Chapter 3

391 26 4
                                    

Steven P.O.V

"Tapi,honey. Jika kau bekerja dikantor dad,kau akan dad angkat menjadi asistent manager atau apapun yang kau mau." bujuk dad

"Tidak,dad. Aku kan sudah bilang padamu,aku lulus dengan nilai tinggi bukan untuk mengambil pekerjaan dengan mudah darimu. Bukan bermaksud untuk sombong. Lagipula jawaban dari surat lamaranku akan segera dikirim. Dan aku yakin aku akan diterima diperusahaan itu." jawab viollyn. Dia memang keras kepala,tapi untuk yang ini keras kepalanya benar benar membanggakan.

"Sudah ya,dad. Aku harus pergi sekarang." lanjutnya

"Mau kemana,vio?" tanyaku yang sedari tadi duduk santai disofa. Kami sekeluarga memang sedang bersantai diruang tv sambil menonton beberapa acara yang sebenarnya tidak menarik.

"Aku mau membeli beberapa kaset musik ditoko Mrs.Bane." jawabnya sambil mengambil tas yang tergeletak dimeja.

"Boleh aku ikut?" tanya cello yang langsung membuang pandangannya dari iMac milikku.

"Tentu,cello." jawab vio

"Perlu kuantar?" tawarku

"Tidak usah,stev. Aku naik bus saja." vio memang tidak terlalu suka merepotkan orang. Aku memang beruntung mempunyai adik sepertinya,walaupun dia sering sekali membuatku kesal.

"Tapi ini masih sangat pagi,honey. Mana ada bus jam segini? Lagi pula ini juga hari minggu,kenapa kau tidak bisa diam dirumah saja sih?" sekarang giliran mom yang berkomentar.

"Pasti ada kok,mom. Lagipula setelah aku sampai disini aku belum mengunjungi Mrs.Bane sama sekali,mom." tegas vio

"Ayo,aku sudah siap." ujar cello yang sudah memakai jaket baseballnya dan segera menggandeng tangan vio.

"Kami berangkat." pamit vio

"Hati hati dijalan,honey." jawab mom

Setelah mereka pergi,aku dan dad langsung melanjutkan perbincangan kami yang sempat terpotong tadi.

Nash P.OV

Aku bosan. Tidak ada hal yang bisa kukerjakan disini. Kalau saja aku dirumahku saat ini,pasti aku sudah membantu mom atau pergi ke taman bersama sky. Tapi kenyataannya aku masih dirumah matt,dan tragisnya lagi aku disini bersama orang orang yang selalu mempunyai kesibukannya sendiri.

"Aku bosan!" teriakku yang bisa membuat seluruh isi ruangan menengok ke arahku.

"Ini." jacob yang sedang bermain xbox langsung melemparkan kunci mobilnya kearahku. Jacob? Ya,semua anak magcon hari ini berkumpul dirumah matt,kecuali brent yang belum pulih juga. Tangan yang patah dan luka memar diwajahnya memang membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Jangan tanyakan padaku penyebabnya,tanya saja ke author.

"Tidak. Aku mau pergi tapi tidak mengendarai mobil." jawabku ketus dan melempar kembali kunci mobil ke arah jacob.

"Oh,ayolah nashie sweetheart. Masa begitu saja kau ngambek." sekarang adik kandungku sendiri malah meledekku.

"Oh shut up,hayes. Aku mau keluar,ada yang mau ikut tidak?" aku masih berbaik hati menawari mereka.

"Memangnya kau mau kemana? Jika kau berniat untuk bunuh diri,aku tidak ikut." hal bodoh apalagi yang cam katakan sekarang.

"Itu tidak lucu,cam." aku benar benar sedang tidak mood untuk bercanda hari ini.

"Baiklah,maafkan aku Mr.Grier." tawa cam langsung berhenti dalam sesaat.

"Ayolah,nash. Apa kau sedang datang bulan? Kau begitu sensitif hari ini?" maghony juga ikut memojokkanku sekarang.

"Tidak! Sudahlah aku pergi sendiri saja kalau tidak ada yang mau ikut." aku memilih meninggalkan mereka daripada emosiku tambah meningkat. Aku mengambil hoodie dan kacamata hitamku untuk penyamaran. Aku sedang malas untuk meladeni fansku hari ini,bukannya sombong,aku hanya meminimalisir hal yang buruk terjadi.

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang