ini, sungguh buruk.

"Eonni!"

Tubuhnya menegang, secara perlahan berbalik, menatap sesosok gadis cantik yang ia benci, terdapat sorotan kilatan marah di netranya.

"Mau apa kau?"

Ningning, gadis itu terdiam. Nyalinya mendadak ciut saat melihat Karina yang menatap nya tajam. "Ayo pergi, Winter dan Giselle Eonni--"

"Bahagia kau? Setelah menjauh kan ku dari Winter? Merebutnya dariku?!"

Matanya melebar, ini salah paham. Ningning hendak melontar tapi ia urungkan saat Karina kembali berujar, ah ralat! Lebih tepatnya membentak.

"Adik sialan! Apa salahku?! Kau tahu kan jika aku sayang dengannya? Lalu, kau dengan jahatnya merebutnya?!"

Ningning meraih pergelangan tangan Karina, namun dengan cepat di tepis kasar. "Aku benci kau, Ningning. Pembawa sial!"

"Eonni, keadaan mu kacau. Kita memutuskan untuk berbicara baik-baik, kau juga belum makan. Ayo--"

Plak!

"Tutup mulutmu!"

...

Pertama kalinya.

Pertama kalinya seumur hidup Karina kasar dengannya, menamparnya, membentaknya, menatapnya tajam.

Itu semua baru pertama kali ia rasakan, hari ini.

"Sudahlah, aku enggan bertemu dengan nya. Kau tahu kan? Itu alasan aku menjauhinya, dua terobsesi denganku"

Giselle hanya terdiam, mengamati kedua sosok tersebut. Winter dan Ningning, Giselle rasa mereka lebih cocok.

"Kenapa kalian tidak berhubungan saja?"

"Apa?!"

Pekikan keras Ningning membuat Giselle memejam, Winter? Gadis itu setia dengan kediaman nya. "Kecilkan suaramu, ini tempat orang"

Rumah tua dari kayu, mereka tempati. Di tengah-tengah hutan, rasanya menyeramkan bagi kalian semua, namun tidak dengan mereka.

Mereka terlalu butuh.














TBC
Maap baru up
Author lagi sibok.
Maklumin ya..
Hehe..
Jan lupa vomment💝
See you next chap💖

Crazy Time 'WINRINA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang