Menunggu Jawaban

14 2 8
                                    

#Prev

"Oia, kamu mau ngomong apa? katanya tadi ada yang mau diomongin sama aku?" Aku mencoba bertanya karena penasaran tapi sedikit agak takut.

"Hhhhmmm itu..." Zoudan bingung mau mengawali pertanyaannya darimana.



Afraid by Seouranim



"Kamu gak apa-apa kan pulang agak malem?" Zoudan mengawali pembicaraan dengan pertanyaan yang sebenarnya tidak terlalu penting.

"Iya gak apa-apa, kan sama kamu di anterin pulang nanti" aku mencoba mencairkan suasana.

"Ih, geer banget... hahaha emangnya aku bilang mau anterin kamu pulang? Zoudan menggoda ku.

"Ih kamu kok gitu, ini kan jauh. Ini dimana juga aku gak tahu. Tau ah Zoudan nyebelin." Aku pura-pura marah, padahal aku bingung mau balas menjawab apa.

"Hahaha.. Iyalah tuan putri pasti aku anterin, mana tega aku biarin kamu pulang malem-malem sendirian." Jawab Zoudan sedikit serius.

"Jadi kamu mau ngomong apa? Jangan bikin aku penasaran deh." Aku menahan nafas, dan sangat penasaran sekaligus sedikit takut dengan apa yang akan Zoudan tanyakan kepadanya.

"Hmmm.. Soal malem itu.. Malem itu yang pas aku cium kamu, kamu gak marah kan sama aku?" Dada Zoudan hampir meledak menahan rasa takut dan rasa ketidakmampuannya menahan penasaran.

"Ah, Oh.. Hhhmmm i... iya gak apa-apa" Aku sangat salah tingkah, dan tidak bisa menatap mata Zoudan karena malu.

"Terus kalau kamu gak marah sama aku, kenapa pesan aku gak kamu bales?" Zoudan penasaran.

"Oh itu.. Hhhhmm itu bukan sengaja aku gak bales. Aku masih kaget waktu kamu cium aku, terus udah lama banget kamu gak kirim pesan ke aku, aku bingung harus jawab apa, sampai akhirnya aku ketiduran." Jelasku gelagapan sangat merasa sangat malu.

"Aku kira kamu marah, sampe tadi di kampus kamu menghindar dari aku." Tanya Zoudan sedikit kesal.

"Hah, kok kamu tahu sih?" aku kaget, mataku melotot melihat ke arah Zoudan dan kemudian aku menundukan kepala.

"Iya lah aku tahu, keliatan banget. Aku panggilin kamu gak denger, padahal suara aku udah kenceng banget panggil kamu sampai satu lorong liatin aku." Zoudan menjelaskan dan sambil sedikit kesal.

"Ya habisnya aku malu." aku masih menatap ke arah lain.

"Kenapa kamu yang malu? Harusnya kan aku yang malu. Aku yang tiba-tiba cium kamu. Maaf ya sekali lagi". Zoudan menunduk tidak berani melihat wajah ku.

"Ya aku malulah, aku pikir kamu gak sengaja, terus nyesel karena setelah kamu cium aku kamu pergi gitu aja. Bikin aku bingung tahu gak? Kayak aku yang bikin kesalahan. Aku gak enak, aku takut kamu balik lagi benci sama aku. Aku baru seneng bisa akrab lagi sama kamu, bisa makan berdua, jalan berdua, aku takut kamu kayak sebelum sekarang. Itu alasannya kenapa aku gak mau liat kamu." Aku menjelaskan dengan detail apa yang ku rasakan, dan sesekali terisak menahan air mata yang sewaktu-waktu bisa saja keluar.

Zoudan sangat terkejut dengan jawaban yang Aku berikan. Wajahnya agak pucat dan raut wajahnya berubah menjadi sedih.

"Maafin aku Ra.. Aku terlalu malu setelah cium kamu, aku juga takut kamu marah. Maafin aku Ra". Zoudan memeluk erat Naura.

Aku hanya mengangguk dan air mata yang sedari tadi menggenang di bawah mataku akhirnya mengalir membasahi pipi dan baju Zoudan.

"Aku takut kamu benci lagi sama aku Dan.." Aku menangis semakin dalam.

"Maaf Ra.. Aku janji gak akan jauhin kamu lagi. Kamu jangan nangis lagi ya!" Zoudan memegangi pipi dan menghapus air mataku sembari memandangi wajah ku yang sangat terlihat takut kehilangan Zoudan.

"Kamu janji ya Dan.." Aku memastikan dan ingin mendengar jawaban Zoudan.

"Iya Ra.. aku janji gak akan jauhin kamu lagi." Zoudan menjawab pertanyaan ku dengan yakin sambil tersenyum.

"Makasih Dan." Aku memeluk Zoudan kembali.

"Aku sayang sama kamu Ra." Ucap Zoudan tiba-tiba.

Aku langsung melepaskan pelukannya, dan kembali memandangi wajah Zoudan. Aku masih belum bisa mencerna kata-kata Zoudan. Aku terkejut setengah mati mendengar perkataan Zoudan. Ini ntah moment terkejut ke berapa kali dalam minggu ini.

"Ra, kamu mau kan jadi pacar aku? Temenin aku. Aku bener-bener menyesal pernah jauhin kamu, sementara hati aku butuh kamu. Aku juga tersiksa jauhin kamu selama ini. Aku butuh kamu, aku janji bakalan bikin kamu bahagia. Aku gak mau lihat kamu sedih lagi apalagi gara-gara aku." Zoudan memegang erat kedua tangan ku, dan bertanya sambil melihat mata ku yang masih mengeluarkan air mata.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

#Author Pov

Waaaah akhirnya Zoudan bisa ngungkapin isi hatinya.

Tapi kira-kira Jawaban Naura apa ya?

Makasih banyak buat temen-temen yang sudah mau meluangkan waktunya baca wp ini.

Author seneng banget banyak yang kasih masukan. Buat Author masukan dari temen-temen itu penting banget. Dengan cerita pertama ini Author berharap dapet banyak pelajaran yang bisa Author jadikan pelajaran agar di cerita selanjutnya Author bisa berkembang lebih baik lagi dalam segi cerita ataupun penulisan.

Kamsa kamsa saranghae yeoreobundeul

AFRAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang