"KAMU INI KENAPA? JELASIN SAMA AKU!"
"k-kita putus aja na, ini yang terbaik buat kamu, buat kita"
"a-apa?" gue membolakkan kedua bola mata gak percaya.
Jake dateng kesini cuman buat mutusin gue? Jungwon nganterin gue kesini, hah apa mereka sekongkolan.
"jangan bercanda jake!"
"aku gak bercanda!" dia nunduk lagi, suaranya serak, lebih serak dari yang terakhir kali gue telfon dia.
Gue duduk di sebelah jake, "ceritain ke aku, kamu kenapa. Jangan ngelantur gitu"
"a- aku gabisa sama kamu, kalau bisa pun.. Kita bakal pisah juga"
"aku gak ngerti!"
"aku dijodohin sama anaknya temen papa aku"
Deg
"ha- hah? Ja- jake...."
Dia natap gue, tatapannya lesu, kantong matanya besar dan hitam. Dia lagi gak baik-baik aja.
"kamu sakit?"
"kenapa? Kenapa kamu masih baik sama aku setelah aku putusin kamu?"
"aku sayang sama kamu jake"
Kepalanya menyender pada bahu gue, "papaku sakit keras, beberapa bulan yang lalu dibawa ke rumah sakit. Ternyata penyakit papaku udah ada sekitar 5 tahun yang lalu, papaku gamau cerita ke siapa-siapa. Perusahaan papaku lagi diambang kehancuran, sahabat papaku mau bantu, tapi dengan syarat aku harus dijodohin sama anaknya dia. Maaf" jelas jake
Gue mengusap pucuk kepala jake, "its oke, kamu ga perlu minta maaf, itu bukan salahmu. Family number one jake, aku gabisa egois"
"maaf, aku ga- gabisa jadi yang terbaik, padahal aku-"
"jake aku bilang gausah minta maaf, kamu gak ada alasan buat minta maaf"
Jake tersenyum, senyumannya hangat. "makasih, makasih udah mau jadi yang terbaik dalam hidup aku. Aku sayang, sayang banget sama kamu"
"aku juga"
"tapi memang kita ditakdirkan bukan untuk bersama na"
Perkataan jake barusan membuat gue merintikan air mata, udah lama gue gak nangis. Aneh rasanya, gue gak marah, gue gak kecewa, gak ada alasan buat nangis, entah. Mungkin ini namanya perasaan hancur?
Jake bangkit, "kamu baik-baik ya disini, aku harus cepet pulang. Inget pesan aku, kalo kamu suka sama orang, suka aja. Gausah mikirin aku lagi, sekarang kita teman, aku udah ga ada hak buat meluk kamu lagi haha" jake tersenyum,
"bye na, have a great day" dia pergi
Gue gapernah ngerasain kayak gini, gak bisa dijelasin pake kata-kata, tapi intinya gue hancur.
Diujung gue liat jungwon yang lagi ngobrol sama jake, gak lama jungwon nyamperin gue. Gue jadi keinget ucapan jungwon tadi,
"na, lo jangan marah sama gue ya?"
Jungwon gak berani mendekat ke gue, gue tau, dia pikir gue marah sama dia karena ngajak kesini buat diputusin doang.
"gue gak marah sama lo won, sini" gue nepuk-nepuk tempat kosong bekas jake duduk
Dia lari kecil duduk di sebelah gue, "maaf na gua ga mak-"
"mending sekarang diputusinnya, daripada nanti keburu gue makin sayang haha" gue ketawa kecil
"bisa-bisanya lo masih bisa ketawa na"
Gue menghela nafas, "ya gimana ya, gue sama dia putusnya baik-baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
jatuh, jungwon [✓]
Fanfiction"gimana rasanya suka sama cewe orang?" "gatau tanya aja jungwon" mrskwon, August 2020