"Bagaimana aku bisa percaya padamu? kalo kamu membawa pasukanmu untuk menyerangku." Ucap Anleya saat melihat banyaknya prajurit mengelilinginya.
"Ternyata kekuatan itu membuatmu peka, ya. Tangkap setengah manusia itu!" Brian tersenyum jahat.
Happy reading>>>>>>
Anleya menatap geram Brian. Saat ini Anleya dilingkupi amarah yang tak tertahan. Biarpun ibunya telah tiada seperti kata Brian, Anleya tidak akan apa-apa, tetapi jika teringat ayahnya Anleya tidak akan sanggup menerima kenyataan yang miris itu, seperti tidak percaya, tetapi tidak mau berharap. Apa aku harus jadi seperti ini pah, untuk membalas semua yang tidak adil?
Keluar cahaya putih saat Anleya mengarahkan tangan pada pasukan yang Brian bawa untuk menyerangnya. Anleya semakin tidak terkendali untuk menyerang balik pasukan itu. Dan saking serius menyerang, ia tidak tahu Brian sudah berada tepat dibelakangnya dengan memegang belati ditangannya hendak menusuk Anleya.
Seakan ada yang berada dibelakangnya Anleya segera berbalik tetapi tidak sempat ia menghindar sehingga belati tersebut menusuk dada kirinya. Anleya melihat Brian dan memegang dada kirinya yang tertancam belati. Dan kemudian Anleya terjatuh ke tanah.
"Kamu belum sempurna untuk kekuatan sehebat itu Anleya, dan tentu untuk mengambil kekuatan itu kamu harus mati." Ucap Brian tersenyum miris.
Seketika saat Brian ingin membawa Anleya, angin yang begitu kencang mengarah kepadanya sehingga semua pasukan Brian terlempar tak karuan, termasuk Brian yang terdorong hingga beberapa meter dari tempat Anleya.
"Terlalu susah buatku menemukanmu." Bukan. Perkataan itu bukan untuk Brian, tetapi wanita yang saat ini tergeletak di tanah. Entah kenapa Linch mengatakan hal itu.
"Linch!" Teriak Brian membuat tatapan Linch yang ini berada pada Anleya kini melihat Brian.
"Sedang berburu kah?" Sorot mata Linch tajam menatap Brian dari kejauhan.
"..."
Brian memasang tatapan benci melihat Linch. Brian membuka telapak tangannya hingga muncullah sebuah pedang dan berlari cepat ke arah Linch hendak menyerangnya.
Linch pun mengeluarkan sebuah pedang bermata dua dan menangkis serangan Brian.
"Kau salah memilih lawan."
Ucapan Linch membuat Brian makin memanas. Dan berusaha menyerang Linch sekuat tenaga tetapi dengan santainya Linch hanya menghindar. Brian mengarahkan pedangnya pada Linch dan tiba-tiba asap hitam muncul menutupi Linch yang sekarang sudah tepat di belakang Brian. Linch menyerang Brian dari belakang membuatnya terdorong kuat kedepan dan jatuh ke tanah.
"Tidak asik."
Linch kini berjalan kearah Anleya. Kemudian dia berjongkok dan menggendong tubuh Anleya. Menatap wajah Anleya lama. Dan beralih ke dada kiri Anleya yang berdarah di tusuk Brian.
Tangan kiri Linch mengeluarkan cahaya biru kemudian menaruhnya di dada kiri Anleya dan seketika darah yang mengalir sudah terhenti. Bekas tusukan tersebut telah disembuhkan.
Sedangkan Brian telah berdiri melihat ke arah Linch yang sedang menyembuhkan Anleya. Dengan segera mengambil pedangnya ingin menyerang kembali. Saat Brian sudah beberapa langkah menuju kearah Linch. Tubuh Brian keakan tidak bisa di gerakan termasuk mulutnya tak bisa mengeluarkan perkataan apa-apa.
Prohibere. (Berhenti)
Sembari memapah tubuh Anleya, Linch berbalik berhadapan dengan Brian. "Akan ku siapkan penjara Immortal bawah untukmu."
•••••
Flashback on
Nadine sedang kebingungan karena saat ia kembali dari membeli snack Anleya sudah tidak ada ditempat duduknya. Entah kemana gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSLENA: Inside me
Fantasy"Part of life is learning to let things go." Bangsa immortal merupakan bangsa yang dilahirkan dengan kemampuan yang tidak dimiliki manusia biasa. Dahulu lahir seorang utusan dewa yang dapat mengendalikan kedua dunia tapi karena kekuatannya bangsa i...