BEGIN

77 1 0
                                    

- Hujan dapat menghapus air mata tapi hati-hati, ia bisa membuatmu terjatuh dan awal dari perjuanganmu untuk bangkit -



"Mama aku boleh pinjam gelangnya mama gak?" Tanya seorang gadis lucu berumur 6 tahun itu.

"Hmmm, boleh gak ya?" Wanita cantik itu menaruh telunjuk didagunya berpikir. Lalu wanita itu menggeleng sembari tersenyum:)).

Gadis kecil itu memayunkan bibirnya.

Wanita itu tertawa. "Yaudah deh nih, tapi jangan sampe hilang ya, nanti mama gak mau ngomong sama Leya, janji?"

Gadis bernama Anleya itu mengangguk kuat. "Iya Leya janji." Wanita itu memasangkan gelang tersebut pada lengan mungil Anleya.

"Longgar ya?? Hahaha."

"Iya ma, hihi." Mereka tertawa bersama seakan tiada beban, dengan senja yang menjadi saksi.

Gadis kecil itu langsung memeluk mamanya. "I love you mah, nanti kalo Leya udah gede, Leya beliin kalung mahal ya."

Wanita itu terkekeh. "Kenapa? Mama kan bisa beli sendiri."

"Ngak, masa papa boleh beliin mama, aku iri, aku juga mau kasih hadiah mama kayak papa."

"Yaudah deh, kamu gak kasih juga ke kakak Lucas??"

"Gak mau..soalnya kak Lucas jahat sama aku."

"Heyyy, sejak kapan aku jahat sama kamu??" Lucas kakak Anleya yang berusia 7 tahun itu tiba-tiba menyaut. Keduanya refleks menoleh.

Anleya menatap sinis Lucas. "Soalnya kamu tadi makan lolipop yang dikasih mama ke aku."

"Aku makan punya aku kokkk, nih punya kamu." Lucas mengeluarkan lolipop dari sakunya dan memberikan kepada Anleya.

"Yeyyyy terima kasih kak Lucas, sayang deh." Anleya dengan mata berbinarnya. Lucas tersenyum manis.

"Wahh anak mama baik banget." ucap mamanya sambil mengelus kepala Lucas serta Anleya. Semua senang, bahagia, tertawa, tiba-tiba...

ANNYAAA!

Wanita yang bernama Annya itu langsung menoleh saat seorang pria yang adalah ayah Lucas dan Anleya memanggilnya.

"Ada apa?"

"Bisa bicara berdua aja?"

Annya langsung berdiri. "Tunggu ya sayang." Dibalas anggukan keduanya.

"Ada apa Adgar? Kenapa napasmu begitu?" Raut wajah Annya berubah drastis. "Apakah mereka..sudah tau?"

Adgar mengangguk terpaksa.

"Iya, dan mereka segera datang kesini, apa kita harus lari? Aku tidak mau terjadi sesuatu, kumohon...biar aku ikut denganmu dan mengalahkan mereka.." Air mata Adgar membendung.

Annya menggeleng. "Hal didunia ini yang harus kulindungi dengan kekuatanku sendiri adalah.. kamu dan anak anak kita, biarpun itu harus membuatku mati sekalipun, dan kamu harus bersama anak anak kita."

"Enggak, aku gak bisa Annya." Adgar memeluk Annya.

"Mama..papa.. aku juga mau peluk." ucap Anleya sambil menarik dress Annya dan Lucas di belakang Anleya.

"Ohohh." Semua berpelukan, tanda perpisahan? Mungkin.

"Leya, Lucas, mama pergi dulu ya.." Annya memeluk kedua anaknya tak sadar air mata menetes.

"Mama mau kemana? Leya mau ikut, mama jangan tinggalin Leya.." Gadis itu lansung menangis.

"Lucas juga."

"Jangan nangis ya nanti mata Leya bengkak terus jadi jelek, kalian tinggal sama papa ya, mama mau berjuang beli ice cream vanilla dan coklat yang banyak kesukaan kalian, biar nanti Leya sama kak Lucas seneng, nanti siapa yang jaga papa ayo? janji dulu sama mama kalian harus jagain papa ya? Dan Lucas kamu harus jaga adik kamu soalnya dia cengeng banget." Annya tersenyum sambil mengeluarkan jari kelingkingnya.

"Ihh aku gak cengeng kok, iya deh Leya janji." Anleya mengusap air matanya dan melingkarkan jari kelingkingnya diikuti Lucas.

"Hehe, Iya Lucas janji." Lucas tersenyum manis.

"Adgar, aku pergi ya, tunggu aku." Annya memeluk Adgar untuk terakhir kalinya. Adgar pun mencium kening Annya. "Sampai kapanpun."

Annya berlari menjauh secepat mungkin untuk melindungi kedua anaknya dan suaminya dari sesuatu yang ada di depan sana.

Jangan harap kalian bisa menyentuh keluargaku, selagi ada utusan dewa. Annya membatin, iris matanya sudah menjadi emas.

Ia berlari menuju cahaya merah yang hanya bisa diliat olehnya.

Mereka menatap kepergian Annya. Tiba tiba Lucas membuka suara.

"Mama larinya cepet juga ya.."

"Iyaa kak, soalnya nanti ice cream kita mencair." Anleya menjawab dengan wajah polosnya.

Adgar hanya menggeleng halus dan tersenyum.

DUARRRR!!!

"Mama!? hiks hiks." Anleya terduduk ditanah. Lucas langsung memeluk Anleya yang tiba-tiba menangis mendengar ledakan itu.

"Annya..."

●●●●●


Cerita pertama kuu guyss..mohon bantuan supportnya ya..
Semoga suka..
Enjoy🥰

28 Des 2020

ROSLENA: Inside meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang