"Aku tahu siapa kamu." Ucap Anleya yang berhasil membuatnya membalikkan badan, ia mengangkat alis dan sedikit memiringkan kepalanya.
"Permisi tuan muda Linch, sudah waktunya memasuki pesta." Tiba-tiba seorang prajurit mendatangi pria yang bersama Anleya itu.
Linch?
>>>>>>
POV Anleya.
Kini aku hanya melihat dia pergi setelah seorang prajurit mendatanginya. Entah kenapa rasanya senang sekali bertemu lagi dengan seseorang yang menyelamatkan nyawaku tapi kurasa dia lupa denganku. Aku sekarang berada didepan pintu jalan menuju hutan tadi, dan aku pun langsung berjalan menuju taman kerajaan. Dan tiba-tiba suara lari seseorang datang mendekat padaku. Itu Nadine.
"Leyaa, lo darimana aja sih, gue cari lo dimana-mana, gue takut please jangan ngilang lagi." Ucapnya dan langsung memelukku. Hanya Nadine yang bicara sebaik ini di sekolah, aku jadi terharu.
"Gue tadi masuk ke pintu yang arahnya ke hutan, terus gue ketemu seseorang." Ucapku sembari melepas pelukannya dan melihat wajahnya yang masih di kuasai kekuatiran.
"Siapa?" Tanyanya.
"Anak yang nolongin kita, dia ada disini kayaknya sih dia ke pesta ini." Ucapku.
"Untung aja lo gak di apa-apain, ayo ke taman, lo tunjukin yah dia yang mana, gue juga penasaran." Ucapnya. Dan kami berjalan cepat menuju pesta.
POV end.
>>>>>>
TRET TET TET.
"Keluarga kerajaan Griffior telah tiba."
Terlihat raja Harlon bersama ketiga anak berjalan menuju meja yang telah disiapkan untuk para bangsawan.
Nadine bilang anaknya ada empat, kenapa hanya tiga saja yang hadir? entahlah.
"Baiklah, terima kasih untuk para tamu undangan dan para petinggi, saat ini nona Nani Zander tepat berumur 17 akan mengucapkan janji Bangsa Magnia, sebelum itu kita sambut nona Nani Zander." Ucap seorang MC yang merupakan Bangsa Magnia dengan semangat kemudian musik pun diputar.
Nani dan Harith berjalan bersama menuju panggung, para tamu bertepuk tangan riuh melihat kecantikan Nani dan ketampanan Harith. Teman-teman Anleya juga meneriaki nama Harith dan Nani dengan keras, Anleya merasa sedikit canggung dengan suara mereka yang begitu mengganggu apalagi ditatap tajam oleh para prajurit kerajaan Magnia.
"Nani Zander silahkan mengucapkan janji Bangsa Magnia." Raja Hendrik berbicara.
Nani mengangguk, ia berdiri dengan tegak dan memegang sebuah kertas berwarna coklat. "Saya berjanji untuk Bangsa Magnia, tidak akan pernah mengkhianati bangsa, melakukan apapun untuk keunggulan bangsa, dan berani dalam segala hal." Nani pun menunduk hormat pada ayahnya lalu pada ibunda-nya.
SYATTT.
Tiba-tiba aura hitam muncul dari arah pintu yang mengarah ke taman kerajaan. Aura hitam tersebut sedikit menutupi pandang orang-orang disana dan menimbulkan keributan.
"APA-APAAN INI?!" Ucap raja Hendrik dengan geram.
"Nadine apa ini?" Tanya Anleya yang sedang mengibaskan asap hitam dari pandangannya agar bisa melihat sekelilingnya..
"Gue gak yakin, tapi ini aura iblis dan gak mungkin iblis bisa ke Immortal atas dengan mudah." Ucap Nadine yang juga melakukan hal yang sama.
TAK TAK TAK TAK. Kemudian aura hitam pun sedikit demi sedikit menghilang, dan tidak lagi menutupi pandangan mereka.
"Linch Claude?" Ibu Ayu yang duduk disebelah Nadine bersuara membuat Anleya dan Nadine menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSLENA: Inside me
Fantasy"Part of life is learning to let things go." Bangsa immortal merupakan bangsa yang dilahirkan dengan kemampuan yang tidak dimiliki manusia biasa. Dahulu lahir seorang utusan dewa yang dapat mengendalikan kedua dunia tapi karena kekuatannya bangsa i...