"Kak Oikawa bilang lukaku akan sembuh dalam beberapa hari, dia juga menyarankan untuk mengambil libur. Kebetulan pelatih mendengar lantas memberiku libur beberapa hari."
Miya Atsumu mengangguk tanpa berkata apapun, dia fokus memandang luka pada jemari Kageyama.
"Kau kurang pemanasan jadinya jarimu kaku ketika memberikan set ball panjang pada Wakatoshi." Jelas Atsumu sambil memberikan kecupan pada jari kelingking Kageyama yang membengkak.
"Ya begitulah sepertinya, mungkin karena aku terlalu bersemangat."
"Karena lawan latihanmu adalah Oikawa?"
Kageyama mengangguk antusias, dan Atsumu tidak mau dengar lebih dari itu. Dia memilih untuk memeluk kekasihnya dalam diam sampai mereka berdua sama-sama terlelap..
.
."Sedang apa?"
Kageyama menoleh ke arah Atsumu yang selesai mandi, hari ini Atsumu pulang lebih awal dari biasanya karena khawatir meninggalkan Kageyama yang sedang sakit,hm oke jarinya saja sih yang sakit, tapi Atsumu khawatir minta ampun.
"Kak Oikawa, dia mengirimiku pesan barusan. Tsumu mau pesan makan sekarang atau nanti? Aku sudah makan tadi jam dua."
Atsumu mengernyit. Nama Oikawa tiba-tiba sering disebut semenjak kepulangan lelaki itu dari Argentina sebulan yang lalu.
Kak Oikawa memberi oleh-oleh kaos.
Kak Oikawa latih tanding dengan Adlers beberap kali.
Kak Oikawa.
Kak Oikawa.
Kak Oikawa .Terus-terusan nama itu disebut. Atsumu jadi ingat, Oikawa adalah satu-satunya orang yang memacu secara tidak langsung Kageyama untuk terus-menerus tumbuh menjadi setter yang lebih teliti ketika mereka sama-sama masih SMP. Oikawa adalah role model bagi sosok Kageyama saat itu.
Sempat terdengar kabar bahwa keduanya memang tidak memiliki catatan baik ketika berinteraksi. Lebih tepatnya Oikawa yang selalu terlihat memberi bully- an pada Kageyama saat itu. Nah anehnya sekarang mereka malah terlihat akur.
Hm, Atsumu mengendus aroma tidak sedap di sini.
"Ada apa Oikawa mengirimimu pesan?"
"Minta nomor Korai-san. Mungkin dia tertarik memberi set ball pada Korai-san dan berniat berlatih sama-sama."
Atsumu mengernyit ketika Kageyama masih saja sibuk dengan ponselnya. Dengan tidak sabar tiba-tiba Atsumu mencium Kageyama tiba-tiba.
"Tsumu, ayolah ini di sofa ruang tamu. Jangan seperti ini."
Atsumu mengabaikannya dan tetap mencium rakus Kageyama. Lelaki dengan surai navy tersebut akhirnya pasrah ketika Atsumu mulai melepas pakaiannya.
.
.
.Kageyama mendesah pasrah ketika prostatnya ditumbuk berkali-kali dengan keras oleh Atsumu dari belakang sementara lelaki itu terus memberikan kocokan kasar pada kejantanannya sambil menjilat tengkuknya, bagian paling sensitif pada tubuh Kageyama.
"Atsumu aku mau..." Belum sempat Kageyama menyelesaikan ucapannya, Atsumu menggoyangkan pinggulnya lembut sampai dunia Kageyama memutih seketika. Dia berteriak puas sambil menembak mentah-mentah sofa yang menjadi saksi pergumulan mereka sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA [[Squel TIDAK BERHENTI - Kageyama Tobio x Miya Atsumu]]
FanfictionHanya kumpulan cerita singkat tentang kisah romansa Kageyama Tobio yang tidak peka, menurut Atsumu dan Miya Atsumu yang sedikit-sedikit curiga, menurut Kageyama . . . . Setiap chapter bisa berhubungan atau berdiri sediri, tergantung situasi. . . . H...