07

1.7K 160 6
                                    

"mae pulang" sapa ana memasuki kediamannya
Ana menyusul krist ke kamar, namun krist tidak ada

"krist krist??"

"krist di belakang mae" teriak krist samar2, ana dan singto pun langsung ke belakang rumah, di mana letak ada kolam kecil di belakang nya buatan suami ana ayah nya krist

"krist" panggil ana, lalu mendekat ke arah krist mengusap surai hitam krist

"krist, ada yg mau mae sampaikan padamu nak"

"apa itu mae?" tanya krist tersenyum

"krist mau kan jadi asisten pribadi dari perusahaan ruangroj?"

"maksud nya mae?"

Ana memandang singto yg tengah menatap mereka berdua bercengkrama serius

"krist" panggil singto

"phi sing" krist melontarkan senyum nya yg paling lebar
Krist bergegas berjalan, entah kenapa diri nya sangat ingin mendekat ke singto, singto berjalan ke arah krist, takut kalau krist akan salah jalan dan memasuki kolam

"aku di sini krist" ucap singto memegang bahu krist

Tanpa aba-aba krist memeluk singto dengan erat, menciumi aroma singto yg ia suka saat diri nya menyentuh wajah singto kemarin, singto terdiam tanpa membalas pelukan krist karna rasa nya sangat berbeda, detak jantung nya mulai beritme dengan cepat

"aku merindukan phi"

Degg

"krist merindukan phi??" tanya singto
krist menganggukkan kepala nya sambil tersenyum senang

"aku juga merindukanmu krist" batin singto, dapat di rasakan deru nafas krist, detak jantung krist di tubuh nya
Ana yg melihat nya pun tersenyum hangat dengan kedua nya

"krist"
Singto memegang bahu krist

"apa krist mau menjadi asisten pribadi phi?"

"untuk apa phi? Phi kan tahu kalau aku buta"
Ucap krist kebingungan

"iya phi tahu. Phi hanya ingin krist menjadi asisten pribadi phi, dan tinggal bersama phi"

"emmmm, baiklah phi, tapiii..."

"tenang saja krist ibu mu boleh berkunjung ke kantor dan juga kerumahku"
Mendengar itu pun krist tersenyum, ana juga agak tenang karna anak nya bersama orang yg tepat

.................

"haaahh, sedikit lelah" ucap pria berparas tampan dan putih dengan tinggi menjulang

"oh ayolah sayang,, bermain di sini juga tidak apa-apa" ujar seorang wanita yg tengah duduk di meja dengan pose yg seksi, menggoda suppanut agar mendekat ke diri nya

Supanut dengan iman yg tidak kuat pun menarik pinggang wanita yg hanya tersenyum sejak tadi menggoda diri nya hingga adik kecil nya pun juga ikut tergoda

Supanut meletakkan wanita itu di pangkuannya tepat di adik kecil nya, dengan sengaja si wanita itu menggesek gesek pinggul nya membuat supanut mendesah nikmat, tangan supanut pun tak tinggal diam, ia mengelus paha si wanita itu hingga meraba sampai ke vagina sang wanita

Baru saja supanut menyentuh, celana dalam sang wanita sudah basah

"ayo bermain di sini" bisik supanut
Supanut pun mendudukkan si wanita di atas meja kerja nya. Ia membuka celana dalamnya, dan langsung mengangkangkan kaki si wanita dengan lebar, supanut menunduk menjilati klitoris yg sedari tadi sudah membengkak ingin di manja dengan lidah supanut

Love Of A Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang