24

1.1K 100 0
                                    

"Phi Sing" Panggil Chimon yg melihat phi-nya sedang melamun

"Phi Siiingg" Teriak Chimon membuyarkan lamunan Singto sejak tadi

"Ya ya ada apa Mon" Ucap Singto seperti orang bodoh

"Kenapa Phi melamun, jalankan mobilnya, kita harus pulang karna sudah larut malam"

"i..iya" Singto pun melajukan mobilnya seperti orang yg sudah tak di beri nyawa lagi Singto merasa hidupnya merasa hampa. Kerjanya hanya melamun, dan tentu saja melamun karna Krist.

................

"Kau membuatku begadang saja hari ini"

"Kenapa?? Apa kau tidak suka aku disini??"

Supanut merasa aneh dengan Thanat yg tiba tiba datang. Thanat adalah tamu tak di undang, namun kali ini kedatangan Thanat adalah hal tersial nantinya untuk dirinya.

"Apa yg kau bawa kesini??" Tanya Supanut

"Membawa hatiku untukmu, oh ayolah Supanut kau sudah seperti gelandangan"

"Aku begini karna aku berpikir dengan rasa salahku"

"Kau baru menyesal sekarang??" Tanya thanat lalu duduk di dekat supanut yg sedang bersender di kursi

"Mau berapa lama kau ingin bersembunyi"

"Selamanya, mungkin" Ucap supanut santai

"Baiklah, kau sekarang punya kehidupan sendiri, bagaimana perusahaanmu apakah berjalan?"

"Perusahaanku sudah diambil alih dengan Ruangroj, jadi aku tidak punya apa-apa, oh aku dengar Krist keponakanku mati terbakar, bagaimana bisa??" Supanut merasa aneh dengan kematian Krist. Yg seharusnya membunuh Krist itu dirinya, Kenapa ada orang lain dibalik ini semua.

"Entahlah, aku juga tidak tahu, kenapa kau peduli dengannya? Bukankah kau benci dengannya??"

Supanut terdiam sejenak mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Thanat yg di berikan untuknya.

"Lebih baik kau pulang, aku ingin ke minimarket untuk membeli persediaanku"

"Uang dari mana?? Kau mencuri?"

"Aku masih memiliki tangan yg lengkap dan juga kaki yg lengkap,aku masih bisa bekerja"

Supanut mencoba mengalihkan pembicaraannya dan mencoba menyuruh Thanat untuk pergi dari kediamannya.

"Apa kau tahu kalau Joss sudah keluar dari penjara??"
Supanut sedikit kaget mendengar ucapan Thanat. Namun ekspresinya saat ini ia sembunyikan..

"Oh baguslah kalau dia sudah keluar"

"Ahahah. Iya iya. Adik yg sangat baik"

Supanut tersenyum simpul di balik punggung Thanat.
Thanat pun pergi dari kediaman Supanut meninggalkan senyum sinisnya dan melihat mata Supanut dengan lama

"Apa yg kau lihat??"

"Ketakutanmu" jawab Thanat santai

"Ahahaha bercanda, kau ini terlalu serius, kalau begitu aku pergi dulu"

"Iyaa"
Supanut langsung mengambil jaketnya dan pergi keluar untuk membeli persediaannya.

......................
.............

Pagi yg cerah sudah menggerogoti kamar Singto, namun kali ini singto tak berada dikamarnya, melainkan di ruang cctv, ia bangun pagi pagi sekali dan langsung pergi ke ruang Cctv, ia hanya ingin melihat Krist dimana hari terakhir Krist di culik

Love Of A Blind ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang