Demam

966 101 1
                                    

Atsumu demam sejak tiga hari yang lalu. Tidak terlalu tinggi memang, tapi sudah cukup membuat seorang Kageyama Tobio kebingungan seperti orang bodoh.

Kageyama akan bertanya jam pada Ushijima atau Korai seperti dua orang itu sedang mengikuti kuis tebak berhadiah. Jika Ushijima menjawab pukul dua siang, Kageyama akan memastikan jawaban itu pada rekan yang lain.

Ketika sedang istirahat, Kageyama akan segera mengambil ponselnya lantas berlari ke sudut ruangan, mencari tempat yang pas untuk menelepon Atsumu. Memastikan laki-laki itu tidak lupa minum obat, makan, minum dan aktivitas-aktivitas lainnya. Kageyama tidak tahu ia berlebihan, Atsumu tahu tapi menikmati semuanya seperti dia adalah satu-satunya laki-laki yang sedang demam di dunia ini.

Atsumu mengambil kesempatan sakit untuk bermanja-manja seperti anak kecil.

"Tsumu ayo makan dulu." Kageyama masuk ke kamar sambil membawa nampan berisi makanan yang sepertinya dia beli ketika pulang dari gym. Atsumu mengangguk sambil tersenyum tipis. Demamnya sudah turun dan badannya terasa lebih baik. Ia bahkan sudah bisa sit up seratus kali tadi sore.
Mungkin lusa ia sudah bisa berangkat latihan.

Tadi siang Sakusa dan Bokuto datang membawa bermacam-macam makanan. Sakusa membelikan sekeranjang apel dan Bokuto membeli berdus-dus susu. Atsumu mengernyit ketika mengetahui bahwa susu kotak dalam kardus-kardus itu sengaja Bokuto bawa untuk Kageyama. Bokuto yakin bahwa Kageyama butuh energi lebih ketika mengurus Atsumu yang sedang sakit.
Meladeni lelaki itu ketika sedang sehat saja sudah merepotkan, apa lagi jika sedang sakit? Bokuto yakin ini adalah masa-masa sulit dalam hidup Kageyama.

"Kau belum ganti baju?"

"Makanlah dulu, aku suapi baru aku ganti baju."

Atsumu mengangguk.

Setelah suapan terakhir, Kageyama membantu kekasihnya meminum satu persatu obat. Setelahnya Kageyama menghilang di balik pintu dengan piring kotor pada kedua tangannya.

Atsumu mengernyit heran, sudah satu jam lebih dan Kageyama belum juga kembali ke kamar mereka. Dengan rasa penasaran yang tinggi ia kemudian turun dari kasur dan mulai menjelajahi ruangan-ruangan dalam apartemen yang ditinggalinya bersama Kageyama.

Oh.
Atsumu tersenyum tipis, Kageyama tidur bersandar pada pintu di dalam ruang mencuci sementara mesin cuci masih menyala. Sepertinya lelaki itu kelelahan sampai-sampai tertidur setelah makan, mandi lalu mencuci baju kotornya.

Dengan cepat Atsumu mematikan mesin cuci lalu membawa Kageyama dalam gendongannya. Saking letihnya Kageyama sama sekali tidak bangun bahkan ketika Atsumu meletakkannya di atas kasur.

Atsumu tersenyum tipis. Kageyama melakukan semua hal selama ia sakit,tanpa mengeluh. Ia mengecup singkat pipi kekasihnya lantas berbaring di sebelah Kageyama.

"

KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang