03

1.9K 199 11
                                    

"ini data yg kau minta"
New memberikan data yg berupa kertas membiarkan singto membaca nya

"dimana ayah nya??"
Tanya singto

"meninggal 10 tahun yg lalu, dan hampir memasuki 11 tahun"

"nama keluarga mereka keluarga sangpotirat, ibu nya sengaja memberi nama anak nya di bagian belakang keturunan sangpotirat"

Singto memanggun manggunkan kepala nya

"tapi keluarga sangpotirat tidak menerima ibu krist dan juga anak nya yg buta"

"kenapa?" tanya singto

"kau bisa membacanya sing di data yg ku berikan padamu"

"di jelaskan saja, aku malas membaca"

New memutar bola mata nya malas, karna melihat teman yg tak tahu diri nya sudah meminta bantuan, namun tidak ingin membaca hasil jerih payah nya

"sial kau, krist mengalami kebutaan di waktu ia kecil, namun hasil data dokter krist waktu bayi di nyatakan tidak buta sama sekali"

"maksudmu??"

"ini" new menunjukkan hasil pemeriksaan mata krist di waktu umur 2 tahun sampai umur 8 tahun

"apa ini?"

"mata nya sengaja di butakan oleh orang yg tak bertanggung jawab di waktu umur 2 tahun"

"fuck, are you kidding me??"

"hei, kau pikir aku tidak gila ketika membaca nya, kau bayangkan saja anak umur 2 tahun dengan sengaja di butakan oleh orang yg tak bertanggung jawab"

"siapa yg melakukannya, apa ibu krist  tahu?"

"mereka sama sekali belum tahu, karna dokter yg memeriksa krist kehilangan data nya, dan ketika sudah Ketemu seluruh data pemeriksaan mata krist, mereka belum memberitahukan dengan kedua nya, hanya aku orang yg pertama bisa meminta nya dan berpura pura menjadi bagian keluarga mereka demi mendapatkan data ini, kalau tidak, kau tidak akan mendapatkan apa-apa sing"

"bagaimana bisa mereka tidak menerima nya di keluarga sombong itu?"

"ku lihat dari data nya, mereka mengalami menurunnya ekonomi, dan seluruh keluarga sangpotirat tidak memberi sepeser pun untuk mereka berdua"

"brengsek sekali mereka, mereka hanya memakan uang ilegal hasil sogokan, dan juga memakan uang dari perusahaan ayah ku, begitu saja sudah sangat angkuh"
Singto membawa data nya dan memasukkan ke dalam tas nya

"terima kasih info nya new, kau yg terbaik"

"sama-sama demi kau saja aku seperti ini" ujar new meninggalkan ruangan singto

Ponsel singto berdering membuat singto berhenti memainkan jari nya

"hallo sayang, kamu dimana?"

"di kantor sayang, ada apa??"

"aku merindukanmu, bisakah datang ke apartemenku?"

"baiklah 20 menit lagi sampai"

Singto memiliki seorang kekasih yg bernama janhae,, ia sudah menjalani sepasang kekasih selama 2 tahun ini, dan berencana akan bertunangan, namun singto selalu menolak halus karna pekerjaan nya selalu padat, dan tidak ada waktu untuk hal hal yg bisa mengikat nya untuk secepat itu, memang umur singto 28 tahun, namun diri nya belum bisa di ajak ke arah pernikahan..

Singto mengambil kunci mobil nya, dan langsung keluar dari ruangan nya., lagian hari sudah larut malam, waktu nya diri nya membereskan tubuh nya di apartemen kekasih nya

.....................

"krist" panggil ibu nya

"iya mae?".

"apa yg kamu pikirkan nak?"

"tidak ada mae, krist hanya duduk saja tanpa memikirkan apa pun"
Ujar krist. Walau pun ia sedang memikirkan pria yg sore tadi yg memarahi nya tanpa diri nya bersalah sama sekali
Krist tersenyum karna ia membayangkan tangan lembut menyentuh tangan nya

"ya sudah, masuk lah nak, istirahat kan tubuh mu"

"mae, bagaimana kalau krist menyukai seseorang. Apa mae tidak masalah?"

Ana yg mendengar nya menyunggingkan senyumannya
"benarkah?? Siapa dia nak??"

"krist tidak tahu mae, Namun perasaan ku sangat berbeda sekali"

"apa pun yg membuat hati mu nyaman, krist boleh mengambil keputusan untuk ke depan nya, sekarang masuk lah hari sudah larut malam" ujar ana dan menuntun krist masuk ke dalam kamar nya, ana membaringkan tubuh krist di kasur empuk yg membuat krist nyaman tidur, dan menyelimuti krist lalu mengecup kening krist

"tidur yg nyaman nak"

Krist memiringkan tubuh nya, dan tersenyum senyum, karna masih memikirkan seseorang yg dengan lembut nya memegang tangan nya

.............

"aaahh,, terus sayang"
Tak lama singto menumpahkan cairannya di perut janhae, dan membaringkan tubuh nya di samping janhae, janhae hanya pasrah saja karna mungkin sang kekasih sedang lelah hari ini

"sayang"

"um??"

"bagaimana, apa kau sudah memikirkan tentang pertunangan kita?"
Tanya harap janhae

"belum, berhenti lah mendesakku, aku masih banyak pekerjaan yg harus aku lakukan"

"tapi sayang, sampai kapan kita seperti ini?" janhae tidak ingin berlarut hubungan tanpa ikatan. Walau pun mereka resmi pacaran namun yg janhae ingin kan memiliki singto seutuh nya

"janhae, berpikirlah dewasa, aku masih banyak pekerjaan, dan jangan mendesakku untuk melakukan apa yg dirimu mau, aku tahu itu yg kau ingin kan, tapi aku belum siap, dan tunggu saja sampai aku siap, tidak apa-apa kan sayang?" tanya singto mengusap poni janhae yg berantakan

Janhae hanya mengangguk tidak ingin berkelahi mulut dengan kekasih nya
Janhae terlelap di lengan singto. Sedangkan singto masih memikirkan pria manis sore tadi
Perlahan ia menutup mata nya dan ikut larut dalam mimpi nya

TBC

Love Of A Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang