Kageyama memperhatikan Atsumu yang menaruh sepatu di samping pintu sementara dirinya duduk di ruang tamu sendirian dengan perasaan kesal lantaran kekasihnya kemarin tidak pulang, nomor ponselnya bahkan tidak bisa dihubungi.
"Atsumu-san kenapa kemarin tidak pulang?"
"Aku menginap di tempat Shoyo." Atsumu melirik Kageyama singkat lantas berjalan ke arah kamar mereka tanpa berkata apa-apa lagi.
Kageyama mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak suka dengan sikap kekasihnya yang terkesan tidak mau tahu dengan kondisi hubungan mereka akhir-akhir ini. Sudah seminggu lebih hubungan mereka kurang baik dan Kageyama tidak tahu kenapa Atsumu tiba-tiba merubah sikapnya.
Kageyama ingin sekali mendesak lelaki itu untuk menjelaskan, namun
ia takut egonya justru akan menghancurkan hubungan mereka yang sedang sangat rapuh seperti sekarang. Kageyama hanya bisa diam dan melihat Atsumu terus menerus sesuka hatinya.Kageyama berkutat dengan pikirannya sendiri, entah berapa lama sampai tiba-tiba ia melihat Atsumu ke luar dari kamar mereka dengan pakaian santainya. Terlihat akan pergi lagi.
"Atsumu-san mau ke mana?" Seru Kageyama panik.
"Aku ada janji menemani Shoyo dan Bokuto beli sepatu." Sahutnya sambil memakai sepatu santai di depan pintu, sama sekali tidak melirik Kageyama.
"Aku ikut."
Atsumu menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke arah belakang di mana Kageyama sudah berdiri lalu berjalan ke arahnya.
"Aku buru-buru. Tidak bisa."
"Kenapa tidak bisa?"
"Aku buru-buru."
"Kenapa Atsumu-san buru-buru?"
Atsumu menghela napas berat, "Aku pergi dulu." Ketika Atsumu menarik gagang pintu, ia merasakan tarikan pada lengannya.
"Kenapa aku tidak bisa ikut?"
"Aku akan bersama teman-teman sekolahku dulu setelah pergi bersama Bokuto dan Shoyo. Kau pasti asing dengan mereka. Jangan membuat semua ini sulit Tobio, aku cuma mau hang out dengan teman-temanku." Jawab Atsumu dengan nada tidak beraturan. Kageyama terkejut lalu melepaskan tangannya, ia tidak bisa menyembunyikan raut kekecewaan atas perlakuan kekasihnya.
Mereka saling menatap satu sama lain dalam beberapa saat, Kageyama menunduk ketika seolah tidak menemukan dunianya dalam mata Miya Atsumu. Tidak lama ia mendengar suara pintu di buka lalu tertutup kembali. Atsumu pergi begitu saja meninggalkannya sendirian lagi.
.
.
.
.
.
.
.
Miya Atsumu memperhatikan Hinata dan Bokuto yang sedang berdebat memilih sepatu baru mereka seperti anak kecil. Moodnya masih kurang baik teringat percekcokan kecilnya dengan Kageyama sebelum dia pergi menyusul Hinata dan Bokuto ke toko sepatu.Kenyataannya ia hanya ingin menenangkan diri, pergi sejenak dari rasa sakit ketika melihat Kageyama di apartemen mereka yang terlihat begitu rapuh di hadapannya.
"Kau mau menginap di tempatku lagi Tsumu? Lalu bagaimana dengan Kageyama? Tidak kasihan dia sendirian di apartemen?'
Bokuto tiba-tiba bertanya sementara Hianta pura-pura fokus dengan sepatu-sepatu yang berjejer di rak, mengabaikan kenyataan bahwa ia tahu Atsumu dan Kageyama dalam keadaan kurang baik."Tobio pergi ke tempat temannya."
Hinata tahu itu adalah kebohongan, ia tahu Kageyama tidak semudah itu berinteraksi dengan orang lain sampai-sampai menginap di apartemen seseorang. Hinata tidak berani menyela, dalam kepalanya ia hanya khawatir dengan keadaan Kageyama saat ini. Hinata tahu seberapa bucin seorang Kageyama Tobio terhadap Miya Atsumu, ia juga tahu kira-kira akan seperti apa kekosongan kawan sekaligus rivalnya saat ini karena Miya Atsumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]
FanfictionHanya kumpulan cerita singkat tentang kisah romansa Kageyama Tobio yang tidak peka, menurut Atsumu dan Miya Atsumu yang sedikit-sedikit curiga, menurut Kageyama . . . . Setiap chapter bisa berhubungan atau berdiri sediri, tergantung situasi. . . . H...