Porn Chat [Part 2]

589 86 11
                                    

"Tsumu, pinjam ponselmu aku mau yutupan sama Rin."

Atsumu mengernyit melihat Osamu dan Rintaro tiba-tiba mendatanginya yang sedang membantu Kita Shinsuke membersihkan bola dengan kain lembab, "Ponsel kalian di mana memang?" Osamu berkedip dua kali dengan wajah datarnya.

"Ponsel Samu lowbatt, ponselku di rumah." Rin menjelaskan.

"Oh?" Atsumu manggut-manggut, sama sekali tidak curiga, "Ambil saja di tas." Katanya lalu fokus menggosok permukaan bola di samping Shinsuke.
.
.
.
.
.
"Bilang saja 'kencan yuk?', Rin." Osamu memperhatikan Rintaro yang sedang memegang ponsel Atsumu, membuka aplikasi chat yang biasanya Atsumu gunakan untuk berkomunikasi dengan Kageyama. Sang gebetan yang membuat Atsumu rela jauh-jauh ke Miyagi naik kereta akhir pekan kemarin.

"Ah terlalu biasa." Saut Rintaro. Ia mengusap dagunya sambil berpikir, kira-kira pesan apa yang harus di kirim untuk Kageyama? Sepulang dari Miyagi Atsumu mengaku tidak berani mengirim pesan mesra pada Kageyama karena dia terlalu deg-degan katanya.

Hm, Tsumu. Kalau tidak deg-degan ya mampus lah. Batin Rintaro jengah.

"Apa dong Rin? Hei jangan melamun dulu. Aku ini sudah lelah dengar Atsumu ribut-ribut di kamar karena grogi mengirim pesan mesra pada kageyama. Belum juga nganu sudah grogi."

Wajah Rin memerah, "Memang kalau sudah nganu, grogi? Kau grogi kalau dekat-dekat aku?"

Osamu terkesiap. Setelahnya mereka sama-sama diam dengan wajah merah bukan main.
.
.
.
.
.
Setelah keduanya justru malu-malu kucing sambil berpikir soal mengirim pesan sederhana untuk Kageyama di ruang ganti, akhirnya Rintaro punya ide cemerlang.

"Kita kasih Kageyama syock terapi." Final Rintaro.

"Biar apa?"

"Nanti kan agak salah paham, Kageyama akan menelpon Atsumu lalu mereka ngobrol panjang lebar."

"Bahaya nggak?"

"Ah, nggak Samu. Aku yang kirim pesan sederhana tapi menyentuh ya?"

Osamu mengangguk antusias.

To : Tobioku sayang (demi apapun Rintaro nyaris terbahak membaca nama kontak Kageyama di ponsel Atsumu. Tsumu alay, batinnya)

Tobio?
Ngentot yuk?

Osamu terkejut, "Kok ngentot? Memang Kageyama tahu ngentot?" Protesnya.

"Hm, iya juga sih. Apa kita ganti ngentotnya jadi ngewe?" Rintaro berpikir serius, Osamu terkejut bukan main.

"Astaga Rin, nanti kalau... Kageyama tetap bingung bagaimana?" Lagi-lagi Osamu merasa bahwa pesan yang dikirim haruslah universal.

"Duh, lalu kita kirim apa?"

Ketika mereka sedang berpikir keras tiba-tiba ponsel Atsumu berdering. Rintaro dan Osamu menatap satu sama lain.

"Kok Kageyama telepon ya Samu?"

Osamu memperhatikan layar ponsel saudaranya, "Rin kamu sadar tidak kalau pesan tadi ternyaya sudah terkirim."

Rintaro terkejut bukan main, ia menyesal memilih kata ngentot pada Kageyama. Seharusnya bisa kan mengirim pesan dengan kata-kata yang lebih menggetarkan hati.

Mari bercinta, misalnya.

"Yah setidaknya Kageyama menelpon juga kan gara-gara kita?" Ucapnya tanpa dosa.

Osamu dan Rintaro tidak tahu bahwa guyonan ngentot mereka membawa petaka kedepannya.
.
.
.
.
.
.
"Iya halo Tobio kenapa menelpon? Sudah pulang sekolah?"

"..."

"Kok suara napasmu berat sekali sayang? Tobio bengek ya? Aku susul ke Miyagi sekarang? Atau bagaimama?"

"Um, ini aku Sugawara Koushi. Kakak kelas sekaligus ibu Kageyama selama di sekolah."

Atsumu menatap layar ponselnya, lalu beralih ke wajah datar Rin dan Osamu yang duduk tenang di depannya. Ia kembali menempelkan ponselnya ke telinga dengan wajah heran.

"Sugawara yang jadi setter kedua?"

"Begini saja nak, langsung ke intinya ya? Aku tanya kenapa kau mengirim pesan tidak senonoh pada Kageyama?"

Atsumu cengo. Pesan tidak senonoh apanya? Dan kenapa dengan panggilan nak yang Sugawara lontarkan? Kenapa seperti bicara pada anak menantu saja sih?

"Maaf Sugawara-san, aku tidak paham maksudmu."

"Coba sekarang baca pesan terkirimmu. Aku tidak akan segan lho walaupun kau kekasih Kageyama."
.
.
.
.
.
.
Atsumu terkejut bukan main. Ia menatap Osamu dan Rin yang masih memasang wajah datar. Rasanya ingin sekali Atsumu 'hih cakar' kedua wajah datar mereka. Tapi sabar, ia sedang dalam panggilan telepon sekarang.

Atsumu kembali menemeplkan ponsel ke telinga, kali ini dengan ragu-ragu.

"Halo Sugawara-san?"

"Ya? Sudah?"

"Maaf sepertinya teman-temanku sedikit jahil, aku sedang membersihkan bola bersama kapten, lalu Osamu..."

"Dengar ya Miya, aku harap ini adalah kejadian yang terakhir. Aku tidak mau mendengar alasan apapun."

Atsumu menggigit bibirnya, oke ini tidak baik.

"Umm, iya aku sangat menyesal. Tapi kalau boleh tahu, di mana Tobio ya, Sugawara-san?"

"Aku tidak akan memberikan ponselnya sampai latihan hari ini selesai."

Pip.

Astsumu pucat pasi. Dia menoleh ke arah Osamu dan Rintaro lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Ini tidak lucu Samu."

Setelah itu Atsumu menerjang saudaranya. Rintaro terkejut bukan main melihat Atsumu menggigit lengan kekasihnya.
Osamu membalas dengan menjambak surai pirang saudaranya.

Shinsuke berlari dari sisi lapangan bersama Aran.

"Rin? Kenapa mereka?"

Rintaro menggeleng lemas tidak tahu harus berbicara apa pada kaptennya.

KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang