4. Bahaya

1K 151 7
                                    


"WINTER!"

"Jangan menyahut, atau kau akan mati ditangan Black Mamba"

Winter menunduk, ia kira gadis didepannya itu Karina nya, Jiminnya.
Namun, ia salah kira. Jadi selama ini.. Selama bertahun-tahun ini Jimin dirasuki Black Mamba?

Ah! Jiminnya berubah, yang dulunya ceria, yang dulunya baik, yang dulunya sayang pada Aespa, sekarang? Benar kata Giselle, Dia monster.

"WINTER AKU TAHU KAU DISANA, AVATARMU AKAN LENYAP JIKA KAU HANYA DIAM SAJA!"

Teriakan Giselle membuat nya terkejut, melirik Karina yang tertawa puas. "Kau tahu.. Avatarmu berubah menjadi bayangan putih, dia akan mati jika bayangan itu menghilang"

Matanya melebar, tidak! Ia tidak akan membiarkan Avatar nya mati begitu saja, Avatar nya sosok yang anggun, tak pantas untuk melakukan hal seperti ini.

Lalu tiba-tiba, kepalanya mendadak pusing. Benda-benda disekitar nya menjadi dua, matanya mendadak berat. Ini.. tandanya Avatar nya butuh pertolongan.

Winter melirik Karina, berdiri diam mata menatap lurus pandangan kosong. Apa ia akan mencelakai Karina? Itu satu-satunya jalan ia bisa keluar.

Sebuah pintu hologram itu akan terbuka jika dirinya akan melewati, tapi.. Karina! Jika ia langsung kabur saja, ia kalah. Karina lebih kuat darinya.

Lalu, bagaimana ini? Pandangan nya mendadak buram, ia kembali tersadar. Waktu mereka hanya sedikit, teriakan tak lagi mengudara.

Jika Avatarnya mati, Black Mamba menang. Ia berkuasa, sedangkan Aespa akan lenyap. Itu hal yang paling dibenci member Aespa.

Tiba-tiba sebuah ide melintas dibenaknya, perlahan beranjak mendekati Karina, gadis itu tak sadar.

'Ayolah! Sedikit lagi'

Tepat saat kepala nya mendadak pening, sakit yang luar biasa menghujam ia menarik surai panjang Karina yang membuatnya berteriak saat itu juga.

"AKHH!! SIALAN KAU!"

"Maaf.. aku terpaksa, Jimin-ah"

Ia melempar tubuh itu kesembarang arah, membuat nya jatuh tersungkur, Winter semakin takut saat Karina mulai bangkit dan menatapnya sangat amat tajam, lebih tajam dari tadi.

"Kau.. Bodoh!"

Plak!

Bruk!

Winter berlari saat Karina belum ada persiapan, menampar nya dan menendang perutnya sangat keras hingga membuatnya jatuh dan kepala nya terbentur sebuah batu bersinar yang besar.

Terdiam beberapa saat, mengecek apa gadis itu masih sadar atau pingsan. Dan, dia pingsan! Buru-buru Winter berlari menuju pintu besar itu dan terbuka dan menutup kembali saat Winter keluar.

Atmosfer Disini terasa mencekam, suara desisan ular terdengar, ia mendadak takut.

Black Mamba.

Ia langsung berlari, menuju arah cahaya terang itu berada. Suara desisan itu semakin terdengar, menjadi keras, keras, dan semakin keras.

"Sshh"

Shit! Kristal bening menetes, matanya memerah, hidung memerah, ia kembali teringat dengan Karina.

Senyumannya.

Tawanya.

Air matanya.

Suaranya.

Candaannya.

Semua kembali berputar dikepalanya, bak memori. "Sshh!!"

Tepat saat sebuah hantaman menghantam punggung nya, suara seseorang yang ia sayangi. Ia tersungkur.

Black Mamba.

"HENTIKAN! BLACK MAMBA, STOP!"

Itu Karina.











TBC
HUH.. AKU SEMPET² IN BUAT UP😪
WALAU RASA SAKIT MENYERANG:)
HAHA,, MALAH CURHAT!
JANGAN LUPA VOTE
KOMENNYA JUGA DONG:((
TAU KAN CARANYA MENGHARGAI☺️
SEE YOU NEXT CHAP!

Crazy Time 'WINRINA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang