part 02

2.1K 217 11
                                    

"kriiissst apa kah sudah selesai nak?" tanya ana

"sebentar mae" krist meraba meja rias nya yg di sana hanya ada bedak bayi, parfum, dan juga minyak rambut kesukaan nya , krist mengambil parfum dan menyemprot ke baju nya lalu ke leher nya

Krist mengambil tongkat nya dan berjalan menuju pintu

"waahhh anak mae sudah tampan, ayo kita pergi"

Ana menggandeng tangan sang anak, dan menaiki mobil tua pemberian suami nya, ana membuka pintu nya dan menuntun krist duduk di samping kemudi, lalu memasang seatbelt nya agar krist tidak merasa terguncang ketika menaiki mobil

Ana masuk dan menginjak pedal gas nya. Ana sengaja membuka kaca mobil nya agar krist bisa merasakan terpaan angin dari luar, krist tersenyum senang karna sang ibu mengajak nya keluar, ana pun sesekali melirik sang anak yg sedang tersenyum yg tak pernah luput dari wajah nya

Ana mengelus tangan krist. Krist yg merasakan tangan hangat itu pun langsung saja menyambut nya, mengelus tangan sang ibu yg masih menempel di tangan putih nya

Tak lama mereka berdua sampai di taman, menuntun krist duduk di bangku taman

"bagaimana sayang?? Apa krist senang mae ajak keluar?"  tanya ana yg mengelus elus surai hitam krist yg begitu lembut

"tentu saja krist senang mae"
Krist kembali tersenyum, sang ibu pun mencium pipi sang anak

banyak juga yg memandang ke arah mereka berdua, karna krist begitu manis, berkulit putih bersih, memiliki pipi gembil membuat para manusia yg lewat di taman menjadi terpesona melihat anak dan ibu yg sama cantik nya

"krist sayang, krist tunggu di sini ya, mae beli ice cream untuk kita berdua, jangan  kemana mana"

"baiklah mae"

Krist mengikuti apa yg di katakan ibu nya akan Tetapi krist juga merasa bosan karna sang ibu sangat lama
Krist mengambil tongkat nya dan berjalan perlahan ingin mencoba berjalan mengelilingi taman sendirian

Seorang pria sedang sibuk dengan i-pad nya, hingga tak melihat jalan sama sekali
"bagaimana bisa data di sini hilang semua, sial" rutuk seorang pria yg kesal

Pria tersebut terus saja berjalan hingga tak sadar membuat seseorang di depan nya terjatuh
"aaww" teriak krist kesakitan di bagian pinggul nya
Pria itu pun ikut terjatuh

"apa kau tak melihat jalan mu hah?" pria berkulit tan itu pun langsung saja memarahi krist yg sama sekali tak bersalah

Krist meraba raba di mana tongkat nya
"ma-maafkan saya tuan. Saya tidak sengaja dan tidak tahu"

"apa kau berpura pura buta hah? Kau menabrakku duluan" singto sibuk membersihkan kemeja putih nya tanpa melihat siapa yg ia marahi tersebut

"kalau begitu saya minta maaf tuan" krist merangkak ke depan karna dirinya yakin kalau orang yg ia tabrak berada di depan nya

Krist merasakan benda keras dan terus saja meraba kaki pria tersebut
"mau apa kau?"  langsung memandang pria yg meraba kaki nya, pria berkulit tan yg bernama singto itu pun langsung terdiam melihat ciptaan tuhan yg begitu manis di hadapan nya

"membersihkan pakaian mu yg kotor tuan. Sekali lagi maafkan saya"
Krist meraba kemeja singto dan mengelus elus perlahan. Karna krist rasa tidak sopan membersihkan nya secara kasar

Singto menelan ludah nya dan sama sekali tak berkedip
"siapa dia" batin singto

"sudah sudah, tak perlu kau bersihkan"
Singto menyingkirkan tangan krist dan langsung berdiri

Krist meraba raba dimana tongkat nya berada, singto yg melihat nya pun merasa bersalah atas ucapannya tadi, dan melihat ke arah tongkat yg tergelatak di pinggir jalan taman , singto mengambilnya dan memberikan ke arah krist

"ini yg kau carikan??" tanya singto

Krist hanya bisa mendengar dan tak dapat melihat

"ini" singto mengambil tangan krist dan mengarahkan ke tongkat yg krist butuhkan

Krist merasakan tangan yg lembut menyentuh kulit nya pun hanya terdiam

"i..i..iya tuan"

Singto membantu krist berdiri dan membersihkan baju krist yg kotor akibat ulah nya

"maafkan aku" ucap singto

"tidak masalah tuan, itu sudah biasa bagiku" krist tersenyum ramah membuat jantung singto berpacu dengan cepat melihat senyum manis yg terukir di bibir pria manis yg ia tak kenal siapa nama nya

"nama ku krist perawat sangpotirat" menjulurkan tangan nya

"sangpotirat? Bukan kah itu keluarga kaya yg sombong itu"

"namaku singto prachaya ruangroj" singto pun membalas menjabat tangan krist, krist pun tersenyum

"maafkan saya ya tuan, saya tidak sengaja"

"oh tidak, aku yg salah di sini"

"kriiiissstt" teriak ana, ana kehilangan krist ketika ia sudah selesai membeli ice cream untuk mereka berdua alhasil krist tidak ada di bangku taman

"maeee,,, aku di siniiiii" teriak krist

Ana mempercepat langkah nya menuju sumber suara
Dan betapa terkejut nya ana melihat anak nya berantakan

"oh ya tuhan, apa dirimu tidak apa-apa nak??" tanya ana, membersihkan tubuh sang anak

Ana melihat pria berkulit tan  yg sedang memperhatikan mereka berdua
"maafkan anak saya, sekali lagi maafkan dia" ana tahu bahwa anak nya yg menabrak seorang pria yg ada di hadapannya

"oh, tidak masalah buk,, saya yg salah di sini, saya lah yg menabrak anak mu duluan"

"mae sudah, jangan khawatir. Krist tidak apa-apa mae, tidak ada yg terluka sama sekali"

"sudah mae bilang tunggu mae , dan jangan kemana-mana"

"maafkan krist mae"
Ana merapikan surai rambut krist yg berantakan

"emm, kalau begitu saya permisi dulu buk" ucap singto pamit

"iya, maaf ya nak" ujar ana

Singto berjalan meninggalkan tempat kejadian nya , dan menoleh lagi ke belakang
"manis" singto tersenyum miring dan melanjutkan jalannya, karna ia meninggalkan teman nya di mobil

Singto membuka pintu mobil dan mendapatkan serangan omelan dari teman nya itu

"kau dari mana saja hah?" tanya new seorang asisten sekaligus teman nya

"aku menabrak seseorang tadi" ujar singto santai

"oh" new melajukan mobil nya menuju perusahaan.

Singto masih memikirkan pria manis tadi sambil menatap pemandangan luar jendela mobil nya, sesekali mengukir senyuman karna membayangkan senyuman pria manis yg tak sengaja ia tabrak

"new, aku ingin kau mencari data yg nama nya krist perawat dari keluarga sangpotirat"

"hah, untuk apa kau data dari keluarga sombong itu"

"carikan saja, dan kali ini berbeda"

"baiklah, terserah kau saja" ujar new

TBC

Love Of A Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang