Atsumu misuh-misuh di kamar mandi sebelah kamar Kageyama ketika membuka tas kecil berisi peralatan mandi yang Osamu siapkan untuknya.
Siapapun tolong!
Atsumu nyaris mimisan membayangkan hal tidak-tidak setelah melihat sekotak kondom dan lube yang entah bagaimana ceritanya bisa dimiliki oleh saudara kembarnya tersebut. Ah, ini pasti kelakuan Rintaro.
"Miya-san masih lama? Badanku tersiram susu. Lengket semua sedangkan kamar mandi di bawah dipakai oleh kakakku."
Atsumu tersadar dari lamunannya. Ah, sudah berapa lama dia di kamar mandi dan memandangi dua benda laknat dalam tas perlengkapan mandinya?
"Umm, masih Tobio." Saut Atsumu ragu-ragu. Ia sesegera mungkin menutup tas laknatnya.
"Apa aku bisa masuk? Miya-san, bisa pakai bathtube, aku akan menggunakan shower."
Atsumu megap-megap.
.
.
.
.Atsumu benci jika harus mengakui bahwa barang yang Osamu dan Rintaro siapkan ternyata berguna.
"Miya-san nanti kalau ketahuan bagaimana?" Kageyama menahan kedua tangan Atsumu yang sedang menggerayangi tubuh telanjangnya dari belakang sementara air masih mengucur di atas mereka. Padahal lima menit yang lalu lelaki bersurai kuning tersebut sedang berendam dengan nyaman sementara dia mandi menggunakan shower, menghilangkan kesan lengket pada tubuhnya yang terkena tumpahan susu. Saking groginya dengan kedatangan Atsumu dalam kamarnya, Kageyama sampai menumpahkan susu yang ia buat untuk mereka berdua sementara Atsumu pergi mandi.
Seminggu yang lalu Kageyama mendapat telepon dari Miya Atsumu dan betapa terkejutnya ketika setter Inarizaki tersebut berkata ingin menginap di rumahnya akhir pekan.
Seneng sih, tapi ehem grogi juga!
Kageyama yang memang dasarnya cool tapi suka tiba-tiba gagap, ya tergagaplah dia saat itu juga. Suara gagapnya ternyata membuat tawa renyah Atsumu mengudara dan membuat hati Kageyama hangat seketika.
Kageyama mana peka, tidak tahu dia kalau di seberang telepon Atsumu sedang mencubit-cubit kecil lengannya sendiri agar tidak terdengar terlalu grogi ketika berbicara. Mana tahu Kageyama kalau seorang Atsumu butuh berhari-hari untuk mengumpulkan keberanian hanya demi berkata; Halo! Tobio, aku ingin main ke rumahmu weekend minggu depan.
Jadilah Kageyama bersama kakaknya; Miwa, menjemput Atsumu di stasiun sore tadi. Kageyama Miwa menyambut teman baru adiknya tersebut dengan ramah, dia bersyukur bahwa Kageyama setidaknya terlihat sudah mampu bersosialisasi dengan baik dengan punya satu teman dari sekolah lain. Dia tidak tahu yang keduanya sembunyikan dalam diri masing-masing dalam 'acara menginap' minggu ini, tentu saja.
"Tobio jangan berisik ya, nanti kalau berisik aku cium." Bisik Atsumu sarkastik sambil melumuri tangannya dengan lube pemberian Osamu tepat di depan Kageyama.
"Itu apa Miya-san?"
"Penasaran kan? Coba tutup matamu."
Kageyama menutup matanya rapat-rapat, membiarkan seseorang yang diam-diam ia kagumi mengambil alih keadaan sepenuhnya.
Kageyama mendongak,menggigit bibirnya kuat untuk menyembunyikan suaranya.
"Enak Tobio? Nah, yang barusan itu gel yang berguna untuk memudahkanku melakukan hal ini." Bisik Atsumu sambil mengecup tengkuk Kageyama seduktif sementara sebelah tangannya sedang bekerja di bawah sana, membuat sesuatu milik Kageyama lama-lama mengeras di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]
FanfictionHanya kumpulan cerita singkat tentang kisah romansa Kageyama Tobio yang tidak peka, menurut Atsumu dan Miya Atsumu yang sedikit-sedikit curiga, menurut Kageyama . . . . Setiap chapter bisa berhubungan atau berdiri sediri, tergantung situasi. . . . H...