Mimpi Buruk

847 93 0
                                    

Kageyama tidak satu dua kali mimpi buruk. Kadang ia mimpi tentang dirinya sendiri tengah kesusahan, terkadang ia mimpi tentang keluarga, tentang sebuah kebakaran besar atau mimpi-mimpi acak yang menampilkan kengerian.

Anehnya kali ini ia mimpi buruk tentang Miya Atsumu.

"kita putus saja Tobio. Aku tidak bisa lagi bersamamu."

Kageyama berkedip dua kali lalu mencubit lengannya. Lho, kok sakit?

"Ini bukan mimpi ya Atsumu-san?" Atsumu menggeleng pelan. Ia memandang iba Kageyama yang terlihat seperti orang linglung.

"Masa bukan mimpi?" Kageyama bermonolog, ia melihat sekitar dan menemukan ruangan yang ia tinggali bersama dengan Atsumu beberapa tahun belakangan. Ia menatap Atsumu yang duduk di depannya, "Ini mimpi kan Atsumu-san?" Lagi-lagi Atsumu menggeleng.

Kageyama mulai cemas. Ia mencubit lengannya sekali lagi namun Atsumu memegang kedua lengannya dengan kuat.

"Bukan mimpi Tobio, aku mau menikah dengan orang lain."
Atsumu berkata mantap, dalam netra lelaki itu tidak terlintas sama sekali sorot keragu-raguan.

"Bohong!" Kageyama menghempaskan tangan Atsumu kasar, "Atsumu-san bohong! Pembohong!"
Kageyama berlari ke arah jendela besar yang menampilkan matahari sore Tokyo hari ini. Sambil berteriak keras Kageyama menubruk jendela kaca tersebut hingga dapat ia rasakan tubuhnya melayang setelah menghantam keras kaca yang kini berubah jadi serpihan.

Terakhir ia dengar suara Atsumu memanggil-manggil keras namanya.
.
.
.
"Tobio!"
Kageyama terperanjat, ia menoleh dan melihat Atsumu tengah memandang prihatin.
"kau mimpi apa?" Atsumu mengguncang tubuh Kageyama lantaran lelaki itu hanya diam sambil berusaha mengendalikan napasnya.

"Atsumu-san?"

"Ya?"

"Kita putus?"

"Hah? Kau gila Tobio? Hey, kau ini kenapa? Kita bahkan belum memakai baju setelah semalamam bercinta, kenapa tiba-tiba minta putus sih? Kau kurang puas atau bagaimana?"

Kageyama menatap wajah marah Atsumu,lalu menatap bisep dan otot perut lelaki itu, setelahnya Kageyama melihat dirinya sendiri. Mereka sama-sama telanjang. Hanya tertutupi selembar selimut tipis yang tidak benar-benar mampu menutupi tubuhnya.

"Aku mimpi kita putus." Kageyama memeluk Atsumu erat, Atsumu terkekeh ringan lantas memeluk kekasihnya. Kageyama rileks setelah Atsumu menghujani wajahnya dengan kecupan-kecupan ringan.

"Mana mungkin sih aku mau putus."

Mereka saling menatap satu sama lain, merefleksikan diri sendiri dalam netra kekasih.
Kageyama lantas mengecup ringan bibir Atsumu.

"Mau lagi?"

Kageyama mengangguk.
.
.
.
Atsumu menggigit bibirnya kuat-kuat ketika Kageyama sedikit demi sedikit menurunkan pinggulnya. Terima kasih mimpi buruk Kageyama, gara-gara mimpi itu entah bagaimana Kageyama terlihat lebih menggebu dari biasanya.

"Awas kalau Atsumu-san minta putus lagi." Atsumu terkekeh ketika mereka benar-benar menyatu dan justru kalimat itu yang ke luar dari mulut kageyama.

"Aku tidak akan minta putus lho ngomong-ngomong," Atsumu tiba-tiba menggerakkan pinggulnya pelan, membuat Kageyama mendesah pelan merasakan Atsumu mulai bergerak di dalamnya, "Kau benar-benar luar biasa cantik hari ini Tobio."

Atsumu bangkit membuat Kageyama menggigit bibirnya. Lelaki berambut kuning tersebut berdiri, lalu perlahan berjalan ke arah jendela besar di samping tempat tidur mereka dengan keadaan masih bersatu sengan Kageyama dalam gendongannya. Ia mendesak Kageyama hingga punggung lelaki tersebut berbenturan dengan dinding di samping jendela.

"Aku belum pernah menyetubuhimu di sini."

Kageyama hanya bisa mendesah ketika Atsumu mulai menggerakkan badannya. Mereka sudah bercinta semalaman, tapi Kageyama tidak pernah merasa cukup, baginya Atsumu adalah api dan ia adalah mesiu yang mudah tersulut kapan saja.

KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang