Matahari telah menempati posisinya, Saat itu pun burung - burung sudah terbang mengelilingi rumahku. Seperti biasa ketika hari penting dia selalu membangunkanku. Ya benar, alarm itu adalah sahabatku, dia selalu meneleponku setiap pagi saat ada hari penting seperti hari ini.
Ku masih setengah sadar, ntah mengapa mataku sangat sulit terbuka, tanganku dengan perlahan menuju meja sebelah ranjang tidurku, perlahan ku meraba setiap senti meja mencari sumber suara dan getaran yang membuat sedikit panik di pagi hari. Tidak lama aku menggenggam asal suara itu, dan saat aku melihat layar handphone tersebut aku langsung mengatur tenggorokanku dan mengatur agar suaraku tidak terlalu parau." hhhmm..." aku mengangkat telepon dengan mata masih mengerjap-ngerjap.
"Ayo bangun nanti kamu telat." ujar sahabatku.
" hmmm.. yaa udah bangun." aku menyaut dengan nada suara yang masih agak parau.
"Sampai ketemu yaaa, oia jangan lupa bawa tugasnya ya" dia mengingatkan.
"Ok..." sahutku sambil beranjak dari tempat tidur.Kemudian aku bergegas bangun, lalu menyalakan lagu kesukaanku, agar seluruh badanku ikut bangun dengan semangat.
♫♫♫ Wow fantastic baby.. dance.. uhuuuu.. i wanna dance dance dance dadance dance ♫♫♫ sambil berjalan menuju kamar mandi badanku sedikit bergoyang-goyang dan teknik ini sangat ampuh membantu aku untuk bersemangat di pagi hari.
30 menit berlalu..
"Untung sudah kusiapkan semuanya tadi malam." sambil menghela nafas merasa lega.
Setelah mengecek semuanya kemudian aku bersiap, sambil sedikit terburu-buru menggunakan sepatu, menggigit sepotong roti dan roll yang masih menempel di kepalaku.Akhirnya aku pergi setelah berpamitan kepada ibuku, dan lagi-lagi aku tidak sempat bertemu dengan ayahku karena dia sudah pergi sejak pagi bahkan sebelum aku bangun.
"Bu aku pergi yaaa..." teriaku dari pintu depan.
"Hati-hati Ra, jangan terburu-buru tidak ada yang lupa kan." Ujar ibuku dari dapur.
"Iya bu, tidak ada.. dah ibu." sahutku sambil menutup pintu.Ya itulah sedikit cerita pagi hariku.
Hi, aku Naura 20 tahun, rambut agak panjang berwarna merah kecoklatan berponi dengan kepribadian yang agak unik dari temanku. Yeah i'm Kpopers. Punya imajinasi yang luar biasa. Aku memiliki sahabat lelaki yang selalu menemaniku hingga sekarang dan menerimaku apa adanya.
Afraid By Seouranim
Seperti hari-hari biasanya, seorang lelaki tampan dengan gaya rambut kekinian seperti kpop idol sudah menungguku di gerbang depan rumah.
"Ra ayoo buruan." ujar Romi.
"Iya Mi.. sabar.. ini juga udah cepet." sahutku berjalan sedikit pelan sambil menggunakan earphone disebelah kiri.Romi adalah sahabatku dari kecil. Pertama kali aku bertemu dengannya saat aku masih SD. Dia siswa pindahan dan saat itu aku satu kelas dengannya. Dia adalah siswa pindahan dari luar negri. Dia lahir di indonesia tapi beberapa bulan setelah dia lahir, dia dan keluarganya pindah ke luar negri. Saat berusia 5 tahun dia dan ibunya kembali ke indonesia. Dan ayahnya tetap bekerja diluar negri. Dia lancar berbahasa indonesia karena ibunya asli dari indonesia. Dan sejak dia pindah menjadi tetanggaku, saat itulah kami berteman hingga saat ini.
"Eh udah liat MVnya ini belum?." Tanya ku Sambil memasangkan satu earphone ke telinga Romi.
"Belum, bagus gak? Semalem gue ketiduran." Tanya Romi sedikit penasaran.
"KEREN BANGET.. lu harus liat nanti. Efeknya beuh keren banget. Belum lagi suara highnote mereka. Lu tau kan kalau mereka udah nyanyi begitu. Hati gue berasa di iris-iris." Aku menjelaskan dengan rinci.
"Seriusan lu? Lebay lu ah." Ejek Romi sambil tetap mendengarkan lagu yang aku dengarkan.Sesampainya kami di halte bus.
"Tuh bus nya dateng." ujar Romi.
"Hampir aja telat, tapi penuh banget ga yakin bisa duduk nih." sahut ku sambil berjinjit melihat bangku kosong.
"Tuh ada kursi kosong satu. Duduk sana, Biar gue berdiri aja." Sambil menghalangi penumpang lain yang ingin duduk di kursi tersebut.
"Uuuu... Romiiii.... Namjaaaa...." ejek ku yang bahagia bisa duduk sambil mendengarkan lagu kesukaan selama perjalanan.
"Apaan sih lu. Cepet duduk keburu diambil orang." sedikit ketus.
Sementara itu Romi berdiri di sampingku sambil tersenyum dan sesekali melihat jam memastikan kami tidak terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFRAID
RomanceSetelah berjalannya waktu, aku merasakan banyak hal yang tidak terduga. Kekhawatiran ini semakin terasa. Aku tak tahu seperti apa akhirnya. Siapakah yang akan menemukan kebahagiaan? Kamu atau Aku? ~ Afraid By Seouranim ~