Tsumu, sudah dipakai belum?
[Read]
Typing...
Hey kenapa tidak dibalas? Berhasil tidak? Jangan-jangan kondomnya terlalu besar? Pfft.
[Read]
Typing...
Jangan buru-buru. Rin dan aku juga butuh waktu yang lama. Nanti kalo sudah lancar, lancar terus kok.
.
.
.Atsumu mengubah ponselnya ke dalam mode pesawat. Sialan Osamu, dia malah jadi terngiang-ngiang tampilan kondom biru yang terlihat matching dengan surai Kageyama.
Atsumu melirik Kageyama yang sudah tertidur meringkuk pada badannya. Mereka mandi 'dengan benar' setelah 'keluar' lalu menikmati makan malam dalam diam. Jujur saja Atsumu bingung harus bagaimana.
Sesampainya di kamar Kageyama, Atsumu mulai bicara beberapa hal seputar sekolah dan yah, tidak berbicara sama sekali tentang adegan kamar mandi.
Argh!
Atsumu bingung harus bagaimana sekarang. Bajingan memang Osamu. Bayang-bayang Kageyama yang telanjang sambil mendesah didepan wajahnya membuat Atsumu rasanya ingin meledak saja.
"Tobio sudah tidur?"
Atsumu bergumam rendah sambil mengusap pipi Kageyama. Tiba-tiba Kageyama terkesiap bangun dengan wajah memerah lalu bersembunyi di balik selimut. Merapatkan badan mereka.
Oh, astaga dia pura-pura tidur. Gemas sekali astaga astaga! Atsumu mau meledak. Ini terlalu gemas!
Tahan Atsumu tahan. Innernya yang lain meronta mengembalikan kesadaran.
"Tobio kenapa pura-pura tidur? Tidak nyaman gara-gara tadi?"
"Tidak kok!" Kageyama berseru di dalam selimut. Atsumu lalu memeluk gumpalan selimut yang berisi calon kekasihnya tersebut.
"Suka?" Atsumu mengecup selimut yang menonjolkan gestur kepala Kageyama berkali-kali. Kepala yang terbungkus kain tersebut bergerak.
Sebuah anggukan kecil yang membuat Atsumu ingin berteriak sambil berlari keliling Miyagi. Oke Tsumu tahan; innernya berbicara.
"Tobio punya pacar? Kalau tidak, apa boleh aku ingin kita lebih dekat lagi?"
Kageyama bergerak ke luar dari selimutnya, ia sekarang mampu melihat Atsumu yang terlihat tampan dalam balutan piyama abu-abu dengan rambut masih setengah basah.
"Tapi kita jauh, bagaimana?" Cicitnya pelan,mengalihkan tatapannya dari kedua netra rubah licik Atsumu, memilih untuk menatap ke arah lain dan sialnya malah mendarat pada leher Si Lelaki berambut kuning di hadapannya.
Atsumu tersenyum tipis, ia lalu mengecup dahi Kageyama ringan.
"Aku yakin setelah lulus nanti kita akan sama-sama bertemu di Tokyo. Bersabarlah sampai saat itu."
"Miya-san yakin bisa bertahan selama itu?"
"Buktinya kau dulu yang cepat sampai kan tadi? Aku bisa kok bertahan lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]
FanfictionHanya kumpulan cerita singkat tentang kisah romansa Kageyama Tobio yang tidak peka, menurut Atsumu dan Miya Atsumu yang sedikit-sedikit curiga, menurut Kageyama . . . . Setiap chapter bisa berhubungan atau berdiri sediri, tergantung situasi. . . . H...