Kageyama memperhatikan cara Atsumu makan. Porsi lelaki itu banyak, cara mengunyahnya menggemaskan juga. Kageyama selalu makan di meja yang sama dengan Atsumu semejak hari pertama mengikuti camp pelatihan timnas muda. Mereka bahkan menempati kamar yang sama.
Terkadang diam-diam Kageyama merasa lelaki itu memperhatikannya. Mungkin heran kenapa anak bau kencur sepertinya bisa masuk dalam camp pelatihan, bersanding dengan setter hebat seperti Atsumu.
Kageyama sempat berpikir mungkin aslinya lebih layak Oikawa daripada dirinya di sini, jelas dilihat dari pengalaman dan performa tentu lebih unggul kakak kelasnya itu dibanding Kageyama.
Hari ini adalah hari ke tiga di camp pelatihan dan Kageyama masih berbagi meja makan juga kamar dengan lelaki yang memiliki aura dingin tersebut. Mereka masih tidak banyak berbicara dan Atsumu masih menggunyah makanan sama lucunya seperti hari pertama.
"Habis ini Tobio langsung tidur?"
Kageyama mengangguk, berusaha tidak menatap netra kecoklatan yang nampak manis milik Miya Atsumu.
Kageyama pasti sudah gila.
"Tobio banyak diam ya, tidak nyaman dengan orang baru?"
Kageyama yakin pipinya bersemu, sebab ia melihat Atsumu terkikik geli. Suara kikikan lelaki itu terdengan merdu di telinganya. Membuat Kageyama semakin malu pada dirinya sendiri.
"Bukan seperti itu Miya-san."
"Nanti temani aku nonton film mau? Aku bawa laptop. Besok kita latihan sore kan, mumpung tidak bangun pagi lho." Miya Atsumu tersenyum miring, seperti sedang menggoda Kageyama.
Kageyama mengangguk, tidak peka dengan keadaan yang ada.
.
.
.
.
Film masih berjalan, suara-suaranya sampai pada telinga Kageyama. Tidak jelas memang sebab ia sedang fokus dengan usapan tangan Atsumu di kepalanya sementara mereka berbaring di ranjang yang sama. Biasanya Atsumu tidur di ranjang atas, malam ini entah bagaimana mereka berada pada ranjang yang sama.Tubuh Atsumu yang terasa keras dipenuhi otot-otot, berbaring di sampingnya membuat Kageyama kagum dan tanpa sadar menyentuh salah satu lengan lelaki itu.
"Kenapa,hm?" Kageyama rasa serharusnya Atsumu tidak berbisik di samping telinganya dengan suara berat lelaki itu. Ia lantas menatap kedua netra lembut Atsumu dengan gugup.
"Tidak, otot Miya-san mengagumkan."
Atsumu menempatkan kepalanya di pundak Kageyama, "Iya? Terima kasih lho pujiannya, aku mau tidur sekarang. Boleh aku di sini?"
Kageyama mengangguk. Tidak lama ia merasakan tangan lelaki itu melingkari perutnya, lantas terdengar embusan napas halus setelahnya.
Atsumu tidur dengan Kageyama yang tidak bisa memejamkan mata semalaman karena jantungnya berdetak lebih kencang dari biasa.
.
.
.
.
"Seperti jump smash lho Tobio, perhatikan timing dan lepaskan ayunan lenganmu."Kageyama mengangguk lalu mengambil ancang-ancang jump serve yang memang sudah lama ingin sekali dia kuasai. Ia melihat Atsumu melakukan jump serve menganggumkan dan langsung meminta lelaki itu mengajarinya.
Atsumu mengangguk sambil tersenyum. Ia jadi ingat Oikawa yang bahkan hampir memukulnya karena malas meladeni Kageyama yang selalu meminta di ajari ini itu. Bersyukur hari ini ia bertemu dengan Atsumu.
Kageyama menatap net, lalu memperhatikan bola di tangannya dengan ragu. Ia menoleh ke arah Atsumu yang tengah menatapnya.
"Pertama, rasakan dulu bola itu dengan tanganmu. Jika dia sudah terasa pas, kau pasti bisa memukulnya seperti yang kau mau."
Kageyama mengangguk.
Ia mengambil langkah pertama, melambungkan bola lalu dua langkah setelahnya melompat. Meraih bola dengan telapak tangan.
Bum.
Kageyama melotot tidak percaya. Ia berhasil di percobaan pertamanya.
"Kageyama oi, sialan kau bagus sekali barusan." Korai mendekati Kageyama dengan suara berisik khas dirinya. Lalu menepuk-nepuk punggung Kageyama dengan bangga.
"Ini semua berkat Miya-san." Jawabnya mantap.
.
.
.
.
.
"Terima kasih untuk hari ini, aku tidak menyangka bisa melakukan pukulan serve seperti itu."Atsumu tertawa.
Mereka lagi-lagi tidur di ranjang yang sama, bahkan tanpa embel-embel menonton film seperti kemarin.
"Nah, jadi mana hadiahku?"
Kageyama menoleh, membuat kepala mereka berhadap-hadapan dengan posisi berbaring, "Miya-san ingin apa?"
"Boleh aku minta apa saja?"
Kageyama mengangguk, ia dapat melihat binar manis di kedua pipi Atsumu.
"Bagaimana kalau ciuman di pipi?"
Kageyama terkejut ketika wajah Atsumu berada hanya beberapa senti dari wajah Kageyama. Ia bahkan bisa mencium aroma pasta gigi yang Atsumu gunakan sebelum tidur.
"Hehe bercanda, jangan tegang seperti itu dong! Ayo kita tidur saja."
Kageyama terkejut lantas tersenyum tipis. Miya Atsumu itu benar-benar membuat jantungnya tidak bisa santai ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]
FanfictionHanya kumpulan cerita singkat tentang kisah romansa Kageyama Tobio yang tidak peka, menurut Atsumu dan Miya Atsumu yang sedikit-sedikit curiga, menurut Kageyama . . . . Setiap chapter bisa berhubungan atau berdiri sediri, tergantung situasi. . . . H...